Home / CEO / Terpenjara Cinta Sang CEO Kejam / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Terpenjara Cinta Sang CEO Kejam: Chapter 61 - Chapter 70

109 Chapters

Tak Sudi Mengandung Anak Ini!

Vallen masih dalam suasana duka dan tidak bersemangat melakukan apapun. Ia melakukan sendiri setiap proses kremasi sang putri tercinta. Tidak ada lagi yang akan berteriak memanggilnya dan mengatakan bahwa ia merindukan serta menyanyanginya.Vallen tidak akan mendengar lagi celotehan Cleo tentang keinginannya yang akan berkeliling dunia dan membawa serta sang ibu agar bisa menikmati kebebasan mereka berdua. Tidak ada lagi semua hari-hari menyenangkan penuh cinta itu bersama Cleo.Saat ini, Vallen masih duduk di tepi ranjang menatap foto Vallen yang masih ada di dalam ponselnya yang tentu saja sudah dibagikan lagi oleh Morgan. Selama ini, Morgan sudah menyita ponsel itu dan sempat berpikir untuk memusnahkannya. Untung saja itu tidak sempat terjadi dan itulah satu-satunya yang menjadi pengobat kerinduan Vallen pada sang putri tercinta.Di sana tersimpan ratusan bahkan ribuan foto serta video tentang Cleo mulai dari gadis itu lahir hingga masa-masa mereka dalam perjalanan meninggalkan pul
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

Butuh Psikolog

Prang … Prang ….Suara benda berbahan kaca dan keramik jatuh ke lantai. Dengan sigap, Leo membuka pintu kamar itu dan melihat Vallen sudah membuat keadaan kamar menjadi sangat berantakan.Tidak hanya kasur yang berantakan dan bantal serta selimut yang sudah berserakan di lantai. Namun, perlengkapan yang berada di meja rias pun semuanya sudah berhamburan di lantai. Beberapa pecahan gelas dan piring yang berisikan makanan untuk Vallen juga sudah bercampur dengan yang lainnya.“Ada apa ini, Nona Muda?” tanya Leo dan berjalan mendekati Vallen yang sudah terduduk lemas di lantai dan bersandar pada ranjangnya.“Menjauh dariku, Leo! Jangan mendekatiku atau aku akan bunuh diri di depanmu saat ini juga!” ancam Vallen pada Leo dan seketika itu juga tubuh Leo menegang.Ia tahu bahwa ancaman Vallen kali ini tidak main-main. Leo melihat ada banyak pecahan kaca di sekitar Vallen dan bahkan satu yang terbesar sudah digenggamnya. Leo segera mengatur langkahnya menjadi mundur, dan matanya terus mengaw
last updateLast Updated : 2023-01-05
Read more

Selamatkan Ibunya Saja!

“Apa aku perlu mengatakannya padamu sekarang? Kau pasti akan bahagia ketika mendengarnya.” Ramon berkata dengan nada penuh kebencian.“Katakan padaku siapa yang sudah tiada? Apakah Vallen?” desak Cristian lagi dan membuat tawa sumbang terdengar dari ujung telepon itu.“Kau sungguh hanya memikirkan tentang Vallen? Wajar saja, karena Cleo memang bukan lah putri kandungmu bukan?” tanya Morgan dengan penuh sindiran.Cristian diam sejenak. Sepertinya dia tahu siapa yang kini dimaksud oleh Morgan dan sudah tiada. Namun, ia masih harus tetap meyakinkan dulu hal itu dengan bertanya lagi pada Morgan. Cristian tidak akan menyangka jika memang Cleo lah yang kini telah tiada.“Apakah Cleo sudah tidak ada lagi di dunia ini?” tanya Cristian dengan suara yang dibuat serendah mungkin.“Apa kau senang sekarang? Bukan kah kau selalu menganggap Cleo salah satu penghalangmu? Bukankah dulu kalian pernah ingin melenyapkan putriku itu ketika ia masih berada dalam kandungan ibunya?” bentak Morgan penuh amara
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

