Home / Romansa / Suami Dingin Pilihan Ayah / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Suami Dingin Pilihan Ayah: Chapter 71 - Chapter 80

153 Chapters

Tania Semakin Memanfaatkan Situasi

Abimana berlalu jadi di rumah hanya menyisakan Mila dan Nadia juga seorang wanita tua. Kondisi ini sangat menguntungkan untuk Tania, dia bisa mengambil hati Mila sekaligus menindas Nadia dengan leluasa.Nadia tidak meninggalkan Saraswati sedetik pun hingga bubur buatan Mila tiba, tapi Tania juga mengekor untuk membantu membawakan jus buah serta irisan buah-buahan segar dan obat yang berada dalam satu nampan. "Nenek makan dulu ya, lalu minum obat, jika setelah minum obat tidak ada perubahan, saya akan panggilkan dokter kesini." Kalimat lembut Mila."Terimakasih banyak dan nenek minta maaf karena sangat merepotkan." Bagaimanapun juga Saraswati hanya sebagai penumpang di sini jadi dirinya sangat tidak enak hati walau pemilik rumah sangat ramah padanya seperti pada Nadia yang jelas-jelas menantu Mila juga Wira."Tidak merepotkan sama sekali." Senyuman tulus Mila. Tania segera ambil bagiannya, supaya menarik perhatian Mila."Nek, biar Tania suapi. Saya juga sudah membuatkan jus dan membawa
last updateLast Updated : 2022-12-02
Read more

Manusia Tidak Diinginkan

Riana semakin menggerutu di belakang Abimana, tapi banyak bicara pun percuma karena tidak merubah keadaan sama sekali. Wanita ini menyisakan sedikit waktu untuk menghubungi Tania. "Hari ini Tuan Abi sangat kejam, tapi saya yakin dia tidak begitu pada kamu!"Tania menuangkan teh melati hangat lalu menyeruputnya seiring menikmati udara segar di tepian kolam. "Kejam bagaimana maksud kamu?" Suaranya dipenuhi kedamaian."Tuan Abi memerintahkan saya ini dan itu, pokoknya pekerjaan hari ini harus selesai pukul dua bahkan saya tidak memiliki jadwal makan siang!""Tahu seperti itu mengapa menghubungi saya, harusnya di sisa waktu yang sempit ini kamu menyempatkan untuk makan." Suara damai Tania masih mengalun hingga bertolak belakang dengan suara Riana."Mana mungkin saya makan di toilet, saya kesini karena bersembunyi sebentar karena sepertinya Tuan Abi juga mengawasi saya lewat CCTV, dia selalu tahu keberadaan saya." Alih-alih mendapatkan respon iba. jusrtu Riana harus mendengar tawa merdu na
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Apakah Ukurannya Sesuai Dengan Standar Asia

"A-Abi, apa maksud kamu?" Tania membeku mendengar satu kata dari Abimana.Abimana membalik tubuhnya hingga kini wajah menawannya yang tertangkap dalam indera penglihatan Tania. "Jangan menempel terus, kamu di sini hanya sampai melahirkan, jangan anggap saya suami kamu, jadi jangan lakukan apapun!""Tapi saya butuh dekat dengan kamu, saya butuh kasih sayang walau kita tanpa ikatan," sendu Tania supaya mendapatkan perhatian."Saya sudah menyuruh bibi menyiapkan semua keperluan kehamilan, pasti kamu sudah mendapatkannya dari bibi. Itu adalah salah satu usaha saya menyayangi kamu.""Bukan hanya seperti itu saja, saya juga butuh kontak fisik dengan kamu.""Jangan menuntut atau kamu angkat kaki dari sini. Saya tidak peduli walau kamu mengejar saya sampai ke ujung dunia sekalipun!" tandas Abimana.Tania berdecak kesal, tapi dirinya cukup bersabar demi tetap tinggal di dalam rumah ini. Tadi pagi dirinya memang mendapatkan berbagai macam perlengkapan kehamilan, mulai dari susu hamil bahkan ban
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Perbuatan Buruk Tania

