Share

Pesta Tuan Handoko

Penulis: Si Mendhut
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-06 14:42:11

"Tentu saja dia mengenalnya," jawab Abi yang kini berdiri di samping Riko.

Langsung saja Arumi melirik tajam pada Abi. 'Apa yang akan dia lakukan,' batinnya.

Setelah itu Abi pun melangkah maju mendekati Tuan Handoko yang saat ini sedang menatap ke arah Satria dan beberapa orang lainnya yang baru saja datang.

"Seharusnya kamu bilang kalau kamu juga akan datang malam ini, jadi kita bisa datang bersama-sama," ucap Abi dengan sebuah senyum ramah yang kerap muncul di wajahnya ketika bersama dengan banyak orang.

Mendengar hal itu Tuan Handoko pun melirik ke arah Abi, terlihat pertanyaan muncul di wajah laki-laki berusia senja itu. Sesaat kemudian terlihat Pak Juki membisikkan sesuatu pada Tuan Handoko, hingga membuat Tuan Handoko menggangguk tand paham akan sesuatu.

"Jadi kalian berdua berasal dari keluarga yang sama?" tanyanya pada Satria.

"Benar Tuan, keluarga kami memang kerabat dekat," terang Satria sembari memberi tanda pada Pak Taufik agar mendorongnya untuk maju ke arah Tuan Handoko
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Kerja sama Abi dan Yuni

    Riko pun membuka mulutnya. "Itu tadi dia—""Aku sedang mencari kamu, eh tiba-tiba dia ngaget-ngagetin," sela Arumi dengan sewot. Kemudian Abi pun berganti menatap Riko untuk mencoba mencari kebenarannya, bagaimanapun juga ada rasa khawatir kalau saja Arumi mendengar percakapannya dengan Yuni. "Kamu saja yang terlalu over," sahut Riko sembari meraih sedikit rambut Arumi.Langsung saja Arumi menarik rambutnya dari tangan Riko, lalu melengos dengan seenaknya. 'Untunglah dia mau kerja sama,' batin Arumi yang merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.Setelah itu Abi pun langsung maju selangkah dan berdiri tepat di samping Arumi. Ia menarik tangan Arumi, membuat Arumi mundur dan seolah bersembunyi di belakangnya. "Baiklah, karena sekarang aku sudah ada di sini, Anda silahkan kembali Tuan Riko. Pengusaha muda seperti Anda harus lebih banyak berinteraksi dengan para orang tua di sini," ucapnya.Akhirnya Riko pun menghela napas panjang mendengar ucapan Abi. Kemudian ia melirik Arumi ya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Berhenti Memburu

    "Kamu yakin?" tanya sahabat Arumi yang ada di dalam panggilan tersebut dengan nada tinggi hingga membuat Arumi menjauhkan ponsel tersebut dari telinganya."Tentu saja yakin. Seratus persen yakin," jawab Arumi sembari tersenyum pahit tetapi terus berusaha menunjukkan kalau dia sedang baik-baik saja pada sahabatnya itu.'Benar kata Satria, lebih baik menaruh semua yang paling kita khawatirkan di bawah hidung kita sendiri,' ujar Arumi di dalam hati sembari mengingat pembicaraannya dengan Satria saat bertemu terakhir kali. Satria meminta agar Arumi mempertimbangkan untuk membawa Nita ke Jakarta, karena dengan begitu Arumi tak perlu lagi khawatir dengan Nita yang berada di tempat jauh. Dan Satria pun sudah berjanji akan mengirim orang untuk menjaga dan mengawasi Nita, jika sahabat Arumi tersebut benar-benar datang ke Jakarta."Tapi …." Terdengar keraguan dari cara bicara Nita."Tapi kenapa? Bukane kata kamu akhir-akhir ini penjualan toko anjlok? Atau jangan-jangan kamu nemu gebetan baru,

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Peresmian

    Setelah beberapa menit, akhirnya Arumi, Aria dan orang yang tadi mengintip kini berada di gudang. "Lepaskan dia," titah Arumi sembari menatap Aria yang saat ini sedang berdiri di samping wanita yang tadi mengintip.Kemudian Aria pun melepaskan ikatan di tangan dan sumpalan di mulut wanita tersebut."Ampun Nyonya, saya benar-benar tidak sengaja mendengar. Saya tadi sedang lewat terus mendengar ada ribut-ribut jadi akhirnya saya memeriksanya. Sungguh Nyonya, sungguh saya tidak bermaksud menguping," terang Mbak Nana dengan ekspresi ketakutan yang tercetak jelas di wajahnya.Kemudian Arumi melirik ke arah Aria yang saat ini masih berdiri tegap. Dan sesaat kemudian ia dengan santai mengedipkan sebelah matanya.Seolah tahu apa yang diinginkan oleh Arumi, Aria pun akhirnya angkat bicara. "Tidak bisa Nyonya, sebaiknya kita menyingkirkannya saja. Dan lebih baik kita juga menyingkirkan keluarganya agar tidak ada masalah kedepannya."'Lah, aku kan ingin dia membujuk Nana dengan halus d

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Jijik Padaku?

