All Chapters of Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin): Chapter 91 - Chapter 100

126 Chapters

Dia Baik

Setengah jam berlalu. Saat ini Satria tengah berada di parkiran mobil depan salah satu rumah sakit. Tangannya berkali-kali mengetuk-ngetuk kursi rodanya. Ia gelisah bukan main memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi pada Arumi. "Tenanglah, Tuan. Saya yakin Nona Arumi akan baik-baik saja, dia wanita yang sangat kuat." Pak Taufik mencoba menenangkan Satria."Jika ada sesuatu pada dirinya, ini salahku," sahut Satria sembari berkali-kali menoleh ke arah pintu utama rumah sakit.Satria pun terus gelisah, hingga akhirnya …."Sat!" panggil Excel yang saat ini tengah berlari kecil ke arah Satria."Bagaimana?" tanya Satria yang sudah tidak sabar ingin mendengar kabar tentang Arumi."Dia baik-baik saja. Bayi di dalam perutnya juga masih oke. tapi hampir saja aku ketahuan oleh Abi, untung saja aku tadi menyamar," terang Excel yang memang ditugaskan untuk masuk ke dalam rumah sakit untuk mencari tahu kabar Arumi."Apa itu karena pertengkaran tadi?" tanya Satria sembari
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

Dibantu Aria

Arumi yang mendapat tatapan tersebut langsung mengernyit. Ia tentu saja penasaran dengan siapa orang yang ada di dalam panggilan tersebut."Maaf, Anda siapa?" tanya Aria yang tentu saja tidak mengenali pemilik suara tersebut.'Eh, ternyata dia juga nggak kenal ya?' batin Arumi sembari menggaruk-garuk pelipisnya."Aku Satria. Tolong berikan ponselmu pada dia," pinta Satria."Ah, baik-baik," sahut Aria dengan cepat, lalu memberikan ponselnya pada Arumi tanpa mengatakan apa pun."Siapa?" tanya Arumi sembari memasang ponsel tersebut di telinganya."Ini aku," jawab Satria dengan suara khasnya.Seketika mata Arumi memerah. Kembali ia ingin menitikkan air mata mendengar suara laki-laki yang dipikirkannya tadi. "Ada apa?" tanyanya.Sedangkan Aria yang melihat ekspresi Arumi pun semakin penasaran dengan apa yang terjadi. Ia pun mulai tenggelam dalam perkiraannya saat ini."Aku mendengar dari Excel kamu ingin segera membuka usaha kamu?" Satria."Benar, apakah itu sulit?'' tanya Arumi sembari me
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

Cafe Arumi

"Jangan takut," ujar orang yang baru saja datang tersebut, sembari mendorong tubuh Excel dan kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan itu dengan santai. Sesaat kemudian, ia pun duduk di sebelah Pak Taufik yang saat ini sedang bersikap tenang dan memperhatikan semua yang terjadi.Setelah itu Excel pun segera beralih dan duduk di dekat Satria untuk berjaga-jaga bila saja tiba-tiba laki-laki tersebut melakukan serangan pada sahabatnya itu. 'Apa lagi yang dia rencanakan,' pikirnya."Sepertinya kamu sangat melindungi Satria, apa dia sudah benar-benar tidak berguna sampai harus dijaga oleh orang seperti kamu?" tanyanya sembari tersenyum sinis, mengisyaratkan ejekan untuk Excel.Seketika tangan Excel mengepal. "Diam kamu Bi! Jangan kira kami tidak tahu siapa penyebab kecelakaan Satria saat itu!" raungnya dengan tatapan tajam yang menyertai ucapannya tersebut.Sejenak suasana di ruangan itu berubah hening, hingga tiba-tiba saja tawa keras muncul dari bibir Abi. "Bagus … bagus, jadi kalian su
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

