“Tak apa. Mereka juga tidak bisa berbaur dengan orang banyak, karena imun mereka lemah, rentan terinfeksi,” sahut Anita. “Begitu?"Kedua bocah itu turun setelah bersalaman dengan Salwa dan Salsa. Anita duduk di bangku bekas mereka. Spontan mereka berpaling. Sebuah mobil sunroof memasuki area halaman. Mata Salsa melebar ketika melihat pengemudi mobil itu. Mobil terus meluncur hingga berhenti tepat di muka rumah besar, bersisian dengan rumah singgah.“OM ADIT!” teriak Salsabila begitu pintu pengemudi terbuka.Salwa berdecak. "Tak baik teriak-teriak.” Salman ikut menaruh perhatian.“Hei, Salsa,” sahut Aditya, lalu menutup pintu mobil. Dari pintu sebelah, keluar Bayu bersama putrinya.“Awas, hati-hati!” Salwa meringin melihat putrinya yang tiba-tiba turun dan berlari menyongsong Aditya.“Kok Om ada di sini?” tanya Salsa ketika ia dekat dengan Aditya.Aditya berpaling, menoleh pada Bayu dan Izza yang berjalan ke arah mereka.“Eh, ada Kak Salwa,” seru Bayu, sambil menurunkan Izza. “Kak S
Baca selengkapnya