“Untuk apa?” Kali ini Salman mengangkat setengah badannya dengan bertopang tangan. “Biasanya Umi sering memberi masukan atau apa?”“Biasanya Abi bertanya, sekarang hanya menyampaikan keputusan. Jadi suara Umi buat apa?"Ia menghempaskan kepalanya ke bantal. "Setidaknya bertanya mengapa?""Andai pun Umi tahu alasannya apa, untuk apa? Dan seandainya ada ketidakcocokan cara berpikir kita, hanya akan menambah runyam kan?"“Tidak salahnya kan Abi tahu pendapat Umi?”Salwa menghempaskan napasnya. “Sebenarnya apa yang ingin Abi katakan?”“Aneh aja, tanpa komentar Umi,” lirih Salman dengan memasang wajah merajuk dan memejamkan mata.“Baiklah, sebenarnya Umi penasaran, mengapa Abi menolaknya, padahal harga sewa lumayan tinggi? Dan Abi tahu sendiri mencari penyewa itu susah, apalagi zaman sekarang ini. Kalaupun ada belum tentu berjalan mulus, dan Abi sering ngalamin itu. Sedang Aditya, aku tahu betul sifatnya. Dia akan selalu bertindak jujur dan bertanggung jawab, apapun itu.” “Ini yang aku t
Last Updated : 2024-10-29 Read more