Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 361 - Chapter 370

605 Chapters

Bab 362

“Nicholas, aku benar-benar minta maaf!” Joseph memegang tangan Nicholas. Dia berkata dengan wajah muram, “Meskipun ada sedikit salah paham dalam masalah ini, fotoku ketika menendang orang itu memang terlalu ….”Nicholas menghela napas, tahu bahwa apa yang dikatakan Pak Joseph itu benar. Jika tidak ada foto seperti itu, semua masalah ini mungkin tidak akan muncul. “Pak Joseph, waktu itu situasinya agak berbeda. Mereka punya pistol, pisau dan serius berniat membunuh kami. Dari orang-orang yang kubawa ke sana, ada satu yang meninggal karena ditembak. Aku melakukan itu untuk melindungi diri. Aku hanya bisa mengalahkannya terlebih dahulu.”“Iya, aku mengerti. Aku akan menjelaskannya pada media!” ujar Joseph sambil mengangguk kecil.Ada pistol dan pisau di lokasi kejadian. Itu adalah fakta, yang dapat membuktikan bahwa orang-orang itu sama sekali bukan penduduk desa yang baik. Mereka bisa dibilang sekelompok preman dan perampok.“Nicholas, kamu telah banyak membantuku kali ini,” ujar Joseph
Read more

Bab 363

Melihat kemarahan Sadewa, Jean langsung menjadi pucat dan ketakutan.“Situasinya seperti apa sekarang?” Sadewa melempar dokumen itu. Raut wajahnya berubah masam. Dia benar-benar tidak menyangka Desa Mandani ternyata adalah sarang produksi narkoba. Kalau begitu, si Nicholas itu beruntung sekali?“Opini dan sentimen publik telah memihak pada Nicholas. Selain itu, ada beberapa akun media kita yang sedang dilacak oleh polisi! Katanya karena kita telah merilis berita palsu. Takutnya kita akan dimintai pertanggungjawaban,” ujar Jean.Sadewa berdiri, berkacak pinggang, dan berjalan mondar-mandir di dalam ruangan.Kalau memang begitu, dia juga akan mendapat dampaknya.Pada saat ini, seseorang masuk dengan tergesa-gesa ke dalam ruangan.“Pak Sadewa, gawat ....”“Apanya? Kenapa panik begitu, seperti apa saja …,” kata Sadewa dengan marah.“Konferensi pers! Katanya ada orang yang pergi ke kantor polisi dan menyerahkan diri, bilang bahwa keluarganya diancam, makanya dia mengambil foto itu diam-diam
Read more

Bab 364

Kalaupun N2 cacat, Nicholas akan menghidupi pria itu selama sisa hidupnya. Dia tidak akan membiarkan sesuatu terjadi lagi pada N2.“Bawa keluarga dari orang yang meninggal itu ke kantor Group Sunrise. Aku dan Karen akan mengunjungi mereka,” kata Nicholas.“Oke!” Peter mengangguk, bangkit berdiri, kemudian menatap Nicholas dengan ragu dan berkata, “Tuan, apa Tuan mau pergi melihat pameran batu giok itu?”Nicholas membeku sesaat.“Kudengar sepertinya ada yang nggak beres,” ujar Peter dengan ragu-ragu.Nicholas mengangguk dan berdiri. “Aku akan pergi ke sana sebentar. Kamu tetap berjaga di sini. Aku akan kembali lagi nanti!”“Oke, nggak masalah!” Peter mengangguk.Nicholas menoleh ke Karen yang masih belum sadarkan diri, lalu berbalik badan dan turun ke bawah. Dia kemudian menghubungi nomor Yasmine.Panggilan itu masuk dan dia menunggu lama, tapi Yasmine tidak menjawab panggilannya.Nicholas mengernyit, bergegas ke basement, menyalakan mobilnya dan menyetir menuju gedung pameran.Gedung p
Read more

