“Ayo, Umi. Ini hari pertama Zafran sekolah. Zafran tidak mau terlambat,” ucap Zafran di depan pintu kamar Arini. Mas Zul sudah ke toko sedangkan ibu berangkat ke pengajian, aku harus berbuat apa? Apa yang harus ku utamakan. “Sayang, Umi masakin umi Arini sup sebentar ya? Adik bayi yang di perut Umi Arini lagi pengen makan sup oyong, kan kasihan kalau ia menunggu terlalu lama.”“Gak mau, Umi! Zafran gak mau telat, ini hari spesial Zafran.”Anak lelakiku itu merajuk dan menarik-menarik pakaian yang ku kenakan.“Baiklah, Mbak. Aku makan sup nya kalau Mbak sudah mengantar Zafran,” ucap Arini yang masih tampak lemas dan terbaring di atas kasurnya. “Maafkan Mbak ya, Arini. InsyaAllah Mbak gak lama-lama mengantarnya.”Arini mengangguk, meskipun raut muka kekecewaan tergambar jelas di matanya.Aku memasangkan helm sebagai pengaman lelaki kecilku itu, ia menurut dan bergegas menaiki kendaraan roda dua ini. Jarak yang tidak terlalu jauh membuatku lebih nyaman memakai motor, selain tidak ribe
Baca selengkapnya