All Chapters of DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU: Chapter 81 - Chapter 90

198 Chapters

Bab 33a

Rizal menaiki tangga lantai dua dengan langkah tergesa. Sejenak dia dapat melupakan kemarahannya pada Desti, tapi kini, dia harus mempertegas lagi aturannya sebagai imam yang harus ditaati di rumah itu. “Hanya satu pilihanmu, Dik. Keluar dari tempat kerjamu, sekarang juga!” Rizal berdiri di depan jendela kaca yang membuatnya leluasa menatap ke luar, meski matahari sudah beranjak turun. Desti yang sudah selesai mandi dan sedang menyisir rambutnya, tak mengalihkan pandangannya dari cermin di depannya. “Kamu dengar?” ulang Rizal, tak sabar karena mendapati istrinya seolah tak menganggap kata-katanya serius. Rizal berjalan mendekat. Lalu langkahnya terhenti di depan meja rias Desti. Lelaki itu membungkukkan badannya, agar istrinya dapat menatap wajah seriusnya.“Aku nggak menghalangi kamu bekerja. Kamu bisa bekerja di kantorku, di perusahaan Papa, atau tempat Bang Desta. Tapi aku tak mengizinkan kamu bekerja dengan Pak Tio!” Rizal mengetukkan meja rias dengan telunjuknya.Desti menata
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Bab 33b

Rizal tak dapat mengikuti Desti setiap saat. Dia meminta staf kepercayaannya untuk mengikuti Desti. Bukan untuk mengorek apa yang dilakukan Desti. Justru sebaliknya, ingin melindungi Desti dari Tio, lelaki yang dikenalnya sebagai lelaki hidung belang. Rizal hanya ingin melindungi istrinya, sebagai bentuk tanggung jawabnya. Bukan untuk alasan yang lain. Lelaki itu merekam pembicaraan Desti sebagai bukti. Tak mungkin dia hanya menceritakan semuanya secara lisan. Tak lupa, mengambil gambar Desti yang sedang berdua dengan Gavin. Meski dia hanya staf, namun kebaikan Rizal padanya, membuatnya tak tega kala mengetahui perilaku istri bosnya itu. Lelaki itu tahu benar, Rizal menyuruhnya, bukan karena ingin membuka aib istrinya, namun rencana awalnya adalah ingin memberikan bukti pada Desti kalau Tio bukan bos yang baik. Rizal tidak tahu, kalau Desti sebenarnya tidak bekerja langsung pada Tio, namun pada Sofian. Namun, mengetahui kecantikan Desti, tak menutup kemungkinan Tio akan memint
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 34a

“Begitulah ceritanya…” ucap Rizal seraya menghela nafas. Lelaki itu menceritakan detail perceraiannya dengan mantan istrinya. Meski Ratih tak lagi bertanya, namun menceritakannya, akan lebih baik, karena Ratih kini sudah menjadi belahan jiwanya. Berbeda kala Ratih bertanya sebelum mereka resmi menjadi suami istri. Mereka berdua duduk di atas karpet ruang depan, karena belum memiliki sofa. Rencananya, Sofa akan dibeli jika keuangan Rizal sudah mulai normal. Keduanya menyelonjorkan kaki. Punggung mereka menyandar pada dinding. Ada dua bantal segi empat ukuran kecil sengaja dibeli Ratih dari salah satu toko perlengkapan rumah tangga sebagai aksesoris. Kala duduk santai, bantal itu bisa dipeluk, atau digunakan untuk alas sandaran ke tembok. “Aku tidak ingin mengulang kegagalan. Kamu mengerti kan, kenapa aku lebih memilihmu, dibanding kembali pada Desti, meski dia adalah ibu dari Sasti.” Rizal menoleh ke Ratih yang tengah menyimak ucapannya. “Aku tak ingin menjadikanmu baby sitter
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 34b

