Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 321 - Chapter 330

605 Chapters

Bab 322

Enam triliun? Nicholas tidak mau mempertimbangkannya dulu?Sesaat melihat tindakan Nicholas, Sadewa pun marah besar.Enam triliun! Dari mana Nicholas punya uang sebanyak itu? Mustahil!Proyek Roland adalah proyek incaran utama Sadewa. Sadewa sudah mempersiapkan semuanya untuk mendapatkan hak investasi atas proyek energi terbarukan yang akan dikembangkan.Proyek ini adalah proyek yang akan membantu Joan agar bisa berdiri tegap di Kota Mano. Sadewa tidak bisa merelakan proyek sepenting ini kepada Nicholas."Jean?" teriak Sadewa.Jean yang berkeringat dingin pun langsung berlari ke arah Sadewa."Sudah ketemu, belum?" bentak Sadewa."Be-belum ketemu, tapi dilihat dari arus kas Lasmine Group, beberapa hari lalu ada dana misterius yang masuk ke rekening mereka," jawab Jean."Dana misterius?" Sadewa menarik kerah Jean sambil berkata, "Kamu ngapain saja? Kenapa mereka bisa mendapatkan dana? Dari mana uangnya? Kok kamu bisa nggak tahu?""A-aku juga nggak tahu." Jean tampak ketakutan."Nggak ber
Read more

Bab 323

"Sialan ...." Kemarahan Nicholas mulai berkobar."Tuan Muda, biarkan uang yang bicara. Jangan mempermalukan diri sendiri lagi." Sadewa tidak memedulikan kemarahan Nicholas. Bagaimanapun dia sudah menentukan pilihan untuk mendukung Joan.Kemudian Sadewa kembali menatap Roland dan berkata, "Aku akan menyiapkan kontrak senilai 20 triliun yang akan dibayarkan secara bertahap. Tahap pertama aku akan memberikan 10 triliun yang bisa kamu terima 2 hari lagi. Oh iya, kami cuma minta saham 15%.""Sadewa!" bentak Nicholas.Roland terlihat sangat senang. "Astaga, aku benar-benar terharu ....""Aku senang bisa membantu," jawab Sadewa, lalu kembali menatap Nicholas. "Tuan Muda, kamu memang membuatku kagum, tapi kayaknya pengalamanmu masih kurang. Di dunia bisnis, kalau hebat tidak perlu banyak bicara, cukup dibuktikan saja."Nicholas tak bisa berbuat apa-apa, dia harus mengakui kekalahan ini. Sembari berusaha menahan amarah, dia pun menganggukkan kepala."Tuan Muda, aku ingatkan sekali lagi ... kala
Read more

Bab 324

Jika dilihat dari samping, Yasmine seperti seorang ratu yang memancarkan pesona keagungan.Yasmine benar-benar sangat cantik, kecantikan yang jarang dimiliki orang-orang pada umumnya. Bahkan Fendi yang berjalan menghampirinya pun iri melihat pesona Yasmine."Yasmine?" panggil Fendi. "Ini aku kenalin ...."Sesaat menoleh, Yasmine melihat Fendi dan Roland yang berjalan ke arahnya."Yasmine, ini Roland. Roland, ini Yasmine, temanku. Dia nggak cuma cantik, tapi juga pintar," kata Fendi sambil tersenyum.Yasmine tidak menyukai kehadiran Fendi dan Roland."Yasmine, kamu masih marah gara-gara masalah tadi? Aku rasa kamu nggak perlu marah, Sadewa lebih berpengalaman dan kaya, sedangkan perusahaan kalian baru didirikan beberapa hari lalu. Sudah, jangan marah-marah. Aku kenalin Roland ...."Yasmine menoleh, raut wajahnya terlihat dingin. "Jangan dekat-dekat!""Yasmine, kamu kenapa sih?" Fendi meninggikan suaranya. "Roland adalah tamu terhormat, acara ini bahkan diselenggarakan khusus untuk perus
Read more

