“Kamu tidak usah sedih, Del, karena ini akan menjadi berita baik. Perempuan mana yang tidak ingin menikah dengan lelaki mapan seperti Pak Firman … Sekarang, yuk kita ke kantin. Aku sudah lapar,” ujar Utami sambil tersenyum, dia lalu menarik tanganku untuk berdiri. Aku berusaha untuk tidak menangis lagi. Kalau masih bersedih, Utami pasti akan terus merayu. Dia tidak tahu apa-apa tentang masalah ini. Nasehat yang keluar dari bibirnya pun percuma, tidak akan membuatku tenang. Saat ini aku dan Utami sedang berjalan menuju kantin. Ketika tiba, ternyata semua tempat duduk sudah terisi penuh. “Kita mau duduk dimana, Tam? Apa kita pesan saja terus makan di kelas?” tanyaku sambil melihat-lihat, mungkin saja ada penghuni kantin yang sudah selesai makan dan akan meninggalkan tempat ini. “Aku ingin makan bakso, Del. Rasanya akan beda kalau makan di Ruang Kelas,” tutur Utami. Dia juga sama sepertiku. Matanya melihat ke sana ke mari mencari tempat duduk yang kosong. “Yuk kita ke sana!” ucap Utam
Last Updated : 2022-10-22 Read more