Share

Hari Menyenangkan untuk Abimana dan Nadia

Saraswati mengurungkan niatnya menceritakan Naila pada Nadia, kini suapan-suapan kecil sudah mulai menyapa lidahnya. Sang cucu yang membuatkannya dengan penuh cinta dan menyuapi dengan penuh sayang.

"Abi pergi bekerja?" Suara parau Saraswati seolah dipaksa keluar.

"Iya, tapi Abi bilang tidak akan lama." Nadia kembali mengambil suapan, ini yang terakhir. "Syukurlah nenek makannya lahap, kalau begini nenek akan cepat sembuh." Senyuman penuh harapan dicampur bahagia mengembang.

"Nenek memang harus sembuh untuk Nadia." Suara parau Saraswati kembali dipaksa keluar.

"Iya nek, Nadia kan sedih kalau nenek seperti ini." Kalimat sendu Nadia dibalas senyuman kecil oleh Saraswati. Kali ini Tania tidak menunjukan batang hidungnya karena wanita itu sedang mengunjungi rumahnya untuk sekedar menyendiri karena patah hati oleh kalimat Abimana. Jadi, Nadia bisa bernapas lega dalam ruang gerak tanpa Tania.

Setelah menyuapi Saraswati, Nadia menyempatkan mengunjungi halaman belakang untuk mengambil udara s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status