Bab 325

"Lepaskan aku, lepaskan!" Yasmine berusaha mengempaskan tangan Fendi."Melepaskan kamu?" Fendi mengangkat kedua alisnya."Yasmine, aku dan Roland berbaik hati menawarkanmu minum. Beraninya kamu menolak? Cepat, minum!" Fendi mengambil gelas arak, lalu memaksa Yasmine untuk meneguknya.Yasmine berusaha mendorong Fendi. "Fendi, kamu cari mati?""Kamu nggak tahu siapa Roland? Dia adalah konglomerat, harusnya kamu senang karena dia menyukaimu," kata Fendi sambil menjambak rambut Yasmine. "Apa hebatnya pacarmu? Pacarmu nggak ada apa-apanya dibanding Roland. Tenang saja, hidupmu pasti sejahtera bersama Roland."Roland tersenyum melihat perseteruan di antara Fendi dan Yasmine."Hentikan!" Yasmine terus memberontak.Fendi tak mau berlama-lama, dia segera memaksa Yasmine untuk meminum arak yang telah dicampur dengan obat bius."Tolong ...." Yasmine ingin berteriak, tetapi Fendi langsung menutup mulutnya dan membawanya ke pojokan aula. Lagi pula suasana di sini sangat ribut, tidak akan ada yang m
Read more

Bab 326

"Tuan, jangan salah paham, aku juga pemain baru. Belum begitu memahami pemikiran investor," kata Ana sambil tersenyum."Em, pelajari saja dulu. Aku masih ada urusan, aku pergi dulu." Nicholas langsung pergi meninggalkan Ana."Tuan Nicholas ...." Tanpa pikir panjang, Ana langsung menarik tangan Nicholas."Lepaskan!" Ekspresi Nicholas terlihat dingin."Tuan, aku sangat mengagumi kamu ...." Ana berusaha mengulur waktu.Zzz, zzz. Ponsel Nicholas bergetar.Nicholas mengeluarkan ponselnya dan membaca sebuah pesan. Seketika, raut wajah Nicholas pun berubah menjadi ganas.Nicholas mengangkat kepala, dia tidak melihat keberadaan Yasmine."Tuan, aku ingin menceritakan sesuatu." Ana terus berusaha menahan Nicholas.Nicholas menarik rambut Ana, lalu berkata dengan serius, "Kamu mau cari mati?"Ana tersentak, wajahnya pun langsung memerah. "Tuan, apa maksudmu?"Nicholas menjambak Ana dan membenturkan kepalanya ke meja kaca. "Prang!"Selang beberapa detik, Ana mengangkat kepalanya sambil merintih ke
Read more

Bab 327

Yasmine tersungkur sambil menangis. Dia tidak menyangka akan jatuh ke dalam jebakan Fendi."Yasmine, nikmati malam ini. Kamu pasti suka." Sebelum pergi, Fendi berjongkok dan berbisik di telinga Yasmine."Sialan ...." Yasmine hanya bisa menggerakkan bibir. Tenggorokannya terasa seperti dicekik, dia tak sanggup mengeluarkan suara."Sialan? Sejak kecil aku selalu menjadi nomor dua, sedangkan kamu selalu menjadi yang pertama. Kamu hanyalah seorang anak yatim piatu, kenapa hidupmu lebih beruntung daripada aku? Kenapa kamu bisa mendapatkan pacar yang lebih kaya dan tampan? Apa bagusnya dirimu?""Aku sangat membencimu! Aku sudah membencimu sejak lama! Yasmine, aku akan menghancurkan hidupmu! Tenang saja, nggak akan ada yang bisa menolongmu. Terima saja nasibmu!" Suara Fendi terdengar terengah-engah, matanya memerah dan memelotot seperti seorang iblis.Yasmine tidak berkutik, air mata mengalir membasahi pipinya."Ckckck, nangis? Kamu juga bisa nangis? Menangislah sepuasnya, aku tidak melarangm
Read more

Bab 328

Setelah bicara, Roland mengangkat tangan dan melayangkan tinjuan ke arah Nicholas.Nicholas menahan serangan Roland dengan mudah. Dia menangkis tinjuan Roland, lalu mengangkat kaki dan menendang perut Roland.Tendangan Nicholas menyebabkan Roland mundur beberapa langkah dan membentur tembok di belakang.Selagi Roland lengah, Nicholas meninju dan menghajarnya sampai babak belur."Uhuk ...." Roland memuntahkan seteguk darah."Kamu, kamu berani melukai Roland? Nicholas, tamatlah riwayatmu!" Fendi tidak menyangka Nicholas senekat ini."Bajingan, kamu nggak tahu aku siapa? Kamu berani menyinggung aku?" Roland meraung sambil mengepalkan kedua tangannya."Plak!" Nicholas memukul kepala Roland. "Kamu siapa? Beri tahu aku, kamu siapa?""Dia adalah investor luar, beraninya kamu memperlakukan aku seperti ini. Tamat riwayatmu!" Fendi cuma bisa berteriak dan mengancam."Kamu, kamu ...." Sekujur tubuh Roland terasa sakit."Ayo, beri tahu aku! Kamu siapa?" tanya Nicholas sambil menendang perut Roland
Read more

