Beranda / CEO / Hei, Angel / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab Hei, Angel: Bab 81 - Bab 90

130 Bab

BAB 81

POV Hani ....Hani memasuki kamar nya, ia hanya bisa menangisi keadaan nya sekarang. Dari dasar lubuk hati nya masih ada cinta yang teramat dalam untuk Clark.'Pa, maaf kan aku, terlalu berat beban hidup mu semenjak aku kembali ke kehidupan mu, Daniel benar, seharusnya memang aku tak memaksakan kita bersatu kembali, toh akhirnya kita berpisah juga'.Duduk tersungkur aku berdoa, keselamatan mu kini yang aku harap kan Clark. Maaf kan aku atas semua masalah yang menjadi beban di pundak mu.Tok.. tok.. tok "Kak, ka Hani, Lila boleh masuk kak".Setelah mendengar ketukan pintu, aku berdiri mengakhiri doa ku kepada sang pencipta khalik dan bumi, untuk keselamatan Clark."Ya, kenapa Lil? tanya ku ketika aku membuka pintu kamar ku."Makan yuk kak" ajak Lila."Iya, kakak segera ke meja makan, kalian mulai lah, si kembar juga takut nya sudah kelaparan" ucap Hani."Iya kak" jawab Lila dengan mengangguk, lalu ia beranjak pergi ke meja makan.Hani berusaha tegar dan kuat demi anak-anaknya.'Sayang,
Baca selengkapnya

BAB 82

Pada malam hari, seperti biasa Hani masuk ke kamar si kembar, mengajak mereka berdoa terlebih dahulu sebelum tidur."Abang, dede, papa Clark kan masuk rumah sakit dan sedang di rawat, besok, mama pagi-pagi sekali sudah berangkat ke rumah sakit untuk menjaga papa ya" pamit Hani kepada si kembar."Sampai kapan mama akan di rumah sakit merawat papa? tanya Angelo penasaran."Sampai papa boleh pulang, jadi kalian ke sekolah nya, di temani sama tante Lila saja ya" pinta Hani."Iya mama" jawab Angel singkat, namun tidak dengan Angelo, ia malah menjawab permintaan mama nya dengan pertanyaan lagi."Papa pulang nya kesini kan ma? tanya Angelo yang membuat Hani sedikit gelagapan.Hani pun masih belum mengetahui, apakah setelah merawat Clark mereka akan kembali bersama, atau hubungan mereka masih sama saja seperti ini."Kita lihat nanti ya sayang, mama juga belum tau, abang doakan saja yang terbaik ya" jawab Hani menanggapi anak sulung nya yang memang lebih dewasa pemikirannya tak seperti anak se
Baca selengkapnya

BAB 83

Papi dan mami, masih menunggu jawaban dari Clark yang terdiam."Entah lah, kenapa kamu sangat berkeras untuk berpisah dengan ku, apa kurang semua yang aku berikan kepada mu? hah? tanya Clark kesal"."Jadi kalian tidak berpisah kan Clark? tanya papi lagi"."Belum, aku masih memikir kan nya pi" jawab Clark jujur.Hani terkejut dengan pernyataan Clark itu, di satu sisi ia memang mau berpisah dengan Clark, tapi kalimat nya tadi seolah ia yang akan di campakkan oleh Clark."Kalau begitu kalian selesaikan masalah kalian dulu, kami mau ke kantin, ingat ya Clark, Hani, di keluarga kita tidak boleh ada perceraian, perpisahan hanya karena kematian" tegas papi, lalu orang tua Clark itu pun menutup kembali pintu kamar dan beranjak pergi dari ruang rawat itu."Apakah benar kamu belum mendaftar kan perceraian kita Clark? aku tak mau jadi beban hidup mu lagi" ucap Hani sambil duduk di sebelah Clark."Tidak akan pernah! seru Clark"."Lalu bagaimana dengan anak yang di kandung oleh wanita itu? tanya H
Baca selengkapnya

