~Jenar~ Jeffrey tidak menjawab pertanyaanku. Dia justru mencium aku habis-habisan, lalu keluar dari kamar, karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Aku tersenyum melihat ke arah pintu. Tanpa membersihkan diri, aku berbaring. Aku ingin tidur dengan membayangkan dia ada di sini bersamaku. Seolah mendengarkan harapanku, saat membuka mata pada pagi harinya, aku melihat dia berbaring bersamaku. Setelah mencium keningnya, aku membersihkan diri di kamar mandi, lalu menyiapkan sarapan dan bekal untuk suami dan anak-anakku. “Wah, wah, ada yang sedang jatuh cinta,” goda Moira yang menyikut lenganku. “Berapa ronde kali ini? Apakah semalaman?” “Mo!” pekikku terkejut. Bian hanya tertawa mendengarnya. “Belum waktunya untuk bersenang-senang. Kita sedang punya masalah besar.” “Ah, santai saja,” kata Moira dengan entengnya. “Biarkan Frank yang mengurus segalanya. Kamu cukup duduk dengan tenang dan tunggu instruksi darinya.” “Tetapi,” Bian melirik ke arah para karyawannya, “menuntut seora
Read more