Semua Bab Di Balik Topeng si Pria Miskin : Bab 71 - Bab 80

605 Bab

Bab 71

Hotel Hilton ada hotel mewah yang terletak di dekat Universitas Bahasa Asing Mano.Banyak pasangan muda yang berkencan di Hotel Hilton, bukan hanya karena hotelnya yang murah, tapi juga pelayanannya yang bagus.Setibanya di hotel, Nicholas langsung masuk ke dalam lift dan naik ke atas.Ting tong ....Setelah pintu lift terbuka, Nicholas melihat kedua kamar yang berada di hadapannya. Kedua kamar ini adalah kamar VIP, hanya tamu khusus yang boleh memesan kamar ini.Nicholas berdiri dan melamun selama beberapa menit. Kemudian, dia maju dan membuka pintu kamar secara perlahan-lahan. Ternyata, pintu kamar tidak dikunci. Jadi, Nicholas langsung beranjak masuk.Sesampainya di dalam kamar yang gelap, Nicholas melihat Felita yang berdiri di tepi jendela dan membelakanginya. Felita hanya mengenakan sehelai handuk, bahu dan kakinya yang indah terpampang jelas. Rambut Felita masih basah, dia pasti baru selesai mandi.Saat mendengar suara, Felita sontak menoleh. Dia memandang Nicholas dengan tatapa
Baca selengkapnya

Bab 72

Nicholas berhenti, lalu menoleh ke belakang."Aku sudah menyadari kesalahanku, aku masih menyukaimu. Kamu juga masih menyukaiku, 'kan?" tanya Suzy dengan nada memelas. "Nic, kamu masih mencintaiku, 'kan? Emm, kamu belum pernah melihatku mandi. Apakah kamu mau melihatnya?"Tiba-tiba, Nicholas pun merasa jijik. "Felita, jangan sikapmu. Aku jijik melihatnya!""Nic, jangan pergi ...." Felita berusaha menahan Nicholas.Nicholas berjalan ke luar tanpa memedulikan Felita."Nicholas!" Felita berlutut sambil menangis tersedu-sedu. "Nic, aku tahu, kamu pasti dendam, tapi aku juga nggak punya pilihan lain. Aku memang matrealistis, aku menyukai kekayaan, apa ada yang salah? Di dunia ini, ada banyak orang yang seperti aku, apakah kami salah? Aku mohon, tolong bantu aku ...."Nicholas mengerutkan alisnya. Meskipun sudah memegang gagang pintu, dia tidak buru-buru pergi."Nic, Colin baru saja meneleponku, dia menyuruhku untuk menggodamu. Dia mau menggerebek kita yang sedang bermesraan. Kalau aku melak
Baca selengkapnya

Bab 73

Colin turun dari mobil, lalu memandang Nicholas dengan tatapan dingin.Nicholas memiringkan kepalanya sambil tersenyum licik."Nic, cepat sekali sudah turun?" Colin berpikir sejenak."Licik!" Nicholas tersenyum dingin. Tak berapa lama, ekspresi kembali terlihat cemberut. "Orang licik seperti dia tidak akan menang. Lihat saja!"Wajah Colin memucat. Melihat tatapan Nicholas yang menyeramkan, Colin pun berbalik dan masuk ke dalam hotel.Nicholas menggelengkan kepala dan kembali ke vila.Nicholas sadar, dia dan Colin adalah musuh bebuyutan. Walaupun tidak menyadari jebakan yang dipersiapkan Colin, untungnya Nicholas juga tidak terjebak.Begitu pintu lift terbuka, Colin langsung beranjak ke dalam kamar. Terlihat Felita yang tersungkur sambil menangis di lantai."Aku menyuruhmu menggodanya, tapi kamu malah melepaskannya?" Colin berteriak kepada Felita.Felita bergidik, dia langsung bangun dan berkata, "Aku ....""Tidak berguna!" Colin menendang Felita hingga terpental. Kemudian, dia menjamba
Baca selengkapnya

