Semua Bab Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin): Bab 81 - Bab 90

126 Bab

Berhenti Berharap

"Tidak perlu," tukas Satria. "Terima kasih atas ajakan makan siangnya. Tapi maaf aku ada kesibukan saamat ini, jadi aku harus pergi," pamitnya sembari bangun dari kursi tersebut."Baiklah kalau begitu, aku mengerti kita sebagai pebisnis memiliki banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan," sahut Abi sembari tersenyum ramah. "Aku tidak akan mengantarmu, silahkan."Dan tanpa bicara apa pun lagi, kemudian Satria berjalsn meninggalkan ruangan tersebut dengan santai.Sementara itu saat ini Arumi langsung mendorong tubuh yang sedari tadi merangkulnya. Ia pun segera mengambil tisu dan mengelap bekas ciuman Abi. Dan tanpa diduga Abi terkekeh melihat hal itu."Kenapa?" tanya Arumi sembari melirik tajam ke arah Abi. "Aku hanya merasa lucu. Bukankah kamu menikmatinya tadi?" tanya Abi yang masih sesekali terkekeh."Diam!" Arumi menutup telinganya. "Aku lapar ingin makan!" teriaknya.Sesat kemudian dua pelayan yang sempat mundur karena melihat percakapan ekstra antara Abi, Satria dan Atumi pun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-25
Baca selengkapnya

Hamil

"Selamat, kalian akan segera menjadi orang tua," ucap dokter yang diundang oleh Abi ke rumah itu."Orang tua, apa maksudnya?" Arumi bertanya dengan nada tinggi. Tentu saja dokter tersebut terkejut mendengar pertanyaan Arumi, tetapi ia tetap menyuguhkan senyum profesionalnya. "Anda akan menjadi seorang ibu, Nyonya," terangnya.'Ibu' Satu kata yang benar-benar membuat Arumi tercengang. "Terima kasih atas pemeriksaannya, Dok," ucap Abi sembari memberi tanda pada Rasyid."Kenapa, apa kamu tidak senang memiliki seorang anak?" tanya Abi.Mata Arumi yang memerah kini meneteskan air mata. "Aku tidak mau punya anak, aku tidak mau!" teriaknya sembari membenamkan wajah pada lututnya yang saat ini sedang ia peluk erat. Isak tangisnya pun pecah saat ini. Sedangkan Abi saat ini bergerak dan duduk di tepian ranjang tersebut sembari menghela napas panjang. "Tunggu." Tiba-tiba Arumi mengangkat wajahnya. Ia dengan cepat turun dari ranjang dan melangkah ke arah ruang ganti. Namun di tengah langkah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-26
Baca selengkapnya

Kedatangan Milda

"Dua bulan," jawab Dokter sembari tersenyum hangat karena sepertinya kondisi mental Arumi sudah lebih tenang.Sesaat kemudian terdengar helaan napas panjang muncul dari Arumi. "Terima kasih, Dok.""Sama-sama Nyonya.""Satu lagi Dok, apa saya bisa pulang hari ini?" tanya Arumi sembari menatap dokter tersebut."Tunggu beberapa hari lagi ya, Nyonya. Tolong Anda bersabar," jawabnya.Setelah itu Arumi pun diam, tak bicara apa pun lagi. Sedangkan Dokter kini berganti berbicara dengan Abi mengenai proses penyembuhan dan sebagainya. Beberapa menit berlalu, akhirnya Dokter tersebut pergi meninggalkan ruangan tersebut. Kini tinggal Arumi dan Abi yang ada di dalamnya. "Setelah keluar dari sini aku akan mencari pekerjaan," ucap Arumi dengan tegas ketika Abi baru saja duduk di kursi yang ada di dekatnya."Untuk apa?" tanya Abi sembari mengerutkan keningnya.Arumi yang tadinya menatap ke arah jendela yang menuju balkon pun, kini berganti menatap ke arah Abi. "Aku ingin bekerja, mencar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-26
Baca selengkapnya

Tetap Hidup Jika ...

