Godric tiba-tiba tersenyum dan berkata dengan sedikit arogan, “Ada hal yang nggak kamu tahu, dan aku juga nggak akan menyalahkanmu. Bagaimanapun juga, informasi seperti ini mungkin nggak bisa sampai ke kalanganmu! Kalau kamu berkomunikasi lebih awal denganku, nggak mungkin jadi seperti ini, bukan? Siapa suruh kamu bertingkah seperti itu setiap hari? Nggak mau menghubungi siapa pun?”“Godric!” Yasmine menggertakkan giginya dengan kesal.Godric tersenyum sinis dan menggelengkan kepalanya. “Kamu juga nggak akan mengerti kalau aku beri tahu!”Ekspresi di wajah Yasmine sangat dingin.“Kalau mau beri tahu dia juga nggak apa-apa!” kata Master Ludwig, melirik Yasmine dan berkata dengan senyum aneh, “Kalaupun sekarang nggak diungkit, dia cepat lambat juga akan tahu!”“Nggak usah sok misterius deh di sini!” Yasmine membusungkan dada dan hendak berjalan menuju panggung.“Yasmine, meskipun kamu dan aku itu berteman, tolong hormati orang yang berada di sebelahku ini! Master Ludwig adalah salah satu
“Sayangnya, kita datang di momen yang nggak pas. Master Ludwig baru saja memenangkan juara pertama pada Pameran Batu Giok Nasional beberapa waktu lalu. Jadi, pihak penyelenggara tentu lebih menyukainya!” Tuan Kevin Shen menghela napas dan berkata, “Sayang sekali! Kalau nggak, aku yakin bisa menang kali ini!”“Asal kamu percaya diri, itu sudah cukup!” Yasmine mengangguk. Tatapan di matanya agak dingin.Mereka tidak boleh membuat kesalahan apa pun di pameran batu giok kali ini. Kalau ada masalah, maka toko mereka akan selalu ditekan oleh Godric nantinya.“Teman-teman, terima kasih sudah datang! Pameran batu giok di Kota Mano kali ini berhasil diselenggarakan karena adanya kerja sama dan dukungan penuh dari Asosiasi Batu Giok! Kali ini, kami nggak hanya akan memamerkan batu giok, tetapi juga memamerkan seluruh budaya Negara Hailos!” Pembawa acara tersenyum dan berjalan ke panggung, lalu berkata, “Yang bisa berpartisipasi dalam pameran hari ini adalah semua toko batu giok di Kota Mano, dan
Semua orang di aula tersebut langsung heboh begitu mendengar perkataan Yasmine.Semua mata tertuju pada Yasmine, dan wajah semua orang terkejut.“Siapa orang ini?”“Apa yang terjadi? Orang ini mau apa?”“Nggak pantas? Apa orang ini sudah gila? Bisa-bisanya dia mengatakan karya Master Ludwig nggak pantas mendapatkan juara pertama? Karya itu mendapat juara pertama di Pameran Giok Nasional, dan orang itu mengatakan bahwa karya itu nggak pantas untuk mendapatkan juara pertama?”Yasmine menyambut tatapan semua orang, berdiri di sana dengan ekspresi acuh tak acuh.“Bu, karya Master Ludwig telah dinilai oleh penyelenggara kami dan panitia utama, dan pantas untuk menjadi juara pertama! Kami sangat berterima kasih atas partisipasi Ibu dalam pameran batu giok ini, tetapi kami harap Ibu bisa bersikap rasional!” ujar pembawa acara itu di atas panggung sambil mengulurkan tangannya untuk mempersilakan Yasmine turun.Yasmine mengerutkan kening, “Kubilang, dia nggak pantas ….”“Yasmine, aku sarankan k
“Dik, kamu sepertinya benar-benar nggak mengerti, ya!” Master Ludwig tersenyum, berjalan keluar dari stan, mengangkat kepalanya dan berkata, “Apa kamu tahu mengapa stan kalian diambil? Mengapa kalian nggak diperbolehkan mengikuti pameran? Itu karena pihak penyelenggara di sini ingin melindungi karya kalian dan melindungi Tuan Kevin Shen, bukan? Mereka menganggap karyaku pasti akan mendapat juara pertama, takutnya akan mengalahkan karya Tuan Kevin Shen, makanya mereka nggak berani membiarkan kalian ikut pameran! Kalau kalian mendapat juara kedua, kalian hanya akan membuat Kota Mano malu, bukan?”“Aku nggak mengerti?” Yasmine berkata dengan dingin, “Master Ludwig, kamu pikir kamu mengerti? Kalau begitu, baik. Tuan Kevin Shen, apa Tuan takut mendapatkan juara kedua dan akan malu apabila itu terjadi?”Setelah mengatakan itu, Yasmine menoleh ke arah Tuan Kevin Shen.Tuan Kevin Shen sedikit terkejut, wajahnya sedikit memerah.Pada saat ini, orang-orang baru tahu kalau Tuan Kevin Shen juga da