Bab 74

Gadis yang berada di dalam mobil tampak tertegun. Dia mengerutkan alis, lalu memalingkan wajahnya."Nona, Beliau adalah Tuan Mario, pemilik Mondial Jewelry," bisik Khaliza dari samping.Samantha meliriknya sambil menganggukkan kepala. Ketika menatap Colin, reaksi Samantha terlihat sangat tenang, tapi saat melirik Felita, Samantha tampak tidak begitu senang."Nona Samantha, maaf Anda harus menyaksikan semua ini." Mario tersenyum canggung.Samantha tidak menjawab Mario, tatapannya hanya tertuju kepada Felita.Raut wajah Felita terlihat canggung, dia dapat merasakan tatapan kebencian yang terpancar dari mata Samantha. Felita tidak mengenal Samantha, tapi melihat sikap Mario dan Colin, Samantha pasti memiliki identitas yang tidak biasa."Untung aku sudah mencari tahu semuanya. Tidak disangka, kamu memang gadis murahan!" Walaupun memaki, suara Samantha tetap terdengar merdu. "Kamu tidak pantas menjadi pacar Kak Nicholas ...."Felita kebingungan, dia tidak mengerti maksud Samantha."Bi, ayo,
Baca selengkapnya

Bab 75

Felita menggelengkan kepala. Dia merasa pikiran itu terlalu menakutkan!Nicholas hanya pria miskin yang payah, untuk makan saja susah, mana mungkin Samantha menyukai pria seperti itu?Ah, Samantha pasti adalah pemilik dompet itu .... Nicholas pasti sudah membohongi Samantha!Felita mengepalkan tinjunya, dia sangat membenci Nicholas. Saat ini, tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa marahnya Felita terhadap Nicholas.Ingin mendapatkan hati Nona Samantha? Jangan mimpi! Felita tidak akan tinggal diam.Kebencian tersirat jelas di mata Felita.Para pengunjung heran melihat kejadian yang terjadi di depan pintu Hotel Hilton. Meskipun bisa dilacak, orang-orang tetap tidak akan memahaminya. Kalau Nicholas berada di sini, dia pasti sudah duduk sambil memegang segelas anggur dan tersenyum sinis.Hari ini Nicholas merasa sangat terpukul, terutama setelah mendengar ucapan Felita. Tidak dipungkiri, Nicholas merasa sangat frustasi.Kalau kekesalan ini tidak segera dilampiaskan, takutnya Nichola
Baca selengkapnya

Bab 76

"Prang!" Terdengar suara pintu yang dibanding.Setelah mengunci pintu kamar, Karen bergegas mandi dan naik ke tempat tidur.Memasukkan obat ke dalam minuman? Apakah Nicholas membohonginya? Bagaimana kalau ternyata benar? Pikiran-pikiran ini membuat Karen ketakutan.Karen bersembunyi di dalam selimut sambil memandangi ponselnya.Jika kesadarannya mulai hilang, Karen berencana untuk menelpon polisi. Namun, semua tidak berjalan sesuai rencana, dia malah ketiduran.Nicholas yang berada di kamar sebelah justru tertawa. Dia menghabiskan semua anggurnya dan pergi mandi.Keesokan hari, Nicholas bangun lebih awal, lalu menyiapkan sarapan. Setelah semuanya siap, Nicholas memanggil Karen turun.Saat beranjak turun, Karen menghindari kontak mata dengan Nicholas.Nicholas tidak berkata apa-apa, dia hanya tersenyum kecil.Sesudah makan, mereka berdua bergegas ke sekolah. Di perjalanan, Nicholas dan Karen sama sekali tidak berbicara. Sejujurnya, Nicholas agak bosan, tapi Karen tidak mau menghiraukann
Baca selengkapnya

Bab 77

"Karen!" Cindy tertawa terbahak-bahak. Saking kerasnya tertawa, Cindy sampai meneteskan air mata. "Kebetulan, 'kan? Karen yang sekelas sama kita langsung jadi terkenal."Nicholas melirik ke arah Karen, tapi ternyata Karen sudah pergi sejak tadi."Tadi aku sempat ketemu sama Karen. Dengar-dengar, sekarang anak-anak sedang menahannya. Ayo, kita lihat!" Cindy berteriak sambil berlari ke luar.Nicholas sudah tidak bisa tinggal diam. Dia langsung berdiri dan mencari Karen.Setibanya di lantai bawah, Nicholas melihat sekelompok gadis-gadis yang mengelilingi Karen. Salah seorang gadis maju dan bertanya kepada Karen, "Kamu orang yang dicari Yabin? Astaga, jelek banget!""Hahaha ....""Iya, kok Yabin mau mencari gadis seperti kamu sih?"Semua orang terus menghina dan menertawai Karen.Nicholas langsung menerobos ke tengah kerumunan, lalu memelototi mereka semua. Nicholas terlihat sangat marah!"Wah, wah, siapa nih? Mau jadi pahlawan kesiangan? Untuk apa membela gadis sejelek ini?""Iya nih. Eh,
Baca selengkapnya