BAB 84

Hani tak menyangkal ketika Clark mengatakan itu, jantung nya kini berdegup dengan kencang, ia takut Clark marah karena ia belum memberitahukan Clark tentang kehamilannya."Aku merindukan mu" bisik Clark."Iya, aku juga" balas Hani."Ayo, aku bersihkan punggung kamu, tapi apa plester yang ada di dada mu tahan air, aku takut kamu belum bisa mandi pa" ucap Hani ragu."Sudah lah aku mandi sendiri saja, kamu bawa baju ku kan? tanya Clark yang membuat Hani tercengang"."Aku hanya punya satu kemeja mu, nanti aku minta Lila dan Daniel membelikan beberapa piyama untuk mu, aku tinggal sebentar ya" ujar Hani yang langsung meninggalkan Clark dan mengirimkan pesan kepada Daniel dan Lila.Setelah Hani mengirimkan pesan, ia mengambil satu-satunya kemeja Clark yang ia punyai, kemeja ini memang sengaja ia bawa, dengan harapan ia bisa mengurangi kerinduannya saat malarindu itu menyerang dirinya "Ma, aku sudah selesai mandi" panggil Clark dari dalam kamar mandi.Hani bergegas saat Clark memanggilnya, i
Baca selengkapnya

BAB 85

Keadaan Clark kini sudah jauh lebih baik, baru saja dia di pindahkan dari ruang rawat Intermediate pasca operasi, ia sudah bisa berdiri, berjalan, bahkan ia sudah membersihkan tubuh nya yang penuh dengan noda darah."Bravo, kemajuan yang pesat ya Clark, bou bangga padamu" ujar Clarissa penuh pujian."Ya iyalaaah, malu donk sama yang ngerawat kalau kelihatan lemah, ya kan Clark" celetuk Daniel.Clark tak menjawab Daniel, matanya terus memandang wanita yang duduk di hadapannya ini. Hani, dimata nya kini tambah lebih menarik dan cantik, tidak seperti kehamilan sebelumnya, kehamilannya kibi tak membuat satu pun kulit nya terlihat menggelap."Bou, di lantai berapa ruang praktek dokter kandungan? tanya Clark kepada Clarissa"."Ada di lantai 3, kenapa memangnya? tanya Clarissa penasaran"."Aku baru tau istriku hamil, jadi aku akan mengantarkannya untuk memeriksakan kandungannya" terang Clark."Hah! serius?! selamat ya Han" peluk Clarissa dengan penuh kebahagiaan pun di berikan kepada Hani."
Baca selengkapnya

BAB 86

Daniel segera melepaskan ciu mannya dari Lila ketika Clark keluar dan memberika kode kepada mereka. Bagi Daniel yang tumbuh dan besar di Inggris hal ini bukan lah hal yang besar, namun Clark tau betul kalau Hani masih mengadopsi adat ketimuran.Dari belakang punggungnya Daniel mengacungkan jempol, Clark yang melihat hal itu sedikit tenang karena ia juga tak mau hubungan mereka jadi terhalang restu Hani, jika istrinya itu melihat kejadian tadi."Ayo, kami sudah selesai" ajak Hani yang tak mencurigai gelagat Lila yang sedang membersihkan bibirnya dengan tissue."Kok tumben cepat banget, bukannya kalau periksa kandungan bisa tiga puluh menitan" ucap Daniel yang masih sedikit gelagapan karena terkejut."Untung bukan loe dokternya, kalau selama itu istri gue di periksa-periksa, nggak bakal gue ijinin" celetuk Clark."Sudah-sudah kalian ini dari kecil beranteeemm mulu, tapi giliran di pisahin aja nggak mau" dumel Clarissa yang mulai pusing lihat kelakuan dua anak abang nya yang selalu berde
Baca selengkapnya

BAB 87

Hani yang melihat adiknya bersedih, langsung menarik nya ke dalam pelukannya. Ia mengusap punggung adiknya lalu berusaha menenangkan nya."Coba cerita dulu sama kakak La? ada apa? dia bohong apa? tabya Hani bertubi- tubi"."Kami ndak di restui kak" ucap Lila sesungguk kan."Karena? tanya Hani lagi"."Karena kita miskin kak" jawab Lila kemudian."Iya, kakak mengerti perasaan kamu, seperti itulah hubungan kakak dengan Tirta dulu kan" ucap Hani."Iya, tapi kakak beruntung akhirnya bisa berjodoh dengan si abang dan semuanya berjalan lancar saja, bahkan mertua kakak baik sekali sama kakak" ucap Lila kemudian."Iya sih" jawab Hani yang tak mampu berkata apa-apa lagi."Kak, aku pamit pulang ya, tolong kabari kalau kakak dan abang sudah bisa pulang ke rumah, karena aku akan langsung kembali ke Indonesia" ungkap Lila."La, kalau kamu mau pergi ndak apa-apa, kakak akan menitipkan si kembar ke kakek dan nenek nya saja, mereka pasti akan senang menjaga si kembar" ucap Hani yang berusaha menenangk
Baca selengkapnya

