Wenny sangat kaget mendengar suara penelpon tak dikenal yang bicara dengan nada garang dan mengancam. Aneh sekali. Bagaimana bisa tiba-tiba Wenny dapat telepon seperti itu?"Pak, salah alamat. Cek lagi nomornya!" Masih di tengah rasa terkejut, Wenny menjawab juga.Alfonso menatap heran pada Wenny. Mengapa ekspresi Wenny tiba-tiba berubah tegang. Wenny menutup telpon, lalu meletakkan lagi ponsel di meja.Dering terdengar lagi. Wenny melihatnya, dari nomor yang barusan menghubungi. Wenny biarkan saja."Salah orang?" Alfonso masih penasaran."Iya, Alf. Masak dia ngancam aku. Kenal juga nggak. Bapak-bapak lagi," kata Wenny."Ya, sudah. Ga usah, dipikirin, biarin aja." Alfonso berusaha menenangkan Wenny. Tapi ponsel Wenny terus saja berbunyi. Karena mengganggu terus, Wenny menerimanya juga."Halo?" Sapaan yang sama Wenny ucapkan."Kenapa kamu tutup telpon? Kamu takut? Dasar penjahat kecil!" Suara yang sama dengan nada marah yang terdengar di telinga Wenny."Eh, Pak, sabar sebentar. Bapak c
Read more