Pada saat ini, Samuel bergegas keluar dari rumah, “Pa, Om Andre minta Papa ngomong di telepon.”Lukman membeku sesaat, lalu menjawab telepon itu sambil mengisi amunisi dengan gemetaran, “Kak Andre, ada orang yang datang ke Desa Mandani untuk mencari masalah. Aku akan membunuh mereka. Tolong beri aku bantuan sedikit.”“Coba beri tahu aku, siapa yang ke sana?” teriak Andre dengan kesal dari seberang telepon.Lukman bergidik dan menjawab, “Dia bilang namanya Zeffrey. Dia mau membawa calon menantuku pergi.”“Zeffrey? Karen?” Suara Andre sangat dingin. “Sebaiknya kamu berlutut di tanah dan memohon belas kasihan. Gali lubang kuburmu sendiri, lalu berbaring di dalamnya! Sebaiknya jangan sampai membuatku terlibat! Kamu sendiri yang cari mati, jangan salahkan aku.”“Kak Andre…” Lukman membeku.Andre sudah menutup telepon.Samuel juga tercengang, “Pa, ada apa dengan Om Andre?”Ekspresi Lukman berubah. Dia menelan ludah dan berkata, “Kita mungkin sudah berurusan dengan orang yang salah!”Samuel j
Read more