BAB 88

Clark tidak bisa memejam kan matanya, pikiran nya terlalu penat karena memikirkan Daniel. Di sisi ranjang Clark, terdapat satu buah ranjang lagi yang kini telah menjadi tempat tidur untuk Hani."Ma, ma, kamu sudah tidur belum" panggil Clark, sebab jam di dinding masih menunjukkan pukul tujuh sore namun Hani sudah merebahkan tubuhnya di kasur namun entah matanya telah terpejam atau belum sebab ia memunggungi Clark saat ini."Hah?"."Belum, aku masih mencoba menghubungi Lila, untuk mengetahui keberadaannya kini" jawab Hani."Pa, jawab jujur ya, sebenarnya orang tua Daniel itu bagaimana, apakah benar mereka tidak merestui hubungan Daniel dengan Lila? tanya Hani, ia menghadap ke Clark, suaminya, namun tubuh nya masih menempel di kasur karena badannya terasa lelah."Kemarin sih Daniel baru bilang kalau orang tua nya belum menyetujui hubungan mereka, tapi dia belum cerita banyak karena sudah kelaparan, pas buka pintu ternyata dia menemukan bungkus makanan di gagang pintu, dia curiga kalau L
Baca selengkapnya

BAB 89

Clark yang masih berusaha keras untuk terlelap, mencuri dengar pembicaraan istrinya dengan Lila. Ia melihat ponselnya yang di letakkan Hani di atas nakas, saat Hani masih sibuk berbincang dengan Lila, ia langsung mengambil seluler itu diam-diam tanpa menimbulkan suara.[Clark] she's in rome, go get her bro!.Clark langsung mengirimkan pesan kepada Daniel untuk memberikan informasi kepada Daniel.[Daniel] OTW.[Clark] Udah langsung bawa aja ke rumah opung, biar opung yang melamarkannya buat lo, percaya deh daddy and mommy lo pasti ga bisa bilang apa-apa lagi.[Daniel] Good idea, tapi gue aja nggak tau keberadaannya dimana sekarang.[Clark] Udah kesana aja dulu, nanti juga ketemu, dia katanya mau cari-cari kerjaan dulu di sana, barusan telephone an sama istri gue.[Daniel] what! kerja? emangnya kurang apa bulanan dari gue, besok kabarin gue ya kalo lo dapat informasi sekecil apapun tentang dia.[Clark] Siaaaap, my bro.Setelah selesai Clark mengirimkan pesan kepada Daniel, ia langsung m
Baca selengkapnya

BAB 90

Clark dan Hani sampai di rumah, baru sampai di depan halaman rumah Clark sudah menilai rumah yang di beli istrinya itu di dalam hatinya.'Bangunan tua, mungkin sudah sekitar 100 tahun lebih, syukurlah selama ini mereka aman-aman saja tinggal di rumah ini, namun bagaimana kalau kemarin-kemarin ada permasalahan, anak-anak bisa jadi jadi korbannya' batin Clark.Clark bukan sembarang menilai, sebagai arsitek profesional ia mengetahui bentuk dan nilai-nilai sebuah bangunan. Namun untuk menjaga perasaan istrinya ia menilainya dalam diam."Pa, ayo kita masuk" ajak Hani sambil menggandeng tangan suaminya untuk masuk ke dalam rumah."Hmmm" saut Clark yang menyambut hangat gandengan tangan istrinya itu."Rumah ini memang tidak terlalu besar tapi sudah cukup untuk kami berteduh dan tinggal dengan nyaman selama ini" terang Hani saat melihat wajah suaminya sedikit berubah."Apakah kamu merenovasinya setelah membelinya? tanya Clark sambil memasuki pintu utama"."Ahhh, sebentar pa, ibu menghubungi d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status