Clark yang masih berusaha keras untuk terlelap, mencuri dengar pembicaraan istrinya dengan Lila. Ia melihat ponselnya yang di letakkan Hani di atas nakas, saat Hani masih sibuk berbincang dengan Lila, ia langsung mengambil seluler itu diam-diam tanpa menimbulkan suara.[Clark] she's in rome, go get her bro!.Clark langsung mengirimkan pesan kepada Daniel untuk memberikan informasi kepada Daniel.[Daniel] OTW.[Clark] Udah langsung bawa aja ke rumah opung, biar opung yang melamarkannya buat lo, percaya deh daddy and mommy lo pasti ga bisa bilang apa-apa lagi.[Daniel] Good idea, tapi gue aja nggak tau keberadaannya dimana sekarang.[Clark] Udah kesana aja dulu, nanti juga ketemu, dia katanya mau cari-cari kerjaan dulu di sana, barusan telephone an sama istri gue.[Daniel] what! kerja? emangnya kurang apa bulanan dari gue, besok kabarin gue ya kalo lo dapat informasi sekecil apapun tentang dia.[Clark] Siaaaap, my bro.Setelah selesai Clark mengirimkan pesan kepada Daniel, ia langsung m
Clark dan Hani sampai di rumah, baru sampai di depan halaman rumah Clark sudah menilai rumah yang di beli istrinya itu di dalam hatinya.'Bangunan tua, mungkin sudah sekitar 100 tahun lebih, syukurlah selama ini mereka aman-aman saja tinggal di rumah ini, namun bagaimana kalau kemarin-kemarin ada permasalahan, anak-anak bisa jadi jadi korbannya' batin Clark.Clark bukan sembarang menilai, sebagai arsitek profesional ia mengetahui bentuk dan nilai-nilai sebuah bangunan. Namun untuk menjaga perasaan istrinya ia menilainya dalam diam."Pa, ayo kita masuk" ajak Hani sambil menggandeng tangan suaminya untuk masuk ke dalam rumah."Hmmm" saut Clark yang menyambut hangat gandengan tangan istrinya itu."Rumah ini memang tidak terlalu besar tapi sudah cukup untuk kami berteduh dan tinggal dengan nyaman selama ini" terang Hani saat melihat wajah suaminya sedikit berubah."Apakah kamu merenovasinya setelah membelinya? tanya Clark sambil memasuki pintu utama"."Ahhh, sebentar pa, ibu menghubungi d
Beberapa jam sudah berlalu, hari ini si kembar pulang lebih sore karena ajaran baru telah di mulai dan pengenalan-pengenalan pelajaran tambahan yang banyak pun harus mereka jalani sepanjang hari.Clark dan Hani terbangun ketika mendengar suara ribut-ribut di luar. Hani yang sedang berusaha untuk bangun ditahan oleh pelukan Clark."Hmmm, nanti dulu ahhh, jangan bangun dulu, aku masih ngantuk" bisik Clark."Ya sudah kamu tidur saja, aku keluar dulu melihat siapa yang ribut-ribut itu, karena pak Darsim kan jam segini pasti tidak ada, dia pasti sedang menjemput si kembar" terang Hani yang masih berusaha melepaskan pelukan suaminya itu."Sudah, kamu tunggu saja di sini, biar aku yang melihat keluar" suruh Clark lalu ia beranjak dari kasur."Lah kamu kan lagi sakit pa, kamu yang perlu istirahat" ujar Hani sewot."Lah kamu kan lagi hamil muda ma, sudah tenang-tenang saja, kamu harus menjaga putri kita dengan baik" saut Clark tak mau kalah.Hani yang bersikeras untuk melihat ke depan pun meng
Clark melihat Hani berjalan ke kamar Lila, ia langsung menarik napas panjang, entah apa permasalahan Daniel dan Lila sehingga bisa menjadi sesuatu hal yang memusingkan nya."Daniel, kenapa sih loe man? kali ini loe nggak bersikap seperti biasanya" tanya Clark yang benar - benar bingung dengan sikap Daniel."Gue cape Clark, gue lelah ngejar - ngejar dia terus" jawab Daniel."Than Go! pergilah, jauhi dia dan jangan mencarinya lagi" seru Clark."Tapi gue cinta" jawab Daniel sambil mengusap kasar wajahnya."Tentukan sikap mu, jadilah laki - laki sejati, don't be a player again man! kalau cinta kejar, kalau lelah pergi, jangan loe suruh dia memilih, loe yang harus berpikir mau di kemanakan hubungan loe sama dia ini" kata Clark yang meminta Daniel untuk menentukan sikap nya, sejatinya seperti seorang pemimpin yang sudah tau arah dan tujuan.Daniel berdiri di depan pintu utama, ia berpikir panjang tentang hubungan ini, selama ini wanita yang selalu mengejarnya tanpa lelah dan berkali - kali
