Darren memeluk Alice istrinya, di mana jiwa Melissa berada di dalamnya, dengan sangat erat.Dia mengatakan semua penyesalan yang membuat hati Melissa berat, benar-benar merasa bersalah karena kabur di pertemuan mereka saat berada di rumah Bastian waktu itu."Maafkan aku, maafkan aku. Aku akan bersikap lebih lembut padami, istriku. Lain kali aku tidak akan memanfaatkan dirimu lagi."Kata-kata penuh penyesalan terus menerus meluncur dari mulut Darren, Melissa memeluknya begitu erat dengan air mata berderai.Dia tidak salah, Darren memang orang baik, dia sebenarnya pria yang baik.Rasa takut bertemu dirinya seperti meluap begitu saja, Melissa memeluk pria dengan aroma parfum yang maskulin itu sepenuh hati."Aku sudah memaafkan dirimu, Sayang. Aku sudah memaafkanmu."Punggung Darren membeku mendengar suara Melissa, dia dengan ekspresi tak percaya, melepas pelukan dan menatap Melissa.Lalu tiba-tiba matanya menitikkan satu tetes air mata, memeluk Melissa kembali."Jangan pergi lagi, kumoho
Read more