Aku membalas tatapan Aksa. Aku tidak boleh terlihat lemah di hadapan lelaki ini. Hampir satu menit, kami saling menatap dengan sorot mata yang tajam. Aku menunggu Aksa melanjutkan ucapannya. Apa lagi yang ingin dia katakan? Mungkin Aksa juga menungguku untuk merespon ucapannya. Tetapi, itu tidak akan terjadi. Aku ingin melihat dan mendengar, sejauh mana dia akan mengatakan kalimat mengancam. “Kenapa kamu hanya diam? Dasar perempuan bisu! Aku tahu, selama ini kamu selalu merayu Utami agar memutuskan hubungan denganku. Apa kamu ingin merebut aku darinya? … Jangan pernah berkhayal, Delisia. Itu tidak akan terjadi … Kamu memang perempuan murahan yang bersembunyi di balik hijab. Aku juga tahu, karena Utami tidak mengikuti yang kamu inginkan, maka dengan licik orangtuamu dan ayahku menjodohkan kita … Aku tahu semua kebusukanmu, Delisia! Jadi, berhenti berpura-pura menjadi perempuan baik-baik di hadapanku! Dan satu lagi, jangan pernah bermimpi untuk hidup bahagia denganku!” Setelah berkat
Terakhir Diperbarui : 2022-10-03 Baca selengkapnya