Home / Romansa / MEMBALAS HINAAN MANTAN SUAMI / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of MEMBALAS HINAAN MANTAN SUAMI: Chapter 71 - Chapter 80

120 Chapters

Dilecehkan

***Hana mengerjap berulang kali mencoba menekan rasa pening di kepalanya. Air matanya tiba-tiba meleleh ketika dia berhasil mengingat apa yang sedang terjadi. Apalagi ruangan tempat ia disekap merupakan gudang bekas dengan banyak debu. Ingin menjerit, tapi mulutnya disumpal menggunakan lakban berwarna hitam. Kedua tangan dan kakinya di ikat kuat menimbulkan bekas kemerahan di sana. Hana menangis, lebih tepatnya merintih karena merasakan perih di sekujur tubuhnya.Saat wanita cantik itu sedang meratapi nasibnya, sebuah pria masuk melewati pintu yang kondisinya sudah sangat memprihatikan. Engselnya lepas di bagian atas sehingga membuat pinggiran pintu itu menganga ketika dibuka lebar."Wow ... kamu sudah sadar, cantik?"Hana membuang muka. Masih menjadi pertanyaan mengapa dirinya diculik sementara harta saja ia tidak punya. Bahkan Hana menyadari jika motor yang ia pinjam dibiarkan tergeletak di pinggiran jalan."Lapar? Makanlah!" Pria itu menyodorkan sepiring nasi goreng dengan aroma
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more

Rasakan itu!

***"Risa ...!!!"Heru membuka pintu rumah dengan terburu-buru. Melihat siapa yang berdiri dengan pongah seketika emosinya tersulut."Kemana Risa, Pak?""Rendahkan suaramu!" "Risa!" teriak Ari tanpa peduli ucapan Heru yang penuh perkenankan. "Keluar kamu, pencuri!""Jaga mulutmu, Ari!" bentak Heru tak kalah lantang. "Berani sekali kamu ....""Dia memang pencuri! Risa, keluar kamu!"Bugh ....Heru melayangkan satu tinju tepat di perut Ari. Pria itu tersungkur di halaman sambil meringis memegangi perutnya yang seketika terasa kram.Mendengar keributan dari luar, Faridah tergopoh-gopoh berlari dan betapa terkejutnya ia melihat Sang Suami menghajar calon suami putrinya sendiri.Belum sempat Ari berdiri, Heru kembali beraksi dan kini beralih pada rahang calon menantunya. Bugh ...."Berani sekali kamu!" gerutu Heru. "Coba kemarin suaramu selantang ini saat kuminta untuk menikahi Risa, dasar pengecut!""Pak ... sudah, Pak! Lepaskan!"Faridah mencengkeram lengan suaminya dan membawa Heru me
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more

Risa yang Menyerah

***"Aku nggak mau tau, kamu harus melunasi semua cicilan Bank!"Risa terpaku di tempat dengan air mata yang mengucur deras."Kuberi waktu sampai esok pagi, kalau sampai uang itu belum ada, kujual rumah Bapak dan Ibumu!""Tidak bisa gitu, Ar!" "Kenapa tidak bisa? Kau saja bisa menggadai sertifikat rumah Ibu, jadi sah-sah saja kalau aku menjual rumah ini," seru Ari sembari berkacak pinggang."Kau gila, Ari!"Ari membuang muka. Sebenarnya ia pun tidak yakin bisa menjual rumah Risa karena Heru sudah pasti tidak akan tinggal diam. Tapi ini semua ia lakukan hanyalah sebatas ancaman agar Risa memutar otak dan mendapatkan uang untuk menebus sertifikat rumah Ibunya."Kau bahkan ikut menikmati uang itu!""Itu karena aku tidak tau! Andai aku tau semua uang yang kau gunakan selama ini ternyata hasil dari menggadai harta Ibu, sudah pasti aku menolaknya," elak Ari sengit. "Besok pagi aku kesini dan uang itu harus ada, jika tidak ... aku dengar kan apa kataku tadi?"Ari meninggalkan Risa yang terp
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

Hancur lah kamu, Hana!

