Tiba-tiba, gerimis turun dan lampu padam. Sebuah telapak tangan yang dingin menggemaku erat. Aku terisak. “Marwah, aku sangat mencintaimu. Tapi, aku tidak bisa menolak perjodohan ini. Marwah, kuharap kamu akan baik-baik saja setelah ini,” ucap Mas Restu lirih. “Jodoh itu urusan Allah, Mas, sekuat apapun aku berusaha mendapatkanmu, jika memang Allah tidak berkehendak maka, kita tidak akan bersama. Namun, aku yakin jika Allah tmendengar semua doa hambaNya. Doaku untuk hidup bersama denganmu, pasti sudah dicatat olehNya. Menikahlah dengan wanita pilihan orang tuamu. Tapi, berjanjilah untuk selalu mengingatku setiap saat. Saat kau mau tidur, saat kau bersama istrimu, ingatlah ada aku yang terluka yang sangat mencintaimu,” pintaku lirih. “Isna … aku tidak rela bila kamu dimiliki orang lain.” Perkataan dari Mas Restu membuat aku berharap masih ada jodoh diantara kami, entah kapan itu terjadi. “Jangan lupa! Ingat aku, ya? Kalau mau malam pertama, kamu harus ingat aku. Aku yang sedang mena
Terakhir Diperbarui : 2022-11-05 Baca selengkapnya