Setelah beberapa saat, akhirnya Pak Taufik pun mendorong kursi roda Satria masuk ke dalam lift khusus. Dan setelah sampai di lantai yang ditentukan, kemudian Pak Taufik pun segera membawa tuan mudanya itu masuk ke salah satu ruangan."Aku sebenarnya capek melihat kamu," keluh Rangga yang kini sedang duduk di mejanya. "Bukankah sudah kubilang, kamu tidak perlu datang ke sini. Aku akan menyuruh orang untuk mengantar suratnya ke tempatmu," imbuhnyaSatria yang baru saja masuk pun langsung menatap dingin dan menjawab, "Kamu bisa beristirahat jika tidak ingin melihatku ke sini."Mendengar hal itu Rangga pun langsung beralih pada Pak Taufik. Sangat jelas kalau sahabatnya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ini pertama kalinya Satria kembali bersikap dingin setelah mengalami kecelakaan dua bulan yang lalu. Biasanya Satria akan marah-marah tiap kali Rangga menggodanya. "Nona Arumi hamil," ucap Pak Taufik yang menyadari pertanyaan tak bersuara dari ekspresi wajah Rangga yang sedan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-26
Baca selengkapnya

Bukan Istri Abi

Dua minggu berlalu. Arumi yang sudah keluar dari rumah sakit pun mulai berkeliling mencari tempat yang akan dia sewa untuk memulai usahanya. "Berhenti!" ucapnya ketika melihat deretan ruko di dekat pasar, tempatnya bertemu janji dengan seseorang yang menghubunginya lewat instagram. "Apa Nyonya yakin ingin menyewa tempat di sini?" tanya Rasyid yang saat ini mengernyit menatap deretan ruko yang terlihat sederhana tersebut."Ya tentu dong, Syid. Aku mana mampu menyewa tempat seperti yang digunakan usaha tuanmu," jawab Arumi sembari turun dari mobil tersebut dengan sandal jepitnya.Setelah itu Rasyid pun menghela napas panjang menatap Arumi yang kini berjalan menjauh dengan kaos dan rok bawah lututnya. "Pantas saja Tuan sangat menyukainya," gumam Rasyid sembari kembali menginjak pedal gasnya, membawa mobil tersebut ke tempat parkir. Semantara itu, saat ini Arumi berjalan santai sembari menoleh kanan-kiri untuk mencari orang yang berjanji temu dengannya. Dan sete
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-26
Baca selengkapnya

Bi Siti Dan Nana yang Kasihan

Setelah berbicara cukup lama akhirnya Arumi dan Dewi yang merupakan salah satu anak buah Satria pun keluar dari ruangan tersebut. Mereka melanjutkan pembicaraan mereka sembari mengamati etalase yang ada di bagian depan. Dan setelah selesai berbicara berbagai hal, akhirnya Arumi dan Dewi pun keluar dari ruko tersebut.Benar saja, ketika Arumi dan Dewi keluar, mereka sudah disambut oleh Rasyid yang menunggu tak jauh dari ruko tersebut."Bagaimana Nyonya?" tanya Rasyid di depan Dewi yang saat ini masih berdiri di sana."Semuanya bagus. Tapi bukan tempat ini yang akan kusewa. Aku akan coba bekerja sama dengan Mbak Dewi dulu setelah ini," jawab Arumi, lalu menatap ke arah ruko yang dilihatnya tadi. "Jika nanti ada kesempatan, aku akan membuat usaha di sini," imbuhnya dengan ekspresi penuh harap.Rasyid pun mengangguk mendengar hal itu."Ini siapa Mbak?" tanya Dewi sembari menatap Rasyid dari ujung kepala hingga ujung kaki.Arumi pun mengalihkan pandangannya kembali pada Rasyid. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-27
Baca selengkapnya

Hadiah Untuk Rasyid

Berapa menit berdebat akhirnya Abi pun menghela napas panjang. Ia kemudian melangkah dan duduk di sofa sembari mengurut keningnya."Lalu apa yang kamu mau?" tanya Abi yang terlihat lelah."Tidak ada. Orang-orang tidak sopan itu sudah pergi, jadi semuanya sudah selesai," jawab Arumi dengan santai.Mendengar hal itu Abi pun menggeleng pelan. Sementara itu Bi Siti dan Nana terlihat saling menatap."Tapi Nyonya, kalau mereka pergi bagaimana dengan rumah ini? Bukankah Anda sudah memutus jasa pembersih? Kami tidak mungkin sanggup membersihkan rumah ini setiap hari," ujar Bi Siti mengemukakan masalah yang ia pikir Arumi tak menyadarinya."Lah, iya," sahut Arumi sembari menepuk keningnya. Sebuah refleks yang biasa Arumi lakukan ketika ia terlambat menyadari sesuatu.Melihat hal itu sebuah komentar pun muncul dari bibir Abi. "Kamu sering sekali ceroboh.""Biar," sahut Arumi dengan sinis.Setelah itu Arumi pun menatap ke arah Bi Siti dan Nana dengan sebuah helaan napas panjang sebe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-28
Baca selengkapnya