Bab 329

"Roland, kamu ngapain? Habisi dia!" Fendi geram melihat Roland yang tidak berguna."Raja ...." Kepala Roland terasa berdengung, keringat dingin mengucur membasahi keningnya.Roland tahu jelas makna dari token yang dipegang oleh Nicholas. Token ini adalah mimpi buruk Roland, pengalaman yang tidak akan pernah bisa dilupakan."Kamu tuli?" bentak Fendi.Roland bangkit berdiri, lalu menampar dan memarahi Fendi, "Bodoh! Cari mati!"Fendi terkejut, kenapa Roland memukulinya?Setelah memukul Fendi, Roland bersujud di hadapan Nicholas dan memohon, "Raja, semua salahku, maaf, maafkan aku tidak mengenalimu. Aku salah, maafkan aku."Roland menangis tersedu-sedu, seluruh dunianya terasa runtuh!"Berani-beraninya kamu menyentuh Yasmine!" Nicholas menjambak rambut Roland dan berbicara di depan wajahnya."Raja, aku bodoh, aku mengakui kebodohanku. Aku mohon, berikan aku satu kesempatan lagi. Aku mohon, aku akan menebus kesalahanku." Roland memeluk kaki Nicholas sambil menangis."Raja? Kamu memanggil d
Read more

Bab 330

Senjata makan tuan ....Kali ini tamatlah riwayat Fendi."Jangan ...." Meskipun mulut menolak, tubuh Fendi mengharapkan belaian kepuasan.Jika tahu akan seperti ini, Fendi tidak mungkin menjebak Yasmine. Sayangnya tidak ada obat untuk penyesalan ...."Nic ...." Yasmine menangis tersedu-sedu."Ayo, kita keluar." Nicholas memapah Yasmine pergi meninggalkan toilet."Semuanya, aku adalah Sani. Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan dukungan dari rekan-rekan sekalian, terutama Pak Sadewa. Selanjutnya aku ingin memperkenalkan lebih jauh mengenai beberapa kelebihan proyek kami." Sani berdiri di atas panggung dengan penuh percaya diri.Semua orang kebingungan melihat Sani yang berbicara di atas panggung. Bukannya tadi dia sudah menjelaskannya? Untuk apa dijelaskan lagi?"Semuanya, silakan lihat ...." Sani menunjuk layar besar yang ada di depannya sambil memencet tombol remot.Perlahan-lahan senyuman di wajah Sani pun lenyap. Di dalam layar menampilkan adegan panas yang sedang berlangsung
Read more

Bab 331

Delapan petugas keamanan bergegas menuju pintu kamar mandi. Cepat, mereka menahan Sani Lobu yang juga mendekat."Minggir, biarkan aku masuk!" Sani berteriak histeris. "Aku mau masuk membunuh laki-laki itu! Aku tahu kamu di dalam, keluar sekarang! Sekarang juga! Cepat!""Maaf, Pak, tolong jangan berteriak di sini ...." Petugas-petugas keamanan itu merasa sesuatu yang buruk akan terjadi."Jangan berteriak? Apa maksudmu? Kamu nggak tahu siapa yang ada di dalam sama? Cewek itu pacarku. Dia sengaja membiusku, tapi kalian masih melarangku berteriak? Menyingkir atau kubunuh kamu!" Sani berteriak histeris."Pak Sani, tolong jangan berisik ....""Kenapa kamu menyuruhku jangan berisik? Cepat suruh orang itu keluar!" Sani terus berteriak keras, mendorong semua petugas keamanan lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi."Pak Sani, sepertinya reaksi Anda terlalu berlebihan." Suara samar Nicholas terdengar."Nicholas ...." Sani menggertakkan giginya. Tatapan tajamnya tertuju pada Nicholas. "Kamu pela
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status