    'Oh iya, mereka kan saling kenal,' batin Arumi sembari beralih menatap Satria yang saat ini tengah menatap istri Abi tersebut dengan dingin."Kamu juga ada di sini," ucap wanita tersebut sembari melangkah semakin dekat pada Arumi dan Satria. Dan tak lama kemudian, terlihat seorang perawat yang selalu menjaganya menyusul wanita tersebut."Nyonya Rena jangan terlalu cepat, ingat kesehatan Anda," ucap perawat tersebut sembari berlari kecil.'Benar, bisa bahaya kalau dia mati di sini,' pikir Arumi yang kemudian segera tersenyum hangat pada Rena yang saat ini sedang terengah-engah tak jauh di depannya."Mbak, Tolong duduk dulu di sini," pinta Arumi sembari mempersilakan Rena untuk duduk di sebuah bangku yang ada di dekat mereka.Rena pun segera duduk di bangku seperti yang Arumi katakan. Ia kemudian menyenderkan punggungnya di bangku taman tersebut sembari menghembus panjang berkali-kali untuk meredakan deru napas yang tentu saja memacu jantungnya untuk berdetak lebih cepat dari yang seha

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Bukan Nita

    Keesokan paginya. Pagi-pagi sekali Arumi sudah pergi bersama Rasyid ke sebuah hotel yang berada tak jauh dari terminal. Ia pun merapikan penampilannya yang saat ini hanya menggunakan daster sepanjang lutut, serta sandal slop yang membungkus kakinya sesaat setelah turun dari mobil."Nyonya, apa Anda yakin ingin keluar dengan pakaian seperti itu?" tanya Rasyid sembari menoleh pada Arumi.Arumi yang masih sibuk pun menjawab dengan santai. "Yang datang adalah temanku dari desa. Aku tidak mau dia kaget.""Baiklah," sahut Satria sembari menghela napas panjang.Mendengar nada mirip keluhan, Arumi pun langsung menoleh. "Oh iya, kamu jangan muncul bersamaku. Kamu lihatnya dari kejauhan aja. Nanti kalau aku sudah bawa Nita ke parkiran kamu baru boleh muncul, ngerti?" Ia memberikan instruksi.'Jadi teman Nyonya adalah perempuan. Kalau begitu seharusnya ini bukan masalah,' pikir Rasyid sembari mengangguk, mengiyakan perintah Arumi. Setelah itu seperti yang direncanakan, Aru

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Hanya Kamu

    "Maaf nyonya, apakah ini teman Anda?" tanya Rosyid yang saat ini baru saja menarik pakaian laki-laki di depan Arumi tersebut dengan kuat, hingga membuatnya mundur beberapa langkah."Siapa ini, Ar?" tanya laki-laki tersebut pada Arumi."Mas Nizam perkenalkan ini Rasyid," ujar Arumi sembari menuju Rasyid yang saat ini tengah menatap Nizam dengan tajam.Nizam yang pakaiannya masih dipegang oleh Rasyid pun langsung menepis tangan Rasyid dengan kasar. "Apa hubungan kalian?" tanya Nizam sembari menatap ke arah Arumi dan Rasyid bergantian."Itu bukan urusanmu," tukas Arumi."Nyonya, lalu di mana teman yang Anda maksud? Bukankah dia seorang perempuan?" tanya Rasyid yang seolah sedang mengintrogasi Arumi. Langsung saja Arumi menyipitkan matanya pada Rasyid. "Kamu bukan Abi, jangan ikut-ikutan menanyaiku seperti itu!" ketusnya.Mendengar hal itu Rasyid pun langsung menunduk. "Maaf Nyonya," ujarnya.'Nyonya? Apa sebenarnya yang terjadi?" pikir Nizam yang saat ini sedang memandangi Rasyid dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Sahabat Baik