Hadiah yang Ditolak

Arumi, Dewi dan Suri pun keluar dari tempat tersebut. Mereka melihat sebuah truk yang berhenti di halaman tempat itu. "Apa ini?" tanya Arumi pada seorang kurir yang tadi mengetuk pintu cafenya. Terlihat saat ini kurir tersebut tengah memegang catatan. Bisa ditebak kalau kurir tersebut ingin meminta tanda tangan Arumi."Ini barang-barang yang dikirim untuk Nyonya Arumi," jawab kurir tersebut sembari mengurungkan niatnya memberikan catatan tersebut pada Arumi karena melihat ekspresi wajah Arumi yang tidak senang dengan kedatangan mereka.Arumi lalu menatap ke arah truk tersebut dan melihat beberapa orang yang tengah menurunkan barang-barang elektronik. "Berhenti!" teriak Arumi sembari mengangkat tangannya pada orang-orang tersebut.Seketika para kurir yang sedang bekerja tersebut menghentikan gerakannya. Mereka langsung berganti menatap ke arah Arumi dan juga atasan mereka yang saat ini sedang berdiri di dekat Arumi. "Maaf Pak, ini dari siapa?" tanya Arumi kembali menatap k
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

Satria Menabrak Orang?

Beberapa jam berlalu, saat ini Satria, Pak Taufik dan Rangga sedang berada di kantor polisi. Mereka berdua sedang berada di ruang tunggu setelah polisi sempat berbicara beberapa hal dengan Satria tadi."Menurut kamu siapa orang yang yang melakukan ini?" tanya Rangga sembari menatap ke arah salah satu poster yang ada di sana."Menurutmu siapa lagi yang akan melakukan trik kecil seperti ini selain dia," jawab Satria dengan santai."Tapi untuk apa dia melakukan hal seperti ini?" tanya Rangga dengan tangan mengepal kuat."Sepertinya dia sudah mulai sadar," jawab Satria sembari tersenyum kecil.Rangga pun menghela napas panjang. "Lalu bagaimana dengan Kania dan Tante?" tanyanya sembari memberi membetulkan kaca matanya.Satria pun menoleh. "Mereka saat ini sudah ada di tempat yang aman. Aku tidak akan membiarkan Abi memanfaatkan mereka untuk menekan kami lagi," jawabnya sembari mencengkeram kuat pegangan kursi roda yang didudukinya.Rangga terdiam. Ia teringat dengan kejadian b
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more

Permintaan Cheri

Setelah itu Satria pun membuka kaca mobil di sampingnya itu dengan tenang."Ada apa?" Kalimat pertama yang Satria ucapkan."Tuan, tolong ampuni keluarga saya. Saya benar-benar tidak tahu kalau Anda sungguh menyukai Arumi. Saya—"Satria mengangkat tangannya. "Aku tidak perduli, kamu bisa pergi," potongnya dengan ekspresi dingin di wajahnya."Tolong Tuan, saya mohon jangan libatkan keluarga saya," lirih Cheri sembari menangis tersedu-sedu.Satria kemudian melirik ke arah Cheri. "Jika kamu mengakui semuanya, aku akan mempertimbangkan itu," katanya masih dengan nada datar yang sebelumnya.'Ini tandanya aku harus masuk penjara,' batin Cheri sembari mengepalkan tangannya kuat. Hatinya terasa campur aduk saat memikirkan hal itu.Sesaat kemudian, tiba-tiba terdengar sebuah sahutan dari arah lain. "Ada apa?" Langsung saja Cheri menoleh ke asal sumber suara tersebut. "Dokter Rangga," gumamnya ketika melihat Rangga dan Pak Hamdan melangkah ke arahnya."Sepertinya aku pernah melihat
last updateLast Updated : 2023-02-02
Read more

Kedatangan Abi

Ketika Arumi menoleh, terlihat sosok laki-laki yang saat ini sedang berada di luar tempat tersebut. Mata Arumi membulat ketika melihat laki-laki yang mengaku sebagai suaminya itu kini tengah berjalan dengan tenang melewati pintu masuk tempat itu."Ck," decak Arumi yang merasa tak senang melihat kedatangan Abi yang sudah pasti membuat masalah untuknya.Sedangkan Suri dan Dewi kini saling memandang. Tentu saja sinyal ancaman di kepala mereka langsung memancar karena mereka juga tahu kalau Abi adalah masalah utama Arumi."Lebih baik Anda pergi Nyonya, kami akan coba menghalanginya," ujar Suri yang merasa khawatir, apalagi saat memikirkan perut Arumi yang kini semakin besar. Sesaat kemudian ia pun bangun dari tempat duduknya dan berdiri tegap di depan Arumi.Arumi lalu terkekeh seolah tak ada masalah dalam hatinya. "Kamu itu makin menggemaskan, Sur. Bagaimana cara kamu menahan dia, sedangkan dia sekarang sudah melihatku di sini," selorohnya sembari menekan meja yang ada di hadapannya se
last updateLast Updated : 2023-02-02
Read more