Bab 78

Suara tawa terus menggema, memenuhi seisi gedung kelas.Nicholas memutar kepalanya sambil menyengir. "Kalian memang benar, Karen ini secantik malaikat!""Kalian lihat sendiri, cuma dia sendiri yang menganggap Karen cantik!" Cindy tertawa.Nicholas berbalik badan lalu melangkah menaiki anak tangga. Dia terlalu malas berbicara dengan si bodoh ini.Karen mengatupkan bibirnya erat-erat. Air mata mengalir di pipinya. Kelihatan sekali emosinya sedang tidak stabil.Karena tidak tahu bagaimana menghiburnya, Nicholas pun mengelus kepala perempuan itu. "Harus kuakui, Yabin itu memang menawan, tapi dia kurang menyenangkan!"Karen menunduk membisu. Diam-diam dia melirik Nicholas. Yang bisa dilihatnya hanyalah bahu laki-laki itu yang lebar membentang, seakan sedang melindunginya dari hujan badai. Untuk sesaat, hatinya tersentuh.Setelah kembali ke kelas, Nicholas tetap memasang muka dingin. Perasaan tak senang muncul ketika dia melihat semua mahasiswa di sana menatap Karen dengan pandangan beribu m
Baca selengkapnya

Bab 79

Satu demi satu semuanya berdiri. Ada rasa penasaran tergambar di wajah mereka.Yabin adalah laki-laki terpopuler di Universitas Mano. Sejak masuk semester pertama hingga kelulusan, dia selalu sangat populer di kalangan para wanita. Kabar kemunculannya di salah satu kelas bisa hari itu juga tersebar luas."Kalian kira, dia bakal benar-benar datang menemui Karen Wangsa dari kelas kita?"Seseorang bertubuh kecil bernama Yenny yang berdiri di ambang pintu tiba-tiba berkata, lalu menatap para mahasiswa di dalam kelas dengan tatapan aneh. Seisi ruang kelas seketika berubah hening. Bahkan Julia sebagai dosen pun menatap Karen terkejut."Hahaha ...." Freddy tertawa terbahak-bahak. "Yenny, kenapa aku nggak sadar kamu ternyata lagi bercanda?""Hahahaha ...."Suara tawa menggantikan keheningan ruang kelas. Semua memandang Karen dengan ekspresi mengejek."Yenny, aku ingatkan, jangan bicara sembarangan! Yabin itu idolaku. Mana mungkin dia datang kemari untuk mencari Karen? Kalau kamu bicara seperti
Baca selengkapnya

Bab 80

Tidak! Aura dan penampilan Karen keduanya juara satu. Soal ini Yakin sangat yakin!"Kak Yabin, kenapa nggak masuk dan duduk dulu saja? Namaku Cindy, Kakak akan mengingatku!" Cindy mencoba membuat suaranya terdengar lebih lembut sambil bersikap seperti gadis penurut. "Aku sudah mendengar konser-konser Kakak. Aku juga anggota klub penggemar Kak Yabin. Setiap kali ada konser, aku pasti pergi, Kak Yabin pasti mengingatku."Yabin terdiam sesaat, mengorek kembali tumpukan memorinya. Tiba-tiba dia terkejut melihat wajah Cindy dipenuhi dengan bedak. Untuk sesaat dia tidak mengenali perempuan itu. Wajar, karena ada banyak sekali anggota di dalam klub penggemarnya, dia tidak mungkin mengingat semuanya."Nggak ada Karen yang kamu cari di sini. Sebaiknya kamu cepat pergi dan jangan ganggu kegiatan belajar-mengajar kami ...," ucap Julia sambil melambaikan tangannya kesal.Yabin merasa sedikit ragu. Mungkinkah Karen Wangsa di kelas ini benar-benar bukan sosok yang dicarinya?"Sudah kubilang, jangan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
61
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status