Abimana dan Nadia menuju ruang tengah untuk menyaksikan acara televisi. "Tania akan memakan saya hidup-hidup, kamu lihat kan ekspresinya tadi. Ish, menyeramkan!" Gadis ini mulai menumbuhkan imajinasi brutalnya."Tania tidak akan berani melakukan apapun, kamu nyonya di sini, sayang." Lingkaran tangan Abimana mendarat mesra dan sesual di pinggang Nadia. "Bagaimana ya, sebentar lagi dia akan berdiri tegak." Lirikannya mengarah pada celana berwarna navy polos."Jangan memikirkan hal macam-macam, kecuali kalau tidak malu sih, dengan celana seperti itu membuat junior kamu akan terlihat jelas saat menyembul." Tawa kegelian Nadia."Kamu sih, menunda. Padahal saya sudah membayangkan." Ini adalah siksaan tersendiri untuk Abimana, tapi sampai kapanpun Nadia tidak akan mengerti. Baru saja gadis ini menyalakan televisi, Wira tiba seiring membawa wajah kesal."Abi, jadi Tania masih di sini!" Suara lantang Wira hingga membuat Abimana terkejut dan melepaskan pelukannya dari Nadia. Pria ini segera men
last updateLast Updated : 2022-12-04
Read more

Perang Wira dan Tania

Malam ini Nadia harus menunggu Saraswati yang sedang menjalani perawatan, Abimana juga hadir di sana. "Kamu pulang saja, besok kamu harus bekerja.""Mana bisa saya membiarkan kamu menunggu nenek sendiri.""Tadi kan mama sudah bilang akan kembali setelah mengambil perlengkapan nenek, setelah mama di sini kamu pulang saja." Nadia tidak ingin banyak merepotkan Abimana karena dirinya tidak ingin terlihat seperti sangat bergantung dan tidak bisa mandiri. Baru saja gadis ini selesai bicara Mila tiba. Pun, wanita ini menyuruh Abimana tidur di rumah saja.Tidak sampai satu jam Abimana sudah kembali, Tania adalah orang pertama yang dilihatnya karena wanita itu menunggunya di ruang tamu. "Bagaimana keadaan neneknya Nadia?" Ekspresi peduli dipasang."Tidak perlu berakting peduli." Datar Abimana yang segera melewati Tania, tapi tangan kanannya segera digenggam maka berhasil mencegah pergerakannya."Kalau malam ini kamu kesepian, saya siap gantikan posisi Nadia." Ini adalah bisikan iblis yang deng
last updateLast Updated : 2022-12-04
Read more

Keadaan Rumah

Hari berganti, Abimana dan Wira tidak masuk ke ruang makan sama sekali, keduanya hanya meminta bibi membawakan sarapan ke kamar dengan syarat hasil masakan wanita yang sudah bekerja belasan tahun itu. Tania menyadarinya karena bibi sangat sibuk, tapi tidak ada makanan sama sekali di atas meja. "Ck, jadi seperti ini cara kalian menghindari saya. Asal kalian tahu saja, dengan begini saya bisa lebih leluasa menjelajahi rumah kalian!" Wanita ini bermaksud menghancurkan perusahaan besar yang dibangun Wira, dia akan mencoba membobol data-data penting yang bersemayam di dalam ruang kerja pria itu dan ruang kerja milik Abimana.Sebelum pergi Wira berpesan pada bibi dan satpam supaya memperhatikan gerak-gerik Tania, andai secuil saja menjurus pada arah mencurigakan maka dirinya memberikan wewenang pada satpam untuk mengamankan Tania bersama bukti. Wira tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas karena rumahnya ikut dihuni oleh ular berbisa yang bisa kapan saja membunuh keluarganya.Abiman
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

Tania Masih Membuat Masalah

Abimana sudah masuk ke dalam kamar ibunya, dirinya segera meninggalkan Tania setelah mengatakan kalimat terakhir tanpa ingin mengulangnya. Mila sedang merebahkan tubuhnya di samping wewangian aroma terapi. "Maaf Abi menganggu." Suara mesra Abimana layaknya seorang anak laki-laki pada ibunya."Tidak, ada apa?" Mila segera mendudukan tubuhnya perlahan dibantu putranya kemudian Abimana duduk di tepian ranjang menghadap ibunya."Apa mama kehilangan perhiasan?" pertanyaan Abimana ini membuat Mila menunjukan ekspresi heran."Mama tidak kehilangan perhiasan, hanya saja tadi mama menemukan perhiasan milik mama di lantai, kamu tahu sendiri."Abimana manggut tipis. "Jadi jawabannya sudah pasti mama juga tidak mengerti mengapa perhiasan mama ada di lantai." Embusan udara tipis mengiringi kala pria ini mengeluarkan segenggam perhiasan dari dalam kantong bajunya, "Abi menemukannya di pot bunga.""Astaga, kenapa bisa di sana!" Wajah Mila memucat dengan cepat."Abi yakin bukan mama kan yang meletak
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

