Semua Bab Gairah Tersembunyi Suami Dinginku: Bab 51 - Bab 60

144 Bab

50. Memuaskan Dahaga Liarmu

Keheningan menyelimuti mereka berdua, Bastian yang masih menolak memaafkan, dan Rachel yang tak tahu harus berbuat apa padahal sudah menuruti dirinya untuk melepas baju."Tinggalkan aku," usirnya, yang segera dibalas Rachel dengan gelengan."Tidak mau. Aku tidak mau meninggalkan kamu, saat kita sedang seperti ini, Bas."Nekat, Rachel pun naik ke atas ranjang dan ikut berbaring, lantas kembali memeluk dirinya dari belakang lagi yang untungnya kali ini tak mendapat penolakan dari Bastian."Kenapa? Kan sudah kubilang, datang ke teman kamu tadi saja sana.""Tidak mau, aku maunya sama kamu, Bas."Bastian terdiam mendengar jawaban Rachel tersebut, Rachel juga diam.Dari belakang, Rachel mengeratkan pelukan, seraya mengelus kepalanya dari belakang dengan lembut, diam-diam mencurahkan perasaan yang terpendam."Bagaimana supaya kau mau memaafkan aku, kalau begitu, Bas? Bagaimana agar kau tidak marah lagi? Aku mau menghibur kamu sebagai permintaan maaf, mau kunyanyikan sebuah lagu, Bas?"Tawaran
Baca selengkapnya

51. Bercinta Di Atas Meja

Sebuah lengan yang hangat tiba-tiba terkalung di pinggang Rachel dari belakang saat gadis itu sedang mengaduk mie instan di panci dalam air mendidih, di dapur Bastian.Kecupan ringan Bastian layangkan di leher sang gadis, aroma segar tubuhnya selesai mandi membuat bibir Rachel refleks melengkungkan sebuah senyuman."Sudah bangun, Bas? Mau makan?"Rachel menghentikan aktivitasnya mengaduk mie instan dan membelai lembut pipinya, Bastian yang memeluk Rachel sambil menempelkan dagunya di pundak gadis itu menjawab iya.Ah, sial, selesai mandi seperti ini, tampan sekali dia.Jantung Rachel melemah melihat penampilan aktor muda ini.Jantung gadis itu tiba-tiba berdebar aneh.Bastian yang terus menciumi Rachel di leher dan pipi membuat Rachel memikirkan hal yang tidak-tidak padahal sedang sibuk merebus mie instan."Lagi, yuk?" bisiknya, merajuk."Apanya yang lagi?"Rachel bertanya, pura-pura tak tahu."Mainnya," desahnya dengan suara rendah, di samping telinga Rachel."Main apa?"Rachel masih
Baca selengkapnya

52. Hanya Memiliki Tubuhnya, Bukan Hatinya

"Hm, tiduran di ranjang maksudnya, aku masih belum puas sama kamu, masih mau memeluk kamu semalaman, Rachel. Kita kan sudah lama tidak saling bertemu, tidak saling berpelukan juga."Bastian mengungkapkan isi hatinya yang membuat Rachel tertawa malu karena tadi sempat memikirkan hal-hal kotor terkait berbaring di ranjang ini.Rachel menggeleng sendiri dengan ekspresi meminta maaf pada Bastian.Bastian yang tak tahu isi hati Rachel,menatap gadis itu dengan ekspresi memohon, seperti takut jika Rachel menolak permintaannya tersebut.Rachel pun mengulas senyuman sebagai jawaban dan mengangguk ringan, yang membuat Bastian segera berekspresi lega."Baiklah, mana bisa memangnya aku menolak kamu, Bas?"Mendengar ucapan Rachel itu seketika Bastian tertawa, sampai matanya menghilang seperti terpejam.Tawa yang terlupa sangat menyenangkan di mata Rachel."Ohya, sejak kapan kau pulang? Apakah pekerjaanmu di luar negeri sudah selesai?"Rachel akhirnya menanyakan hal itu pada Bastian, kini mereka b
Baca selengkapnya