Ratih terdiam. Rizal benar. Dia tak pernah bertanya apapun tentang Rizal. Seolah, akan dibawa kemanapun, dia akan menurut. Bahkan, bertanya pekerjaannya apa saja, rasanya malu. Kalau dipikir-pikir, mirip membeli kucing dalam karung. “Apa kamu sudah terpukau karena ketampananku?” Sekali lagi, Ratih memukul lengan Rizal. “Nggak lah. Siapa yang peduli sama ketampanan," elak Ratih. “Iya aku percaya. Dulu aku jelek saja, kamu ngejar-ngejar. Ya kan?” “Ih…jahat!” Wajah Ratih seketika memerah, mengingat kebodohannya jaman putih abu-abu. Sedemikian noraknya dia menyukai Rizal, bahkan lelaki yang sama sekali tak terlihat punya masa depan. Kusam, dekil dan kerempeng. Padahal, cowok-cowok yang keren di sekolahnya saja segudang. “Begitu lah rahasia jodoh. Kita tak pernah tahu pada siapa kita akan berjodoh.” ***ETW*** “Bunda!” seru Sasti sambil berlari, saat ia melihat Ratih dan Rizal yang berdiri menantinya di pintu kedatangan. Siti mengikutinya dari belakang sembari mendorong t
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 35a

Cuti Ratih sudah habis. Pagi itu, hari pertama bagi Ratih menyiapkan diri untuk masuk kerja kembali usai cuti. Sasti juga masuk sekolah. Beruntung ada Siti yang selalu sigap membantu semua kebutuhan Sasti, termasuk juga sarapan mereka. Sementara, Ratih tak perlu menyiapkan apa pun buat Rizal karena lelaki itu tidak ke kantor pagi-pagi. Sejak kantor diambil alih oleh kakaknya Desti, praktis Rizal akan banyak beraktifitas di rumah, sembari menyusun rencana ke depan, selain juga mengurus sengketa pembagian aset perusahaan setelah perpisahannya dengan Desti. “Aku nggak papa kan, hari ini kerja?” Ratih merasa tak enak meninggalkan Rizal, apalagi statusnya masih pengantin baru. “Nggak papa, lah. Kan memang sudah seharusnya kamu masuk kan?” ujar Rizal. “Sasti, gimana? Aku nggak bisa nganter Sasti. Nanti aku telat. Kalau sekalian aku berangkat, sekolah Sasti belum buka,” ujar Ratih, mendadak cemas. Dia teringat kalau Sasti sangat mengharapkan dirinya mengantar sekolah. Padahal biasany
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 35b

Sasti kecewa. Baginya, pernikahan papanya jadi tidak ada artinya. Dia tetap saja bersama Bude Siti ke sekolah. Padahal, harapannya dulu, kala papanya memiliki ibu baru, dia dapat seperti teman-temannya. Sekolah diantar dan dijemput oleh bunda barunya. “Mas, jangan berangkat dulu. Kasihan Sasti,” tegur Ratih. Dia dalam kebimbangan. Ratih tahu sifat Rizal yang keras kepala. Yang jika sudah memutuskan sesuatu, tak ingin dipengaruhi oleh apapun. Apalagi yang sudah-sudah, perkara Sasti, sangat sulit dipengaruhi. Namun, Ratih tak tega melihat gadis kecil itu kecewa. “Gini saja, Sasti berangkat sekarang bareng Bunda. Tapi, kalau nanti sampai sekolah belum buka, nanti nggak apa-apa nunggu di sana sama Bude Siti, ya?” usul Ratih, seraya menatap anak sambungnya. Tangannya mengusap kepala anak umur lima tahun ini. Paling tidak, dengan ide itu, Sasti mengerti, alasan Ratih tak dapat membersamainya setiap hari ke sekolah. Biar putri sambungnya juga belajar, kalau sebenarnya dirinya bukan tak ma
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 35c

Usai mengantar Ratih, Rizal melajukan mobilnya menuju rumah lamanya. Ada beberapa urusan yang harus diselesaikan. Memasuki halaman rumahnya yang cukup luas, Rizal menghela nafas berat. Sebuah mobil yang dikenalnya telah terparkir di depan rumah itu. Sejak Desti berpisah dengannya, mobil yang biasa dikemudikan Anto juga ikut bersama Desti. Memang urusan rumah tak segera diselesaikan karena sebelum Rizal menikah lagi, Desti masih sering mengunjungi Sasti. Selain itu, Rizal bukanlah orang yang gampang move on, meski Desti telah mengkhianatinya. Dulu, mendapatkan Desti bukanlah perjuangan yang mudah. Dia harus berdarah-darah membuktikan kalau dia layak menjadi pendamping Desti dan menantu Pak Hamdani, seorang pengusaha sukses di bidang properti. Betapa bangganya Rizal saat berhasil meminang dan menikahi bunga kampus itu. Semua teman-teman kuliah memujinya. Tak sedikit dari mereka yang iri. Apalagi mereka yang tahu persis latar belakang Rizal. Sayangnya, saat Rizal mencapai puncak
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 36a