***Hana menangis sembari memeluk lutut. Bayangan tangan kekar dan hitam dengan penuh tato yang baru saja meremas dadanya membuat perasaannya terluka. Harga dirinya hancur seketika. Apa yang bisa dilakukan seorang wanita selain menangis ketika tubuhnya dijamah oleh pria menjijikkan?Bisa apa dia selain meratap dan berharap ada yang menolongnya kali ini. "Emak ...," lirih Hana di sela-sela tangisnya.Entah siapa yang ada di balik penculikan ini, Hana tidak tau. Bahkan pria itu belum menunjukkan batang hidungnya dan dengan teganya mengijinkan para preman-preman ini untuk merusak harga dirinya. Hana bergidik ngeri membayangkan kemungkinan buruk yang akan terjadi nanti.Sembari menekuk lutut, Hana menyembunyikan dadanya yang terkespos karena semua kancing kemejanya sudah terlepas akibat ulah Bos Preman tadi."Hu ... hu .... Kenapa harus aku? Bagaimana jika Mas Kenan atau yang lainnya tidak menyadari jika aku sedang diculik?" gumam Hana khawatir. "Aku ingin keluar dari siji. Emak ...."Ba
last updateLast Updated : 2022-10-23
Read more

Wanita Kotor

***"Mas ... kumohon, jangan seperti ini.""Lalu kamu mau yang seperti apa, hem?" Tangan Ari membelai pipi Hana dan mengusap air mata yang berjejak disana. "Anggap saja kita sedang menikmati hari-hari indah setelah banyak sekali masalah yang datang menimpaku. Ah, harusnya dulu aku tidak menuruti Ibu untuk menceraikan kamu, Han. Aku memang bodoh, kamu ... sangat cantik sekarang."Hana menangis kencang seiring dengan jemari Ari yang beralih mengusap bibir ranumnya. "Jangan menangis, Sayang. Bukankah dulu kamu selalu menikmati sentuhanku ini?""Mas ... aku mohon ... kita sudah bercerai. Ikhlaskan masa lalu kita dan ...."Brak ...!!!Ari berdiri dan menggebrak meja yang terletak di sebelah Hana. Pria itu menarik napas panjang dan berkata. "Ikhlaskan kamu bilang, hah? Setelah semua yang terjadi, masa depanku hancur,aku dipecat secara tidak hormat, rumah Ibu hendak disita Bank ... Anita dan Risa hamil bersamaan dan kamu bilang aku harus mengikhlaskan semuanya? Enak sekali bicaramu, Hana!"
last updateLast Updated : 2022-10-23
Read more

Menghajar Pria Gila

***Anggota kepolisian datang tepat setelah Kenan membawa Hana keluar dari rumah kuno yang ada di tengah hutan. Entah darimana Ari tau tempat ini, namun yang jelas ... Kenan pastikan setelah ini mantan suami calon istrinya itu mendekam dan membusuk di penjara."Dia tidak sendiri, Pak Polisi. Ada ... ada ...."Kenan merengkuh bahu Hana dan mengusap lengan wanita itu dengan lembut seraya berucap. "Tenanglah, bicara pelan-pelan!"Hana hampir saja menangis. Lagi-lagi ia teringat kejadian dimana salah satu preman sudah berhasil membuat harga dirinya hancur. "Ada beberapa orang tadi disini, sepertinya ini ... markas," papar Hana. Beberapa anggota kepolisian bergerak memutari sekeliling rumah dan menggeledah semua tempat, tapi nihil ... mereka tidak menemukan pelaku lain selain Ari."Paksa tersangka untuk menelepon semua anak buahnya! Dua dari kalian pergi dan bawa mobil kepolisian sedikit jauh dari hutan ini agar mereka tidak curiga!"Perintah atasan diangguki mantap oleh anggota kepolisi
last updateLast Updated : 2022-10-25
Read more

Terusir

***"Kamu baik-baik saja, Han? Astaga, Mama khawatir sekali waktu tetangga kontrakan kamu datang ke rumah dan bilang kamu hilang," ujar Bu Wira khawatir sambil memeluk tubuh Hana. "I-- ini kemeja Kenan?""Iya, Ma," sahut Kenan cepat. "Lebih baik kita pulang sekarang sebelum hari mulai sore." Bu Wira mengangguk dan mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih banyak."Terima kasih atas bantuannya, Mas," tutur Kenan pada Adrian. Kakak Ari itu menggeleng cepat dan berkata, "Seharusnya saya yang minta maaf, Mas Kenan. Maaf, karena kelakuan adik saya hampir saja ...." Adrian menghentikan kalimatnya ketika kedua matanya tanpa sengaja menatap Hana yang segera menunduk dalam. Menyadari sikap Hana yang ketakutan, sontak saja Adrian tidak melanjutkan ucapannya. Takut jika semua yang ia katakan justru akan membuat Hana malu."Maafkan kami, Han. Seharusnya aku dan Ibu dulu mendengarkan semua kata-katamu, pasti akhir dari kehidupan kita tidak seperti ini. Sekarang semuanya tinggal penyesalan, atas na
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