Hari Menyenangkan untuk Abimana dan Nadia

Saraswati mengurungkan niatnya menceritakan Naila pada Nadia, kini suapan-suapan kecil sudah mulai menyapa lidahnya. Sang cucu yang membuatkannya dengan penuh cinta dan menyuapi dengan penuh sayang."Abi pergi bekerja?" Suara parau Saraswati seolah dipaksa keluar."Iya, tapi Abi bilang tidak akan lama." Nadia kembali mengambil suapan, ini yang terakhir. "Syukurlah nenek makannya lahap, kalau begini nenek akan cepat sembuh." Senyuman penuh harapan dicampur bahagia mengembang."Nenek memang harus sembuh untuk Nadia." Suara parau Saraswati kembali dipaksa keluar."Iya nek, Nadia kan sedih kalau nenek seperti ini." Kalimat sendu Nadia dibalas senyuman kecil oleh Saraswati. Kali ini Tania tidak menunjukan batang hidungnya karena wanita itu sedang mengunjungi rumahnya untuk sekedar menyendiri karena patah hati oleh kalimat Abimana. Jadi, Nadia bisa bernapas lega dalam ruang gerak tanpa Tania.Setelah menyuapi Saraswati, Nadia menyempatkan mengunjungi halaman belakang untuk mengambil udara s
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Keinginan Tania

Abimana dan Nadia sedang membersihkan diri di kamar mandi di dalam kamar mereka. "Astaga Abi, lagi-lagi kamu tidak memakai pengaman!" Kedua alis Nadia sampai menukik."Tadi itu situasinya dadakan, mana sempat." Enteng Abimana yang sedang mengguyur rambut berbusanya."Harusnya kamu selalu siaga." Nadia tidak menerima kelalaian Abimana yang ke sekian kali."Siaga bagaimana hm, tidak mungkin kan saya harus mengantongi alat pengaman, apalagi saat ke perusahaan." Sikap santai Abimana masih mengutarakan kalimat entengnya."Ish, simpan di dompet juga kan bisa, benda itu hanya benda kecil dan tipis. Kalau kamu sering lalai lebih baik saya minum pil lagi!" ketus Nadia."Jangan sayang, saya khawatir pada rahim kamu." Perut bawah Nadia dielus mesra, "biarkan saja bayi itu tumbuh dan berkembang di sini jika Tuhan memang sudah menghendaki.""Tapi saya masih kuliah. Iya ampun ... mudah sekali kamu membahas kehamilan." Decak kecil Nadia yang terdengar sangat menggemaskan bagaikan anak beruang yang i
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Ayah Si Bayi

Sebuah panggilan asing masuk pada handphone Abimana. "Selamat siang, dengan siapa saya bicara?" Kalimat formal selalu digunakan Abimana karena mungkin si pemanggil adalah orang penting-pebisnis yang akan atau sudah menjalin kerjasama dengan Family Owned Company."Kami dari rumah sakit, mohon maaf pak kami mengundang Anda untuk datang menemui istri Anda.""Istri? Dia bukan istri saya.""Intinya datang saja karena pasien sangat membutuhkan bapak saat ini.""Iya, terimakasih sudah menghubungi," tandas Abimana yang segera menggerutu, "pasti Tania menyebut saya sebagai suaminya. Kali ini apa lagi yang dia inginkan!" Abimana tidak akan memerdulikan panggilan dari rumah sakit karena jika keinginan Tania terus dikabulkan maka wanita itu akan semakin besar kepala. Jadi, setelah urusan di perusahaan selesai pria ini segera menemui istrinya di rumah."Kok aneh, hari ini saya tidak melihat Tania!" ceplos Nadia."Memangnya kamu lebih suka melihat Tania, hm." Abimana melingkarkan pelukan di bagian
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status