Kunjungan Istri Pertama

Setelah cukup lama mendengar perkenalan diri mereka, akhirnya Arumi mengerucutkan bibirnya seolah sedang berpikir keras. "Jadi mana yang akan kamu pilih?" tanya Abi karena merasa Arumi sudah cukup lama berpikir.Kemudian Arumi pun menoleh pada manager tempat itu yang kini berdiri tepat di sebelahnya. "Apa saya boleh memberikan pertanyaan pada mereka?""Silahkan," jawab Manager dengan cepat dan ramah.Sesaat kemudian Arumi pun maju selangkah. "Menurut kalian, apa yang membuat seorang ART bisa lebih dihormati oleh ART lainnya?" tanyanya.Seketika semua orang yang ada di depan Arumi tersebut saling melirik selama beberapa saat. Begitu pula dengan tiga orang yang sudah khusus disiapkan untuk Arumi, ketiga orang tersebut bertingkah seperti yang lainnya agar Abi tak curiga.Akhirnya, semua calon ART tersebut pun menjawab pertanyaan Arumi dengan sebaik-baiknya. Dan Arumi pun mengangguk-ngangguk seolah benar-benar memikirkan semua hal itu."Bagaimana Nyonya?" tanya Manager dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-29
Baca selengkapnya

Tawaran Istri Abi

Setelah berbicara cukup lama, akhirnya Arumi menangkap kalau ada kekhawatiran di benak Rena jika tiba-tiba saja Abi menyukai dirinya. Ia mengerti kalau Rena ingin menjodohkan dirinya dengan Satria agar ia tak mengganggu hubungannya dengan Abi, setelah mereka memiliki anak yang dikandung oleh Arumi."Untuk saat ini aku tidak ingin memikirkan hal itu. Tapi aku pastikan aku tidak ingin bersama dengan Abi lebih dari yang seharusnya."Rena pun mengerutkan keningnya. "Lalu apa yang kamu inginkan? Apakah kamu membutuhkan uang? Aku dengar kamu sedang membuka bisnis."'Menukar anak dengan uang? Ya, sama seperti yang orang-orang kaya lainnya pikirkan,' batin Arumi yang kini langsung tersenyum sinis. "Aku akan memikirkan permintaanku nanti. Jika kamu ingin membantu aku saat ini, tolong sering-seringlah membuat Abi bersama dengan kamu."Kernyitan di kening Rena terlihat makin bertambah, bisa ditebak kalau Rena merasa aneh mendengar ucapan Arumi tersebut. Dengan jelas Arumi memintanya unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-29
Baca selengkapnya

Karena Rena

Arumi terkejut bukan main karena tiba-tiba saja Abi datang ke tempat itu dan langsung mencekiknya ketika sampai di sana."Lepas!" teriak Arumi sembari memberontak. Ia berusaha sekuat tenaga, hingga akhirnya berhasil menendang perut Abi dan mereka berdua pun mundur beberapa langkah.Namun tak diduga, Arumi mundur hingga menghantam tembok dan akhirnya terduduk di lantai merasakan sakit di tubuhnya. Sedangkan terapis yang sedari tadi memijat Arumi pun sedikit menjauh. Ingin sekali ia menolong Arumi saat ini, tetapi ia tak bisa bertindak tanpa meminta konfirmasi pada Satria lebih dulu."Apa yang kamu lakukan pada Milda?" tanya Abi sembari mengepalkan tangannya kuat."Apa maksud kamu, aku tidak melakukan apa-apa," jawab Arumi sembari berusaha bangun yang kemudian ditolong oleh terapis tersebut."Kalau begitu kenapa dia bisa pingsan? Ini semua pastu ulah kamu," tuduhnya."Ulahku?" Arumi langsung menarik tangannya dari pegangan terapis dan dengan berani ia berjalan maju ke arah Abi. "Menye
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status