“Zal, kamu sudah jemput Sasti?” Ratih dari seberang telepon, dengan suara panik, menunggu jawaban Rizal. “Lho, kan sama Mba Siti? Emang Mbak Siti belum jemput?” Rizal balik bertanya. “Ini juga Mbak Siti yang barusan telpon, nanya. Katanya Sasti sudah dijemput bundanya.” Rizal mendesah, seraya melirik Desti yang masih berdiri di hadapannya, dengan menyedekapkan tangannya. Hari itu, Rizal terpaksa bertemu dengan Desti untuk terakhir kalinya, penyerahan semua aset perusahaan. Dia sudah tak mau terlibat lagi. Semakin cepat tidak berhubungan dengan mantannya itu, urusan semakin baik. Rizal mendapatkan bagian salah satu kantor cabang di luar kota, namun dia menolak. Karena, mengurus kantor cabang dengan masih menginduk pada keluarga Desti, sama saja masih terus berhubungan dengan mantan, yang watak aslinya, kini baru disadarinya. Rizal memilih menjual semua asset yang juga akhirnya di beli oleh keluarga Desti, termasuk pembagian harta gono gininya, semua diambil alih oleh keluarg
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 36b

“Kalau kamu nggak mau kembali ke perusahaan, kamu kasih makan apa cucuku?” tanya mantan Mertua Rizal. “Aku bisa ngasih nafkah ke Sasti, Pa. percayalah. Cucu Papa nggak akan tersia-sia.” Meski fisiknya di depan kakeknya Sasti, namun, hati dan pikiran ada di lantai atas. “Kalau kamu nggak mau kembali mengurus perusahaan, aku nggak ijinkan kamu satu langkah pun menginjakkan rumah ini.” Tiba-tiba raut muka mantan mertua Rizal itu berubah. Suara yang meninggi, membuat beberapa pemuda yang selama ini menjadi asistennya keluar. Tampaknya mereka sudah tahu kalau Rizal akan datang, sehingga sudah bersiap. Rizal hanya menghela nafas. Tak mungkin dia seorang diri menghadapi lima pemuda terlatih itu sendirian. “Besok, tak perlu kamu jemput di sekolahnya, karena kami sudah mengurus kepindahan sekolahnya.” Suara papa Desti membuat mata Rizal melebar. “Sampai ketemu di pengadilan, atau kamu urungkan niatmu keluar dari perusahaan papa,” ancam lelaki paruh baya itu lagi. Rizal menahan gemuruh
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Bab 37a

Rizal melangkah lemas dari pintu pengadilan. Dia tak sanggup membayar pengacara mahal, sebagaimana yang keluarga istrinya lakukan. Ratih yang mengikuti dari belakang, segera mensejajarkan langkah dan menggamit tangan pria itu. “Mas, mereka nggak ngambil Sasti dari kita. Kamu tetap bisa menjenguk Sasti kapan saja kamu mau.” Ratih berusaha menghibur saat mereka sudah duduk di jok mobil. Rizal menghela nafas. Tubuh tegapnya lalu menyadar pada sandaran jok. “Kamu belum pernah punya anak. Kamu belum bisa memahami bagaimana perasaan seorang ayah dipisahkan dari anak yang dicintainya. Kamu nggak bisa merasakan kekhawatiranku bagaimana Sasti akan dididik oleh ibu seperti Desti.” Lelaki itu lalu memukul kemudi dengan tangan kanannya dengan kesal. Ratih terdiam. Rizal benar. Dia belum pernah punya anak. Tentu saja, meski dia turut merasa kehilangan, namun rasa kehilangan itu sangat berbeda dengan yang dirasakan oleh Rizal. “Apakah keputusan itu bisa berubah? Maksudku keputusan pengadilan,
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status