    "Kamu kan orang yang menghamili Arumi!" tuduh Nita dengan tangan yang masih mencengkeram buat kerah kemeja Rasyid."Tunggu, bukan dia, Nit. Dia ini sopirku," ujar Arumi sembari menggenggam lengan Nita.Mendengar hal itu Nita pun langsung melepas kerah kemeja Rasyid. "Oh, aku pikir dia orangnya," sahut Nita dengan ekspresi yang langsung berubah tak acuh."Bukan Nona," sahut Rasyid dengan tenang.Setelah itu mereka pun masuk ke dalam mobil sembari terus mengobrol, membicarakan masalah toko Nita yang ada di desa. Selama di perjalanan Arumi dan Nita terus membicarakan tentang cerita mereka saat di desa. Nita hanya sesekali bertanya tentang Abi karena Nita sudah mendengar cerita yang sebenarnya dari Arumi. "Jadi kamu kemana-mana sama Mas Rasyid ini?" tanya Nita sembari menatap Rasyid yang sedang mengawasi mereka berdua dari kaca yang ada di depannya."Benar, aku selalu sama dia. Lama-lama aku pikir aku bisa suka sama dia," seloroh Arumi.Nita pun mengangguk-ngangguk mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Wanti-wanti Untuk Nita

    Langsung saja Arumi bangun dari bangku yang didudukinya. Dan sesaat kemudian bergantilah Nita yang ikut bangun seperti yang Arumi lakukan."Maaf jika aku mengagetkan kalian," ucap Abi yang saat ini sedang tersenyum ramah dan berjalan santai ke arah Arumi dan Nita."Dia Abi 'kan?" bisik Nita.Arumi pun langsung menoleh dan menjawab, "Ya, dia Abi."'Duh, apa laki-laki ini dengar perkataan Arumi tadi? Semoga saja tidak terjadi apa-apa," batin Nita sembari menggenggam erat ujung kemejanya.Setelah beberapa saat melangkah, akhirnya Abi pun sampai di depan Nita dan Arumi. Terlihat senyum hangat di wajahnya tak memudar sedikit pun. Akan tetapi, tentu saja senyuman ini tak bisa menipu Arumi lagi."Aku dengar kamu mengundang sahabatmu datang ke sini, apakah dia orangnya?" tanya Abi sembari menoleh pada Nita.Arumi pun ikut menoleh pada Nita dan kemudian memperkenalkan Nita pada Abi, seolah Abi belum pernah melihat Nita sebelumnya. Padahal pada kenyataannya, Abi pernah menggunakan Nita untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11

Bab terbaru

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Dasar Pahit

    Sesaat kemudian pintu yang baru saja diketuk oleh Arumi tersebut pun terbuka. Ia menatap seorang laki-laki yang keluar dari sana."Loh, bukannya kamu sedang keluar negeri?" tanya Arumi sambil menatap kekasihnya tersebut menggunakan kaos oblong dan celana pendek biasa."Sejak kapan kamu menjadi dekat dengan Aris?" tanya Satria yang terdengar seperti sedang mengintrogasi.Arumi langsung memutar bola matanya. Ia sudah sangat terbiasa dengan kecemburuan Satria yang agak berlebihan."Istrinya tidak senang saat mendengar kamu mengajaknya liburan, kamu mengerti?" Satria berdalih agar Arumi tak marah karena dia cemburu lagi.Mata Arumi membola. "Dia punya istri?"Sesaat kemudian terlihat Aris keluar lewat pintu lain."Ris, kamu punya istri?" tanya Arumi langsung.Aris pun tersenyum canggung. Dia tadi mendengar dengan jelas kebohongan apa yang Satria katatakan. "Iya Nyonya," jawabnya."Lah, harusnya kamu ajak juga istri kamu, jadi kita bisa liburan bersama," ucap Arumi sembari t

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Liburan Yuk

    Tiga bulan berlalu. Perlahan perasaan Arumi mulai membaik, walaupun terkadang ia masih suka melamun dan tiba-tiba menangis sendiri ketika teringat dengan putri kecilnya."Hayo … ngelamun lagi," ucap Nita yang baru saja datang ke taman kecil samping cafe. Ia kemudian dengan santai duduk di samping Arumi yang sedari tadi terus menghadap bunga."Apa ada pesanan lagi?" tanya Arumi sembari mengusap air matanya."Tidak ada, semuanya sudah beres," jawab Nita. "Kamu ingat dengan Syahila lagi?" tanyanya.Arumi menghela napas panjang. "Ya … mau bagaimana lagi. Tadi malam aku mimpi gendong dia," jawabnya."Ar, kamu pasti tahu aku mau ngomong apa. Jadi aku nggak akan ngomong itu lagi, soalnya kata-kata mutiaraku udah habis buat menghibur kamu." Nita berseloroh.Arumi pun menoleh sembari tersenyum kecil. "Iya … aku nggak akan sedih lagi. Ini sudah tiga bulan lebih 'kan?" Ia menirukan ucapan Nita ketika terakhir kali menghiburnya."Nah, gitu baru bener," sahut Nita sembari mencubit ge