Bab 365

Godric tiba-tiba tersenyum dan berkata dengan sedikit arogan, “Ada hal yang nggak kamu tahu, dan aku juga nggak akan menyalahkanmu. Bagaimanapun juga, informasi seperti ini mungkin nggak bisa sampai ke kalanganmu! Kalau kamu berkomunikasi lebih awal denganku, nggak mungkin jadi seperti ini, bukan? Siapa suruh kamu bertingkah seperti itu setiap hari? Nggak mau menghubungi siapa pun?”“Godric!” Yasmine menggertakkan giginya dengan kesal.Godric tersenyum sinis dan menggelengkan kepalanya. “Kamu juga nggak akan mengerti kalau aku beri tahu!”Ekspresi di wajah Yasmine sangat dingin.“Kalau mau beri tahu dia juga nggak apa-apa!” kata Master Ludwig, melirik Yasmine dan berkata dengan senyum aneh, “Kalaupun sekarang nggak diungkit, dia cepat lambat juga akan tahu!”“Nggak usah sok misterius deh di sini!” Yasmine membusungkan dada dan hendak berjalan menuju panggung.“Yasmine, meskipun kamu dan aku itu berteman, tolong hormati orang yang berada di sebelahku ini! Master Ludwig adalah salah satu
Read more

Bab 366

“Sayangnya, kita datang di momen yang nggak pas. Master Ludwig baru saja memenangkan juara pertama pada Pameran Batu Giok Nasional beberapa waktu lalu. Jadi, pihak penyelenggara tentu lebih menyukainya!” Tuan Kevin Shen menghela napas dan berkata, “Sayang sekali! Kalau nggak, aku yakin bisa menang kali ini!”“Asal kamu percaya diri, itu sudah cukup!” Yasmine mengangguk. Tatapan di matanya agak dingin.Mereka tidak boleh membuat kesalahan apa pun di pameran batu giok kali ini. Kalau ada masalah, maka toko mereka akan selalu ditekan oleh Godric nantinya.“Teman-teman, terima kasih sudah datang! Pameran batu giok di Kota Mano kali ini berhasil diselenggarakan karena adanya kerja sama dan dukungan penuh dari Asosiasi Batu Giok! Kali ini, kami nggak hanya akan memamerkan batu giok, tetapi juga memamerkan seluruh budaya Negara Hailos!” Pembawa acara tersenyum dan berjalan ke panggung, lalu berkata, “Yang bisa berpartisipasi dalam pameran hari ini adalah semua toko batu giok di Kota Mano, dan
Read more

Bab 367

Semua orang di aula tersebut langsung heboh begitu mendengar perkataan Yasmine.Semua mata tertuju pada Yasmine, dan wajah semua orang terkejut.“Siapa orang ini?”“Apa yang terjadi? Orang ini mau apa?”“Nggak pantas? Apa orang ini sudah gila? Bisa-bisanya dia mengatakan karya Master Ludwig nggak pantas mendapatkan juara pertama? Karya itu mendapat juara pertama di Pameran Giok Nasional, dan orang itu mengatakan bahwa karya itu nggak pantas untuk mendapatkan juara pertama?”Yasmine menyambut tatapan semua orang, berdiri di sana dengan ekspresi acuh tak acuh.“Bu, karya Master Ludwig telah dinilai oleh penyelenggara kami dan panitia utama, dan pantas untuk menjadi juara pertama! Kami sangat berterima kasih atas partisipasi Ibu dalam pameran batu giok ini, tetapi kami harap Ibu bisa bersikap rasional!” ujar pembawa acara itu di atas panggung sambil mengulurkan tangannya untuk mempersilakan Yasmine turun.Yasmine mengerutkan kening, “Kubilang, dia nggak pantas ….”“Yasmine, aku sarankan k
Read more

Bab 368

“Dik, kamu sepertinya benar-benar nggak mengerti, ya!” Master Ludwig tersenyum, berjalan keluar dari stan, mengangkat kepalanya dan berkata, “Apa kamu tahu mengapa stan kalian diambil? Mengapa kalian nggak diperbolehkan mengikuti pameran? Itu karena pihak penyelenggara di sini ingin melindungi karya kalian dan melindungi Tuan Kevin Shen, bukan? Mereka menganggap karyaku pasti akan mendapat juara pertama, takutnya akan mengalahkan karya Tuan Kevin Shen, makanya mereka nggak berani membiarkan kalian ikut pameran! Kalau kalian mendapat juara kedua, kalian hanya akan membuat Kota Mano malu, bukan?”“Aku nggak mengerti?” Yasmine berkata dengan dingin, “Master Ludwig, kamu pikir kamu mengerti? Kalau begitu, baik. Tuan Kevin Shen, apa Tuan takut mendapatkan juara kedua dan akan malu apabila itu terjadi?”Setelah mengatakan itu, Yasmine menoleh ke arah Tuan Kevin Shen.Tuan Kevin Shen sedikit terkejut, wajahnya sedikit memerah.Pada saat ini, orang-orang baru tahu kalau Tuan Kevin Shen juga da
Read more