53. Ciuman Panas Menggelora

Rachel pun mengejar dengan pertanyaan bernada penasaran."Sempurna bagaimana, Bas? Ayolah, beritahu aku."Bastian menggeleng tapi sedetik kemudian membuka mulutnya untuk berbicara."Semuanya. Semuanya berjalan dengan sempurna hari ini. Acara yang kudatangi sukses dan kau menjadi asistenku seharian penuh. Ini rasanya sangat menyenangkan sampai aku bilang sempurna."Rachel yang sedang membersihkan riasannya tertegun sebentar, hatinya berbunga-bunga tapi di sisi lain juga khawatir karena terus diberi harapan oleh Bastian."Aku jadi tidak sabar untuk menghabiskan malam yang panas denganmu lagi, Chel. Kau ada waktu malam ini?"Pertanyaan dari Bastian tersebut membuat Rachel langsung terlihat panik, dia segera menatap ke arah pintu ke luar di ruang tunggu tersebut.Rachel lalu memaruh telunjuk di bibir Bastian yang ... ah, bahkan menyentuhnya seperti saja membuat Rachel langsung tergila-gila.Rachel mengerjap beberapa kali untuk mengusir pikiran kotor, berdiri di belakangnya untuk melepas j
Baca selengkapnya

54. Menginginkanmu Melakukan Lebih

"Ada apa, Istriku Sayang?"Darren bertanya dengan heran atas interupsi Melissa tersebut, sedangkan Melissa, menelan ludah sambil menatap Darren takut-takut sebelum mengatakan apa yang sedang ada dalam pikirannya."Bukankah kau bilang hari ini telah banyak menghabiskan waktu di ranjang bersama denganku, Sayang?"Pertanyaan Melissa tersebut dibalas Darren dengan senyuman.Yakinlah dia kalau ada dua orang berbeda dalam tubuh istrinya ini, karena Alice yang ini, tidak ingat sama sekali dengan apa saja yang terjadi hari ini.Memikirkan bisa bercinta dengan dua orang yang sifatnya sangat berbeda dalam satu tubuh, kejantanan milik Darren terbangun lagi.Padahal dia hari ini sudah mencelupkan pusakanya tersebut pada lubang Alice berkali-kali."Iya, kau benar. Lalu, daripada hanya terus berbincang-bincang seperti ini, kenapa tidak kita lanjutkan yang tadi sempat terputus, Alice Sayang?"Darren berbisik di telinga gadis tersebut sampai membuat bulu kuduk Melissa meremang, napasnya tertahan kare
Baca selengkapnya

55. Pelacur Yang Tak Ada Harganya

Namun, bagaimana caranya?"Mulailah dengan melucuti pakaianmu di depanku dan goda aku."Rania tak perlu berpikir panjang, dia segera melepaskan jas yang dia pakai sehingga kini hanya memakai kemeja putih dan rok hitam di atas lutut.Rambut yang panjang berwarna hitam tergerai cantik, Rania satu persatu melepas kancing kemejanya di depan Darren yang mengawasi dengan ekspresi serius.Yah, Darren dan Bastian tidak ada bedanya, mereka sangat suka dengan wanita yang jatuh dan tunduk pada perintahnya seperti Rania ini.Itulah kenapa mereka menyukai orang yang sama, Alice, saat Alice tidak mudah tunduk padanya.Namun, Darren kini sudah membuat Alice sepenuhnya miliknya, dan Darren tidak ingin jika merasa bosan saat hanya memasukkan pusakanya itu pada lubang Alice, karena itu dibutuhkanlah Rania.Payudara Rania yang besar dan tertutup bra seksi kini terpampang jelas di depan Darren, ternyata wanita itu sudah melucuti semua pakaiannya sehingga tinggal memakai pakaian dalam renda yang sangat se
Baca selengkapnya

56. Bercinta Di Depan Mantan

"Sayang ...."Melissa masuk ke dalam ruangan kantor Darren, yang disambut Darren dengan senyum menawan."Kau datang tepat waktu, Alice Sayang," ucapnya dengan mesra, mengulurkan tangan sebagai isyarat memanggil Alice mendekat.Rania, setelah memakai pakaiannya kembali, telah kembali ke ruang kerjanya, saat dia melihat istri Darren tersebut masuk ke dalam ruangan sang kekasih, hati Rania seperti terbakar."Lihat saja, aku akan mengambil kembali suamimu dalam dua hari ini, Jalang," desis Rania dengan tatapan tajam menghunjam.Dia tidak habis pikir, untuk apa Darren menyuruh istrinya ke sini?Apakah benar jika kekasihnya tersebut sudah bosan dengannya dan mulai condong kepada sang istri?Rania menghela napas dengan ekspresi nelangsa, teringat beberapa waktu lalu bagaimana saat Darren mengusir dirinya dengan kasar setelah meminta jatah pada wanita cantik tersebut.Rania mengepalkan tangannya erat-erat, menahan kemarahan yang membakar dadanya, dia benar-benar tidak terima jika Alice sunggu
Baca selengkapnya