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Bidadari Surga

    Beberapa menit berlalu, saat ini Satria, Abi dan Arumi pun sampai di lantai paling atas tempat di mana Rena berada."Syahila," panggil Arumi karena mendengar putri kecilnya itu sedang menangis kencang."Ren, berikan bayinya," ucap Abi sembari mencoba melangkah ke arah Rena, tetapi langsung berhenti ketika Rena mengangkat tangannya, memberi tanda agar dia berhenti."Aku berubah pikiran," ucap Rena."Berubah pikiran apa, kami sudah membawa Abi ke sini," sahut Satria dengan tangan yang mengepal kuat.Rena pun mengganti pandangannya pada Satria. "Sat, kamu seharusnya tidak ikut campur dalam urusan rumah tanggaku ini. Aku beri kamu kesempatan untuk pergi dari sini, aku hitung sampai tiga. Satu … dua ti—""Aku tidak akan ke mana pun. Serahkan bayinya dan kamu bisa pergi dengan Abi ke mana pun yang kamu mau," tukas Satria."Kenapa kamu selalu bertingkah dominan? Di sini aku bosnya, bukan kamu!" teriak Rena.Sesaat kemudian tangisan Syahila terdengar makin kencang."Mbak, tolong beri

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Hampir

    Setelah beberapa menit, akhirnya Arumi pun selesai menyusui Syahila. Tangannya mengepal kuat memikirkan apa alasan yang bisa ia gunakan untuk mengulur waktu."Sudah selesai, Nyonya?" tanya baby sitter yang baru saja masuk ke dalam kamar itu.Arumi pun langsung menoleh. "Sudah," jawabnya.Kemudian baby sitter itu pun mendekat ke arah Arumi. "Saya ditugaskan oleh Tuan Abi untuk membantu Anda berkemas," ujarnya.Sesaat kemudian Arumi pun mengangguk. "Tapi aku ingin ke kamar mandi dulu, tidak apa-apa kan? Soalnya perutku seperti melilit ini," ujarnya sembari berakting meringis menahan sakit."Iya Nyonya, tidak apa-apa. Saya akan mengatakan ini pada Tuan," jawab baby sitter sembari mengambil alih Syahila.'Sayang, kita bertahan dulu ya,' batin Arumi sembari menatap ke arah bayi mungilnya yang sedang tertidur lelap.Dan kemudian ia pun segera melangkah mencari kamar mandi di kamar itu. Sepuluh menit berlalu, saat ini Arumi terus berada di dalam kamar mandi dan duduk

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Demi Syahila

    Kemudian Arumi beralih menatap orang tersebut. "Apa maksudnya ini? Kenapa kamu mencelakai dia?" tanyanya."Semua ini atas perintah Tuan," jawab orang tersebut dengan ekspresi dingin.Sementara itu Rasyid pun kembali terbatuk-batuk."Lalu?" Arumi bertanya kembali sembari menatap orang yang ada di depannya itu dengan tak kalah tajam.Sesaat kemudian, orang di depan Arumi yang memiliki paras cantik seperti perempuan tetapi bersuara gahar khas lelaki itu pun mengeluarkan sebuah botol dari dalam jasnya dan kemudian memberikannya pada Rasyid.Secepat kilat Rasyid menyambar botol tersebut dan langsung menenggak isinya. 'Apa-apaan ini?' batin Arumi yang makin terkejut melihat apa yang terjadi."Aku pikir kamu sudah berpindah haluan," seloroh orang tersebut sembari menengadahkan tangannya.Beberapa esaat kemudian, Rasyid yang tadi membungkukkan tubuhnya saat menahan sakit kini kembali berdiri tegap. "Belum waktunya kamu bicara seperti itu," pungkasnya sembari memberikan kembali botol obat pe

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Dia Di sini?