Clark kini telah memangku Angel di sisi kanan nya dan Angelo di sisi kirinya, ketika Hani membalikkan badannya untuk kembali ke pangkuan suaminya, ia hanya bisa menarik nafas panjang, karena posisinya kini sudah tergantikan oleh kedua anak mereka."Ma sini deh, duduk sini, abang mau bilang sesuatu" ajak Angelo sambil menepuk - nepuk sofa di sebelahnya."Hmmm, ada apa nak" ujar Hani sambil duduk di tempat yang di maksud kan oleh Angelo."Ma, kita pindah yuk, abang suka nya tinggal di Amerika saja" pinta Angelo yang membuat kening Hani berkerut."Tapi pindah kan ndak mudah sayang, apa lagi sekolah kalian sudah di mulai, nanti mama cari tau dulu tentang semuanya ya" jawab Hani kepada putera nya itu."Kamu tinggal bilang YA, sisanya aku saja yang urus" timpal Clark."Hmmmm, ide siapa ini? tanya Hani dengan penuh curiga".Clark mengangkat kedua tangannya, "Bukan aku, anaknya yang mau" jawab Clark cepat karena takut di salahkan.Si mbok yang sedari tadi di panggil oleh Hani, akhirnya baru
Hani menghela kan nafasnya, hatinya memang terasa sakit ketika melihat adik perempuan nya itu melangkahkan kaki keluar dari rumah nya, namun ia pun ingin memberikan sedikit pelajaran untuk adik nya, ia hanya ingin tau sampai kapan Lila bisa berjuang sendiri bantuan dari Hani maupun Daniel lagi."Dasar keras kepala" seru Hani.Clark menggeleng kan kepala nya melihat tindakan Hani itu, ia merasa kehamilan Hani kini telah memberikan dampak yang signifikan atas semua perilaku Hani."Ma, aku rasa kamu berlebihan, dia adik perempuan mu, bukan adik laki - laki mu, seharusnya kamu jangan terlalu keras banget seperti itu" ucap Clark menasehati Hani."Kan, dia sendiri yang bilang dia bisa tanpa bantuan siapa pun" jawab Hani."Daniel, kenapa loe nggak mengejar nya sih" Clark mengucapkan nya sambil menyenggol Daniel yang sedang sibuk mengunyah semur daging buatan Hani."Ahhh, kan elo sendiri yang mengundang gue makan di sini, kalau nggak, dari tadi gue pasti udah pulang deh" kata Daniel santai."
Angela terkejut saat mengetahui bahwa Clark telah mendapatkan kembali ingatan nya, Angela yang penasaran pun terus mencecar adik nya untuk menceritakan kronologis cerita saat Clark mendapat kan kembali ingatan nya."Udah ahhh, nanti kakak pasti ngegosip" ucap Clark kemudian ia tiba - tiba mencium Hani di depan Angela saat mereka masih berkomunikasi lewat video call."Ya elaaaah, udah nyosor saja, besok pagi ceritain ya Clark kalau nggak Hani saja yang ceritain ya" pinta Angela dengan memelas meskipun adik nya itu ber akting seolah mengabaikan ucapan nya, namun Angela yakin Clark akan mengabulkannya juga."Iya, besok setelah kami pindah, aku hubungi lagi ya kak" jawab Hani ramah sebab ia tak enak jika kakak ipar nya itu sampai memohon seperti tadi namun Clark tak menanggapinya dengan serius."Ya sudah kakak matikan telephone nya ya, kakak masih lapar nih, mau lanjut makan lagi" pamit Angela."Iyaaa, aku juga mau makan yang di sebelah aku dulu, bye" ujar Clark lalu ia mematikan panggila
Pagi menjelang, matahari mulai menghangati negara ini, entah mengapa Angelo meminta untuk pindah ke negara Amerika, namun karena melihat kondisi rumah yang kurang pantas di tempati menurut Clark, maka Clark pun mengikuti kemauan putera nya untuk pindah.Terdengar suara canda tawa dari kamar sebelah, Clark terbangun, ia lagi - lagi tak mendapati istri nya di samping saat ia membuka matanya kini.Setelah Clark pergi ke kamar mandi untuk sekedar menggosok kan giginya dan mencuci muka nya, ia keluar dari kamar dengan masih menggunakan baju piyama nya.Clark mendapati Hani tengah bermain dengan buah hati mereka, ia berdiri di depan pintu kamar si kembar, kini ia sedang menikmati pemandangan yang sudah hampir dua bulan lamanya tak ia dapati."Ma" panggil Clark.Hani menengok ke belakang, "Papa, udah bangun ya? ayo kita sarapan" ajak Hani kepada suami dan juga kedua anak kembar mereka.Clark mengangguk, ia kemudian meraih istri dan berjalan seraya merangkul nya."Mama, Angel mau makan sosis"
Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya
Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali
Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s
Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum
POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam
Aku langkah kan kaki ku menuju ke depan rumah, mobil rolls royse kesayangan ku sudah menunggu sesuai dengan perintah ku tadi."Mama, mama mau kemana? iya mama mau kemana?" tanya si kembar saat melihat ku hendak pergi dari rumah."Mama pergi sebentar ya, mama ada pertemuan" jawab ku dengan santai, aku berusaha untuk tidak gugup agar kedua anak ku ini tak mencurigai apa pun."Mama, mana handphone kami? tablet kami juga masih ada sama mama kan?" cecar Angelo dengan pertanyaan.Memang semua gadget mereka aku tahan, agar tidak satu pun dari mereka dapat menghubungi atau di hubungi oleh Clark."Kalian nonton youtube saja dulu ya dari tv yang ada di dalam kamar kalian, jangan lupa istirahat, siapa tau besok kita jalan - jalan" ucap ku dengan sedikit janji manis agar mereka mau untuk menuruti keinginan ku."Ayo, si mbok temenin den Angelo sama den Angel main yuk, atau kita berenang saja, sudah lama kan aden berdua ndak berenang" bujuk si mbok dan akhir nya kedua anak kembar ku itu pun luluh
Kami sudah sampai di bandara, situasi di bandara kali ini belum terlalu ramai, mungkin dalam beberapa hari lagi akan padat penumpang karena musim libur akan segera tiba.Setelah memasuk kan semua koper kami ke bagasi pesawat, aku memimpin rombongan ku ke ruang tunggu, beruntung kehamilan ku belum menginjak enam bulan jadi aku masih di perboleh kan untuk melakukan penerbangan jarak jauh."Ma, kenapa kita terbang tengah malam? bukan nya besok pagi saja" dumel Angel yang masih merasakan kantuk."Ndak ada penerbangan nya nak, mama juga cari pesawat charteran semuanya full booked, jadi kita pakai pesawat komersil saja ya, di penerbangan ini saja yang tersisa hanya first class jadi kita semua bisa berangkat" terang ku kepada kedua buah hati ku ini yang sudah bertambah besar.Kami pun akhirnya sampai di ruang tunggu VIP untuk menunggu pesawat yang akan kami tumpangi, terlihat Narti sedang memakan beberapa makanan yang memang di sedia kan khusus untuk para penumpang first class, sedang kan pa
Jam berdetak, aku sangat gelisah menunggu si kembar kembali dari sekolah, ku coba menenangkan diri dengan berendam air hangat di bathtub, 'Untuk apa semua kemewahan ini kamu berikan kepada kami Clark, kalau pada akhirnya kamu mengkhianati kami sebagai keluarga mu' aku coba memejam kan mata untuk sekedar menikmati kesendirian ku, namun aku tak mampu, raga ku berada di sini namun pikiran ku melayang jauh ke sana, aku tak terima di perlakukan seperti ini.Tepat pukul dua siang, kedua anak ku pulang dari sekolah. Aku menyambut mereka dengan pelukan hangat dan meminta mereka untuk makan siang terlebih dulu lalu beristirahat setelah lelah melakukan aktivitas belajar nya seharian."Iya mama" angguk kedua anak ku menyetujui permintaan ku, kemudian mereka pun menyantap habis makanan yang ku sajikan untuk mereka.Saat si kembar telah selesai menghabis kan makanan mereka, terdengar suara pertengkaran dari arah kamar para pegawai."Mbok, ada apa ya? kenapa seperti ada suara orang bertengkar" tany
POV Hani .....Pagi Hari yang cerah, hari ini angin berhembus bertambah kencang, namun salju belum juga menghampiri negara ini, aku terbangun karena hari ini adalah hari terakhir si kembar masuk sekolah, setelah ini mereka akan mendapatkan hari libur sekolah mereka sebulan lamanya.Aku bergegas ke dapur bersih untuk menyiap kan sarapan ku dan si kembar, di dapur si mbok sudah bersiap untuk membantu ku seperti hari - hari sebelumnya."Pagi mbok" sapa ku dengan tersenyum ketika mendapati si mbok yang sudah bersiap dan sedang menyiap kan segelas susu untuk kehamilan ku."Pagi buk, ini sudah saya buat kan susu nya si dede bayi, supaya si dede ndak kelaparan di perut mama nya" ujar si mbok sambil menyerah kan segelas susu strawberry kesukaan ku."Makasih ya mbok" ucap ku sambil mengambil segelas susu yang di buat kan nya."Hari ini mau masak apa buk?" tanya si mbok kemudian."Mbok, hari ini saya mau memasak chicken teriyaki untuk si kembar dan tempura goreng beserta balado udang kesukaan p