Prok! Prok! Prok! Suara tepuk tangan gemuruh terdengar setelah pintu terbuka. Nana mematung di tempat, begitu pun Adam yang berdiri di belakang dengan raut terkejut yang begitu kentara ketika menatap para crew beserta Danu sudah menunggu di luar ruangan. “Mabulous, mabulous! Ternyata lu bener, Bro, akting Nana nggak bisa diraguin lagi. Teriakannya tadi bahkan kedenger sampe ke ruang seberang. Apalagi, ekspresi wajah dan air mata buayanya! Ulala, ruaaarrr binasyah. Fix, untuk peran pelakor di sinetron ‘Air Mata Pelakor’ kita ambil dia, nggak perlu casting-casting lagi!” sahut Danu mantap. Adam seolah kehabisan kata-kata, dia hanya bisa mengurut kening. Sementara Nana, tertunduk dan berlalu setelah menerobos kerumunan. Danu mengerjapkan mata, dia terdiam sejenak, lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. “Ng ... sorry, Bro! Apa akting harus sampe rusak properti juga?” cetus lelaki itu kebingungan menatap kanan dan kirinya. Adam mengacak rambutnya, setelah itu meraih do
Last Updated : 2022-10-17 Read more