Operasi Aborsi

“Maaf, Tuan Muda. Sepertinya, keadaan janin di dalam kandungan nona muda sangat lemah. Dan bisa lebih membahayakan keadaan nona muda. Jika ia dipertahankan, maka keselamatan non muda akan menjadi taruhannya. Tapi, jika ingin melepaskan janin ini, sekarang adalah usia yang tepat dan sakitnya tidak akan seberapa karena janin masih berupa gumpalan darah yang baru akan berproses menjadi gumpalan daging. Semua keputusan aku serahkan padamu, Tuan Muda!” terang dokter Richard panjang lebar kepada Morgan.“Jika ingin menggugurkan janin ini, kita perlu membawa nona muda ke rumah sakit untuk perawatan dan tindakan lebih lanjut,” sambunng dokter Richard lagi.Tentu saja hal itu membuat Morgan menjadi sangat dilemma. Di satu sisi, ia berharap bahwa bayi dalam kandungan Vallen bisa selamat dan menggantikan Cleo nanntinya. Namun, ia juga tahu bahwa Vallen tidak menginginkan bayi itu.“Selamatkan saja ibunya!” ucap Morgan dengan tegas penuh keyakinan.“Baik, Tuan Muda. Kami akan segera melakukan obs
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Tak Berkutik

Cukup lama Morgan menatap punggung Vallen yang terbaring di ranjang pasien. Ia tidak meninggalkan Vallen walau sedetik pun. Ia ingin selalu menjaga Vallen dan berada di sisi wanitanya itu dalam keadaan apapun. Tidak ingin ada hal buruk lagi yang menimpa kekasihnya itu.Morgan sudah bertekad bahwa ia akan berusaha menebus semua kesalahannya di masa lampau. Meskipun nanti Vallen tetap tidak akan pernah bisa memberikan maafnya, akan tetapi Morgan tidak akan pernah menyerah. Ia percaya bahwa kegigihan dan keteguhan hati akan menampakkan hasilnya juga suatu saat. Cepat atau lambat.“Permisi, Tuan Muda.” Dokter Richard baru saja datang dan menghampiri Morgan.“Ya, katakan!” titahnya mendominan.“Operasi akan dilakukan dua jam lagi dan nona muda harus memulai puasanya. Mohon untuk tidak memberikan makanan dan minuman apapun kepada nona muda selama masa-masa ini,” terang dokter Richard kepada Morgan.“Jadi, maksudmu dia tidak boleh minum setetes air pun?” tanya Morgan dengan nada tinggi.Dokt
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Vallen Mengamuk Pada Morgan

Leo dan dokter Richard tidak dapat menahan tawa ketika melihat Morgan diperlakukan seperti itu oleh Vallen. Mereka tidak pernah berpikir bahwa Vallen akan seberani itu kepada Morgan. Sekarang, entah apa lagi yang akan terjadi setelah Vallen menempelkan tangannya di pipi Morgan sampai membuat stemple jari berwarna merah di sana.“A-apa yang kau lakukan, Vall?” tanya Morgan seraya memegangi pipinya. Meski tidak terasa perih baginya, tetap saja tanda merah itu tampak sangat jelas.“Kau ayah yang bodoh! Kau ayah bajingan! Berani sekali kau mengatakan anakmu sebagai parasite? Apa kau tidak memakai akalmu ketika mengatakannya? Mengapa kau memarahi semua orang karena hal sepele? Dasar brengsek kau! Bajingan! Enyah dari hadapanku!” cecar Vallen pada Morgan dengan penuh emosi yang membara.Ia sudah tidak tahan lagi untuk menahan kemarahannya kepada lelaki itu. Rasanya ingin sekali ia mengumpat Morgan dengan kalimat yang lebih kasar dan ganas. Tapi, ia ingat saat ini ia sedang mengandung dan ia
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

Menolak Aborsi

Setelah Morgan benar-benar keluar dari kamar inap itu, Vallen membuang napas kasar dan itu dapat didengar oleh Leo dan juga dokter Richard. Sementara para perawat sudah lama keluar dari ruangan itu bahkan sebelum Morgan keluar tadi. Leo sudah menyadari bahwa keadaan tidak kondusif dan meminta mereka untuk keluar terlebih dahulu.Saat ini hanya ada keheningan yang tercipta di dalam ruangan dingin dan bau khas rumah sakit. Bau obat-obatan dan alkohol sangat jelas menyentuh indera penciuman. Dokter Richard tidak berani bersuara setelah melihat dan mendengar dengan jelas bagaimana Vallen memperlakukan Morgan tadi dan pria itu sama sekali tidak memberikan reaksi seperti biasa atau perlawanan karena sudah diperlakukan seperti itu apalagi oleh seorang wanita lemah seperti Vallen.“Nona Muda … apa Anda baik-baik saja?” tanya Leo menghampiri ranjang Vallen dan dengan kedua tangan yang ditautkan ke depan.“Aku … aku akan baik-baik saja.” Vallen menjawab seolah ia akan berusaha untuk baik-baik s
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