Kue Tradisional Talam

Arumi pun langsung memberikan tatapan dinginnya. "Kenapa kamu selalu menyebut dia kalau kamu tidak suka mendengar aku dengan dia?" tanyanya dengan ekspresi kakunya.Setelah itu tanpa menunggu jawaban dari Abi, Arumi pun kembali menoleh pada kaca yang ada di depannya. 'Apa dia sedang mengetesku atau dia benar-benar sudah tahu tentang Satria? Ah, pokoknya aku tidak boleh terjebak," pikirnya.Sesaat kemudian Abi pun dengan pelan berjalan ke belakang Arumi. Ia kemudian menyelipkan tangannya ke pinggang Arumi dan memeluknya dari belakang. "Kamu semakin cantik saja," bisiknya sembari mengusap lembut perut Arumi yang tentu saja terasa semakin membuncit.Ingin sekali Arumi menampar laki-laki di belakangnya itu. Namun untuk mendapatkan tujuannya, dia harus bertahan dengan semuanya, kecuali jika Abi tiba-tiba saja meminta berhubungan. Sebab, semenjak dia hamil Abi memang tidak pernah memaksanya melakukan hal itu lagi."Tidak perlu memujiku, rayuanmu tidak mempan," ketus Arumi.Tiba-tiba saja
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Pesta Tuan Handoko

"Tentu saja dia mengenalnya," jawab Abi yang kini berdiri di samping Riko.Langsung saja Arumi melirik tajam pada Abi. 'Apa yang akan dia lakukan,' batinnya. Setelah itu Abi pun melangkah maju mendekati Tuan Handoko yang saat ini sedang menatap ke arah Satria dan beberapa orang lainnya yang baru saja datang."Seharusnya kamu bilang kalau kamu juga akan datang malam ini, jadi kita bisa datang bersama-sama," ucap Abi dengan sebuah senyum ramah yang kerap muncul di wajahnya ketika bersama dengan banyak orang.Mendengar hal itu Tuan Handoko pun melirik ke arah Abi, terlihat pertanyaan muncul di wajah laki-laki berusia senja itu. Sesaat kemudian terlihat Pak Juki membisikkan sesuatu pada Tuan Handoko, hingga membuat Tuan Handoko menggangguk tand paham akan sesuatu."Jadi kalian berdua berasal dari keluarga yang sama?" tanyanya pada Satria."Benar Tuan, keluarga kami memang kerabat dekat," terang Satria sembari memberi tanda pada Pak Taufik agar mendorongnya untuk maju ke arah Tuan Handoko
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Kerja sama Abi dan Yuni

Riko pun membuka mulutnya. "Itu tadi dia—""Aku sedang mencari kamu, eh tiba-tiba dia ngaget-ngagetin," sela Arumi dengan sewot. Kemudian Abi pun berganti menatap Riko untuk mencoba mencari kebenarannya, bagaimanapun juga ada rasa khawatir kalau saja Arumi mendengar percakapannya dengan Yuni. "Kamu saja yang terlalu over," sahut Riko sembari meraih sedikit rambut Arumi.Langsung saja Arumi menarik rambutnya dari tangan Riko, lalu melengos dengan seenaknya. 'Untunglah dia mau kerja sama,' batin Arumi yang merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.Setelah itu Abi pun langsung maju selangkah dan berdiri tepat di samping Arumi. Ia menarik tangan Arumi, membuat Arumi mundur dan seolah bersembunyi di belakangnya. "Baiklah, karena sekarang aku sudah ada di sini, Anda silahkan kembali Tuan Riko. Pengusaha muda seperti Anda harus lebih banyak berinteraksi dengan para orang tua di sini," ucapnya.Akhirnya Riko pun menghela napas panjang mendengar ucapan Abi. Kemudian ia melirik Arumi ya s
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status