57. Trik Kotor Darren

"Alice ...."Bastian berbisik pelan, meski ekspresi wajahnya tak menampakkan keterkejutan apa pun ketika dihadapkan dengan mantan kekasih yang kini terlihat begitu bergairah bercinta dengan sang suami di depannya.Hati Bastian bergejolak.Alice, yang tubuhnya dihuni oleh Melissa tak tahu perasaan Bastian, yang dia rasakan sekarang hanyalah gairah yang luar biasa kepada Darren karena afrodisiak memenuhi dirinya, Melissa fokus menumpahkan rasa frustasi karena belum bisa mencapai puncak kenikmatan meski sudah memompa pusaka Darren dalam dirinya.Bastian, yang duduk dengan tenang di kursi depan meja Darren, memandang mantan kekasihnya itu tanpa ekspresi.Jarak antara Bastian dan Darren yang diduduki Alice, hanyalah meja kerja Darren, dari arah sini Bastian bisa mendengar dengan jelas lenguhan dan desahan kenikmatan yang meluncur dari mulut Melissa saat menggoyangkan pinggulnya di depan Darren.Wanita itu terlihat sangat menjengkelkan di mata Bastian, dia seperti pelacur yang tak berharga,
Baca selengkapnya

58. Dikecewakan Dengan Sangat

"Darren ...."Melissa melayangkan tatapan protes saat Darren, dengan tanpa perasaan mencabut pusakanya dari dalam tubuh wanita itu dan menurunkan Melissa dari pangkuannya.Padahal sedikit lagi, Melissa akan mengalami klimaks."Pergi dariku!" usir Darren, mengibaskan tangannya seraya menyugar rambut dengan ekspresi tak peduli.Telepon mamanya yang lagi-lagi berisi rengekan karena takut sang ayah akan memberikan hak waris utama pada Bastian benar-benar membuat kepala Darren pusing.Dia sudah menggunakan cara kotor seperti ini untuk mencegah Bastian datang.Namun apa? Bastian bahkan tidak terlihat peduli saat Darren bercinta dengan mantan kekasih adik tirinya tersebut di depannya.Hal itu membuat mood Darren benar-benar hancur dan merasa direndahkan."Kau sungguh mengusirku, S-sayang?"Melissa, berdiri dengan mengapit kedua pahanya dan kemeja yang tak beraturan, bertanya dengan ekspresi nelangsa."Ya, kau sudah tak berguna lagi. Kau tidak membantu sama sekali!" sergah Darren tak sabar, d
Baca selengkapnya

59. Bodyguard Baru

"Kenapa kau ada di sini?!"Katty, panggilan Katherine, benar-benar kaget sampai matanya melotot saat melihat sosok yang sangat dikenalnya bahkan dari belakang tersebut, sedang masuk ke kelas yang sama, di mana Katty baru beberapa hari pindah ke sekolah ini.Pria itu, Dave, pangeran pujaan Katty yang tampan, terlihat melambaikan tangan dengan santai ke arah Katty, dengan seringai sombong menghias bibirnya yang sedikit tipis tapi seksi."Hay, Kitten."Katty seketika cemberut saat Dave memanggil dirinya dengan panggilan tersebut.Kitten.Atau anak kucing.Katty sangat kesal dipanggil seperti itu oleh Dave, yang usianya beberapa tahun lebih tua darinya tersebut.Dia benci dipanggil seperti itu karena itu tandanya, Dave masih menganggap dirinya sebagai anak kecil, padahal saat ini Katty sudah berusia tujuh belas tahun."Ugh, jangan panggil aku seperti itu! Aku bukan anak kecil lagi, Dave!" protesnya.Dia, yang hampir setahun ini tidak bertemu mantan bodyguard nya tersebut, telah tumbuh men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status