Singa Betina

Dengan perasaan heran, Leo memberanikan diri menegakkan kepalanya. Ia ingin memastikan bahwa yang tadi tertawa itu adalah memang benar Vallen. Wanita yang beberapa saat lalu sedang berduka dan meraung karena kehilangan putri tercintanya – Cleo.Jelas, di atas ranjang pasien itu Vallen tampak sedang terbahak bahak. Sementara Leo masih tetap tidak mengerti apa yang sedang ditertawakan oleh Vallen. Ia pun tidak punya cukup keberanian untuk bertanya. Leo berpikir mungkin saja bahwa pikiran Vallen sedang terganggu karena stress kehilangan Cleo dan sekarang mendapati dirinya sedang mengandung anak dari pria yang sangat ia benci dan sangat ingin ia hindari.“Leo! Kau mulai sekarang akan menjadi pengawal pribadiku!” ucap Vallen penuh dengan nada memerintah.“Ma-maksud Anda, Nona Muda?” tanya Leo tergugu saking terkejutnya mendengar ucapan Vallen itu.“Apa kau tuli? Kau sudah mulai pikun sekarang?” bentak Vallen jelas merasa kesal.“Aku mendengarnya dengan jelas, Nona. Tapi, mana mungkin aku m
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Seperti yang Kau Inginkan

Seminggu sudah sejak perawatan insentif yang dijalani Vallen di rumah sakit ternama dan berkelas itu. Hari ini ia sudah diperbolehkan pulang karena memang keadaanya sudah memungkin untuk menjalani perawatan di rumah dan tentu saja masih terus dipantau oleh dokter ahli. Tadinya, Morgan malah ingin membawa salah satu perawat rumah sakit ini untuk membantu merawat Vallen di rumah. Namun, jelas sekali Vallen menolak keras dan bahkan memarahi Morgan dengan pikiran konyolnya itu.Seperti biasa, Morgan tidak dapat berkata apa-apa dan tidak menjawab satu kata pun yang dikatakan oleh Vallen kepadanya. Ia terlihat seperti kerbau yang dicocok hidungnya dan selalu mengikuti atau menuruti apa saja yang Vallen katakan serta perintahkan.Semua itu tentu bukan karena Morgan takut kepada Vallen dan bukan karena Morgan lemah terhadap wanita. Hanya saja, Morgan merasa semua yang dilakukan Vallen saat ini kepadanya adalah hukuman yang pantas dan sudah seharusnya ia terima. Selama ini Vallen sudah hidup l
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Menebus Kesalahan

Vallen merasa tersentuh dengan perlakuan Morgan yang lembut dan sama sekali tidak bereaksi apapun ketika ia memarahi lelaki itu. Hal itu membuat Vallen semakin memberikan nilai lebih untuk Morgan. Vallen sempat berpikir bahwa Morgan akan marah dan meradang ketika ia menghardik lelaki itu.“Kau tidak marah padaku?” tanya Vallen heran.“Tidak. Untuk apa aku marah?” jawab Morgan dan balik bertanya.“Harusnya kau marah dan mengamuk padaku!” ucap Vallen lagi kepada Morgan.“Untuk apa aku melakukannya? Aku tidak ingin melukai perasaanmu dan calon anak kita dengan suara hardikanku yang pasti akan membuat kalian terkejut dan ketakutan nantinya,” ungkap Morgan yang memang benar dan seperti itulah yang sekarang hal yang ditakutkannya.Jujur saja, Vallen masih sedikit sulit untuk percaya bahwa lelaki yang ada di depannya saat ini adalah Morgan yang selalu memberikannya penderitaan selama beberapa bulan belakangan. Tepatnya setelah ia memutuskan untuk kembali dan tertangkap oleh Morgan hingga ber
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status