"Ha ... halo." Rayyan berucap terbata, dengan tubuh bergetar hebat. Penampilannya tampak begitu kacau, ujung jasnya yang berwarna abu-abu, berlumuran darah."Gue Rayyan—" Pria itu berhenti sejenak, menyeka air matanya dengan tangan yang juga berlumuran darah."Di rumah sakit Mitra Medika, gu—gue dan Raffan disini. Raffan udah nggak ada, Raffan ditikam orang tak dikenal." Rayyan memejamkan mata, menghela nafas sejenak membuangnya dengan kasar, ada kegetiran diakhir kalimatnya. "To–tolong bilang ke Mama Papa. Gue nggak tau harus bilang apa ..." Rayyan mematikan telponnya, merosot ke lantai, kakinya sejak tadi lemas tak mampu menahan bobot tubuhnya. Di selasar rumah sakit, pria ia menunduk dalam, menangis meraung tak tau malu, mengabaikan pandangan orang-orang disekitarnya. Perawat mencoba membantunya untuk berdiri dan meminta untuk mengikhlaskan kepergiannya, tapi pria itu justru berontak, bagaimana ia bisa ikhlas? Kakaknya adalah manusia yang sama sekali tidak pernah bertengkar, apala
Terakhir Diperbarui : 2022-10-03 Baca selengkapnya