Hati yang Tertutup Kabut Kebencian

***"Ada ribut-ribut apa di depan, Ken?"Kenan menggelengkan kepala samar ketika melihat keributan yang terjadi di depan rumah Mbak Juli, jalan akses menuju rumahnya kebetulan memang harus melewati jalanan ini."Mau kemana, Ken?" tanya Bu Wira ketika mendapati sosok Kenan yang sudah keluar dari dalam mobil.Hana menggigit bibir bawahnya saat menyadari jika Kenan berjalan mendekati Bu Heni yang nampak berdiri di depan rumahnya sembari menyaksikan keributan di depan rumah Mbak Juli."Mau apa anak itu?" gumam Bu Wira. "Kita turun, Han! Jangan sampai Kenan kalap dan memaki-maki Bu Heni di depan banyak orang."Hana mengangguk dan memilih turun dari mobil lalu berlari kecil menghampiri Kenan yang sudah meluap-luap emosinya."Sampai harta saya habis sekalipun, saya tidak akan pernah melepaskan Ari dari jerat hukum. Akan saya tuntut dia sampai mendapatkan hukuman yang setimpal!" kata Kenan dengan intonasi tegas.Beberapa tetangga yang masih berada di pinggir jalan pun seketika menoleh. Sejena
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more

Janda yang Malang

***Plak ...!!!Bu Heni melayangkan tamparan tepat di pipi Adrian. "Keterlaluan kamu, Dri! Kamu boleh membenci Ari karena kesalahannya memang tidak bisa dimaafkan, tapi ... jangan mudah percaya omong kosong wanita itu! Dia pasti sedang merencanakan balas dendam!" ucap Bu Heni menggebu-gebu. Dadanya terasa sesak untuk menerima semua kebenaran dari mulut Adrian. Rasa malunya pada Hana ia tutup dengan kabut kebencian."Mana mungkin Ari menculiknya sementara tadi dia pamit pergi ke rumah Risa. Dia akan segera menikah, tega kamu menghancurkan masa depan anakku, Hana!""Cukup!" teriak Kenan lantang. "Ternyata sikap bebal yang Ari miliki memang turunan dari Ibunya. Saya heran, masih ada ternyata orang tua yang menolak kesalahan anaknya padahal jelas-jelas bukti terlihat di depan mata. Datang ke kantor polisi, Bu Heni, maka anda akan tau semua kebenarannya. Dan ... jika setelah mengunjungi Ari anda masih saja berbicara kasar pada Hana, saya bisa menuntut anda dengan pasal mengganggu ketenanga
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

Dua tempat yang berbeda

***Kevin menoleh dan mendapati kedua mata Anita berkaca-kaca. "Apa maksud kamu, Nit? Perasaan apa?"Anita melengos bersamaan dengan kristal putih meluncur dari bola matanya yang bening."Aku tau, Mas ... dari gelagat kamu saja mungkin bukan hanya aku ... tapi semua orang tau kalau kamu ... mencintai Mbak Hana.""Omong kosong apa ini, Anita?""Apa perasaan itu masih ada untuk Mbak Hana, Mas?" Ulang Anita. "Ah ... seharusnya tanpa bertanya pun aku tau jawabannya. Aku ... aku memang wanita yang tidak pandai bersyukur. Sudahlah hamil di luar nikah dengan pria lain, sekarang ... sekarang aku justru ingin menuntut cinta dari suamiku. Maafkan aku, Mas ...."Kevin merengkuh bahu Anita dan memeluk istrinya dengan erat. Detak jantung pria yang beberapa hari resmi menjadi suaminya itu menjadikan ketenangan tersendiri bagi Anita."Maafkan aku. Aku memang lancang, tidak seharusnya aku ikut campur urusan hati kamu, Mas.""Lihat aku, Nit!"Anita menggeleng samar. "Aku memang tidak tau diri. Seharus
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status