Bab 369

“I …, ini …, bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin benda ini bisa dipahat?”“Benar, benda ini sangat artistik!”Begitu kotak tersebut dibuka, sebuah karya Tuan Kevin Shen, berupa ukiran batu giok cantik yang berwarna hijau zamrud terlihat begitu indah dan langsung mencuri perhatian semua orang.Ketika meminta bantuan beliau untuk mengukir, Nicholas secara khusus meminta Tuan Kevin Shen menggunakan bahan dan teknik yang paling bagus. Bagi Nicholas, uang bukanlah masalah besar, yang diinginkannya saat itu hanyalah sebuah memori ketika dirinya mengungkapkan perasaan.Pembuatan ukiran batu giok tersebut terlihat seperti sebuah restoran barat dengan konsep setengah terbuka.Semua barang yang ada di dalam restoran itu diukir dengan sangat cermat, baik meja, kursi maupun barang-barang di sekitarnya, semua dipahat dengan sangat rapi hingga menyerupai aslinya.Tidak ada seorang pun yang berada di tengah panggung yang ada di dalam restoran barat tersebut, tetapi di bawah panggung, ada dua sosok y
Read more

Bab 370

“Aku nggak setuju! Bagaimanapun kami sudah mendapatkan juara pertama, maka hadiah juara pertama adalah milik kami! Nggak ada orang lain yang bisa merebut posisi juara pertama dari kami!” ucap Godric yang langsung berdiri dengan cepat sambil setengah berteriak.Raut wajah Cody yang dari tadi sudah berubah kusut, langsung ikut mengambil suara. “Aku pikir masalah ini cukup sampai di sini saja, kita tetap akan memberikan hadiah khusus untuk Tuan Shen, tapi juara pertama tetap jatuh kepada Daun Langit ....”“Hadiah khusus? Kami datang ke sini untuk mendapatkan juara pertama, kami nggak membutuhkan hadiah khusus itu?” ucap Yasmine sambil melemparkan tatapan dingin ke arah Cody. “Jika ada daftar hadir, silahkan orang-orang yang datang hari ini untuk ikut memilih. Tapi kalau kamu nggak punya nyali, cepat angkat kaki dari sini!”“Benar, biar kami bisa membandingkannya dan langsung memilih siapa yang pantas untuk mendapatkan juara pertama!”“Ya, biarkan kami pilih langsung …!”“Ya, ayo kita pili
Read more

Bab 371

“Nicholas!” Yasmine yang merasa tindakkan Nicholas ini agak ceroboh, buru-buru menarik pergelangan tangan pria itu ke samping.“Nggak apa-apa, aku percaya pada hasil karya Tuan Shen dan aku juga percaya bahwa Juara Pertama akan menjadi milik kita!” ucap Nicholas sambil tersenyum dengan penuh percaya diri.Tuan Kevin Shen langsung terharu mendengar hal ini, pria itu buru-buru menganggukkan kepala menyetujui Nicholas.Cody mendengus dingin dan berkata, “Berhubung Toko Perhiasaan Wangsa sudah memutuskan, maka kita akan melakukan pemilihan, tapi nanti jangan salahkan aku nggak mengingatkanmu lagi! Jika nanti ternyata kamu kalah, maka kamu harus melakukan sesuai dengan apa yang dikatakan tadi! Jangan salahkan kami pihak penyelenggara pameran nggak memberikan kalian kesempatan!”“Nggak masalah!” ucap Nicholas sambil menjentikkan jarinya.“Baik, berhubung kalian nggak mau menerima kenyataan, maka kita akan melakukan pemilihan suara. Aku, Ludwig nggak pernah takut dengan siapa pun!”ucap Master
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status