Share

Negosiasi Tania

Kafka tidak memerdulikan ancaman Abimana karena baginya dirinyalah yang lebih baik dan lebih pantas bersama Nadia yang juga gadis baik-baik. "Saya rasa percakapan kita cukup sampai di sini, biar Tuhan saja yang berkehendak." Senyuman misterius diulas menyebalkan di mata Abimana.

"Saat bayi itu lahir dan terbukti anak kalian, jangan mengelak lagi karena jika kamu melakukannya maka kamu adalah pengecut paling bejad yang pernah tinggal di muka bumi ini." Tatapan dingin Abimana sangat membidik lawan bicaranya. Namun, Kafka hanya bersikap santai diakhiri senyuman kecil kemudian berlalu.

Abimana tidak memiliki niat mengejar pria brengsek itu karena dirasa akan sia-sia saja. Segera, rumah menjadi tujuannya. Sesampainya di syurganya, Nadia segera mengadukan sikap Tania. "Tania bilang dia adalah wanita beruntung yang sudah mengandung benih kamu, saat banyak wanita menginginkan kamu. Lalu, dia mengejek saya yang belum hamil!"

Puncak kepala Nadia diusap lembut. "Jangan didengarkan, biarkan saja.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status