“I …, ini …, bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin benda ini bisa dipahat?”“Benar, benda ini sangat artistik!”Begitu kotak tersebut dibuka, sebuah karya Tuan Kevin Shen, berupa ukiran batu giok cantik yang berwarna hijau zamrud terlihat begitu indah dan langsung mencuri perhatian semua orang.Ketika meminta bantuan beliau untuk mengukir, Nicholas secara khusus meminta Tuan Kevin Shen menggunakan bahan dan teknik yang paling bagus. Bagi Nicholas, uang bukanlah masalah besar, yang diinginkannya saat itu hanyalah sebuah memori ketika dirinya mengungkapkan perasaan.Pembuatan ukiran batu giok tersebut terlihat seperti sebuah restoran barat dengan konsep setengah terbuka.Semua barang yang ada di dalam restoran itu diukir dengan sangat cermat, baik meja, kursi maupun barang-barang di sekitarnya, semua dipahat dengan sangat rapi hingga menyerupai aslinya.Tidak ada seorang pun yang berada di tengah panggung yang ada di dalam restoran barat tersebut, tetapi di bawah panggung, ada dua sosok y
“Aku nggak setuju! Bagaimanapun kami sudah mendapatkan juara pertama, maka hadiah juara pertama adalah milik kami! Nggak ada orang lain yang bisa merebut posisi juara pertama dari kami!” ucap Godric yang langsung berdiri dengan cepat sambil setengah berteriak.Raut wajah Cody yang dari tadi sudah berubah kusut, langsung ikut mengambil suara. “Aku pikir masalah ini cukup sampai di sini saja, kita tetap akan memberikan hadiah khusus untuk Tuan Shen, tapi juara pertama tetap jatuh kepada Daun Langit ....”“Hadiah khusus? Kami datang ke sini untuk mendapatkan juara pertama, kami nggak membutuhkan hadiah khusus itu?” ucap Yasmine sambil melemparkan tatapan dingin ke arah Cody. “Jika ada daftar hadir, silahkan orang-orang yang datang hari ini untuk ikut memilih. Tapi kalau kamu nggak punya nyali, cepat angkat kaki dari sini!”“Benar, biar kami bisa membandingkannya dan langsung memilih siapa yang pantas untuk mendapatkan juara pertama!”“Ya, biarkan kami pilih langsung …!”“Ya, ayo kita pili
“Nicholas!” Yasmine yang merasa tindakkan Nicholas ini agak ceroboh, buru-buru menarik pergelangan tangan pria itu ke samping.“Nggak apa-apa, aku percaya pada hasil karya Tuan Shen dan aku juga percaya bahwa Juara Pertama akan menjadi milik kita!” ucap Nicholas sambil tersenyum dengan penuh percaya diri.Tuan Kevin Shen langsung terharu mendengar hal ini, pria itu buru-buru menganggukkan kepala menyetujui Nicholas.Cody mendengus dingin dan berkata, “Berhubung Toko Perhiasaan Wangsa sudah memutuskan, maka kita akan melakukan pemilihan, tapi nanti jangan salahkan aku nggak mengingatkanmu lagi! Jika nanti ternyata kamu kalah, maka kamu harus melakukan sesuai dengan apa yang dikatakan tadi! Jangan salahkan kami pihak penyelenggara pameran nggak memberikan kalian kesempatan!”“Nggak masalah!” ucap Nicholas sambil menjentikkan jarinya.“Baik, berhubung kalian nggak mau menerima kenyataan, maka kita akan melakukan pemilihan suara. Aku, Ludwig nggak pernah takut dengan siapa pun!”ucap Master
“Cinta Abadi sebanyak 102 suara ...."Suara Cody bergema di tempat pameran tersebut, semua orang yang yang beada di sana mendengarkan dengan penuh semangat.Lebih dari sepuluh menit telah berlalu, tempat pameran itu seketika menjadi sangat hening.Hasil dari pemungutan suara itu sudah keluar, tapi semua orang seperti sangat kesulitan untuk berbicara.Yasmine menoleh ke arah Tuan Kevin Shen, rasa tidak percaya sangat sulit disembunyikan dari kedua bola mata milik perempuan itu. “Tuan Shen ...,” lirih Yasmine dari samping.Kerutan wajah Tuan Kevin Shen pelan-pelan melentur, pria tua itu menarik napas dalam-dalam.Hampir semua orang yang hadir di sana tidak ada yang dapat menebak bahwa hasil akhirnya akan seperti ini.“Nggak mungkin! Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?” Godric tertegun sejenak sebelum akhirnya menoleh ke arah Cody, “Curang! Apa kalian tahu tindakan kalian ini disebut apa? Kalian pasti sengaja untuk menjebak kami! Kalian ... kalian ….”“Nggak mungkin! Akulah pemenang Juara
"Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.
"Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R
"Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status
Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat
Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma
"Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti
Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik
"Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt
Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,