    Satu jam lebih berlalu. Saat ini Arumi sedang berdiri di dekat sebuah perempatan yang ramai dengan kendaraan berlalu lalang."Di mana …," gumam Arumi sembari menatap ke arah jam tangan yang diberikan oleh Satria. Kakinya menghentak-hentak kecil karena tidak sabar menunggu."Bagaimana kalau Syahila lapar," gumam Arumi lagi yang merasakan payudaranya penuh dan itu tandanya kalau buah hatinya itu sedang lapar. Masih teringat dengan jelas bagaimana tangisan bayi kecil itu di telepon tadi.Tak lama kemudian terlihat sebuah mobil berwarna hitam mendekat ke arahnya. Dan setelah mengamati selama beberapa saat, terlihat seorang laki-laki turun dari mobil tersebut."Kenapa kamu lama sekali," gerutu Arumi karena melihat itu adalah Rasyid yang menjemputnya.Setelah itu Arumi pun segera masuk ke dalam mobil tersebut tanpa basa-basi. "Ayo cepat kita pergi," ucapnya ketika Rasyid juga sudah masuk ke dalam mobil tersebut."Apa Anda benar-benar sendirian?" tanya Rasyid sembari menekan pedal g

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Pilihan Dari Abi

    Satu jam berlalu. Saat ini Satria, Arumi dan Rena sudah berada di halaman rumah sakit. Terlihat para anak buah Satria sudah berjaga di berbagai sudut rumah sakit. Dan ketika baru saja turun dari mobil, Arumi pun memaksa dirinya untuk berjalan dengan cepat ke arah pintu masuk rumah sakit."Syahila, di mana kamu," ucap Arumi sembari terus melangkah. Kalau bisa, ia ingin berlari dan mengobrak-abrik seluruh gedung tersebut untuk mencari buah hatinya. Namun, ia sangat sadar dengan kemampuannya yang hanya wanita biasa dan baru melahirkan."Aris, bawa dia ke ruangan Arumi!" titah Satria sembari mendorong Rena ke arah Aris.Aris pun dengan sigap menangkap Rena dan membawanya mengikuti Satria."Lepas! Aku bisa berjalan sendiri!" sergahnya yang kemudian melangkah dengan tenang mengikuti Satria dan Arumi. Setelah sampai di lantai tempat Sahila biasanya diletakkan, Arumi pun segera masuk ke dalam ruangan tersebut. Dia mengecek sendiri tempat di mana Sahila biasanya tidur. a

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Tidak Mungkin

    Langsung saja para wartawan menyorot ke arah orang tersebut. Setelah itu ia dengan tenang membuka topi dan maskernya.Melihat hal itu mata Arumi pun membulat. "Mas, itu Rena. Bagaimana?" bisik Arumi sembari mencubit paha Satria."Kamu tenang saja. Katakan saja semua yang kamu inginkan," jawab Satria dengan suara yang tak kalah lirih.Langsung saja Arumi menoleh dan mengernyitkan dahinya. 'Apa maksudnya?' pikir Arumi sembari melihat Satria yang saat ini sedang menatap Rena dengan santai. Sesaat kemudian Satria pun ikut menoleh dan mengusap kepala Arumi dengan lembut. "Kamu tenang saja," ujarnya dengan suara normal, hingga menarik perhatian beberapa wartawan dan mereka pun langsung mengabadikan momen itu.Arumi yang menyadari hal itu pun langsung melirik ke arah para wartawan yang menyorot mereka saat ini. 'Jangan-jangan dari tadi dia sudah tahu kalau itu Rena,' batinnya."Sudah aku katakan tenang saja. Aku ada di sini, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan," ujar Satria lagi.Langsung

  • Terperangkap Dekap Hangat CEO (Sok Dingin)   Cincin Kedua

    Dua jam kemudian di dalam ruangan Satria. Saat ini terlihat Satria yang tengah duduk di kursi kerjanya."Apa wanita itu memang sulit ditangani, Pak? atau hanya dia saja?" tanya Satria pada Pak Taufik, setelah ia selesai mematikan panggilan dari Aris yang mengatakan kalau dirinya dan Arumi sudah berada di lantai dasar perusahaan itu.Pak Taufik pun tersenyum kecil mendengar hal itu. "Nona Arumi ingin membantu Anda, Tuan. Dan saya pikir ini juga tidak ada salahnya," jawabnya dengan bijak."Aku sengaja tidak ingin melibatkan dia karena tidak mau dia mendengar pertanyaan-pertanyaan wartawan itu," ucapnya dengan nada mengeluh."Saya yakin Nona Arumi bisa menghadapinya, dia wanita yang kuat," sahut Pak Taufik masih dengan nada bicaranya tadi.Setelah itu yang terdengar hanyalah helaan napas panjang dari bibir Satria. Setelah 15 menit merapikan penampilan dan merencanakan semuanya, akhirnya Arumi dan Satria pun berjalan dengan tenang ke arah ruang konferensi pers yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status