POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam
Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum
Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s
Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali
Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya
Clark di bawa pulang ke pulau jawa oleh tantenya dengan menggunakan helikopter medis, ikut serta pula bapak dan ibu mertuanya yang menggendong cucu pertama mereka.Keadaan clark kini masih tak sadarkan diri karena sang tante dan om nya memutuskan untuk memberikannya obat penenang, karena mereka tau jika keponakannya ini terbangun pasti dia akan berontak untuk mencari keberadaan istrinya.Kini tante clarissa pun mempunyai dua pasien untuk di rawat dalam penerbangan ini, clarissa pun heran dengan nasib keponakannya ini yang semula masih menjalani rumah tangga harmonis dan selayaknya seperti pasangan pada umumnya yang sedang harap-harap cemas menunggu kelahiran bayi kembar mereka.Namun kini keadaan berbanding terbalik, anak bayi laki-laki yang sedang di nanti-nanti kan tengah berada di inkubator karena kondisi nya yang masih kurang cukup umur untuk di lahirkan ke dunia ini, namun anak bayi ini memang mempunyai tenaga yang kuat dan juga sistem imun yang hebat sehingga ia bisa dengan cepa
Ibu menjadi frustasi karena tidak mendapati anak-anak nya di hotel, mereka kini entah menghilang kemana sehingga membuat sang ibu frustasi."Sudah bu jangan menangis, sebentar bapak hubungi dimas dulu supaya tau mereka dimana" mereka kan suka berkeliling kalau di tempat baru sudah jangan nangis lagi ya, ucap bapak menenangkan ibu yang masih menangis tersedu-sedu karena tak mendapati satu pun anaknya."Iya pak" jawab ibu sambil mengelap air matanya namun isak dari tangisnya masih terdengar."Hallo dimas kalian ada dimana sekarang nak? tanya bapak setelah panggilan telephone di angkat oleh dimas"."Ini kami sekarang berada di pesawat pak, tadi ada kejadian kurang menyenangkan makanya kami jadi lama terbangnya" ucap dimas."Ohh gitu, ya sudah bapak dan ibu sudah sampai kami tunggu kalian di hotel ya" ujar bapak."Iya pak, nanti kami di antarkan ke sana kok" bapak dan ibu istirahat saja dulu ya, ucap dimas kemudian."Ya sudah kalian hati-hati ya""Iya pak" ucap dimas lalu panggilan pun di
Dimas memberitahukan kepada seluruh keluarganya bahwa dalang dari semua kejadian buruk ini bukanlah via melainkan Tirta yang sudah merencanakan semuanya."Via mengatakan bahwa tirta menyandera bapak nya dan selama via tidak berhasil mendapatkan kak hani dengan cara apa pun maka tirta tidak akan membebaskan bapak nya via" ujar dimas menceritakan kembali apa yang via ucapkan."Lalu via dimana sekarang? tanya ibu"."Via sudah menghembuskan nafas terakhirnya kemarin bu" jawab dimas pelan namun tetap mengejutkan orang tuanya."Lah, kok bisa, sudah kelewatan memang si tirta itu, pak bagaimana nasib si kakak pak, ibu takut putri dan cucu kita juga kehilangan nyawanya karena si tirta" ucap ibu dengan gemetar dan mulai berlinang air matanya."Sudah bu jangan menangis" ucap bapak sambil menggenggam jemari istrinya."Tapi pak...""Ibu harus sehat dan punya kekuatan, karena hani masih belum di ketemukan jadi siapa yang akan merawat anak hani jika ibu sakit, menantu kita saja masih belum sadarkan
Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya
Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali
Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s
Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum
POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam
Aku langkah kan kaki ku menuju ke depan rumah, mobil rolls royse kesayangan ku sudah menunggu sesuai dengan perintah ku tadi."Mama, mama mau kemana? iya mama mau kemana?" tanya si kembar saat melihat ku hendak pergi dari rumah."Mama pergi sebentar ya, mama ada pertemuan" jawab ku dengan santai, aku berusaha untuk tidak gugup agar kedua anak ku ini tak mencurigai apa pun."Mama, mana handphone kami? tablet kami juga masih ada sama mama kan?" cecar Angelo dengan pertanyaan.Memang semua gadget mereka aku tahan, agar tidak satu pun dari mereka dapat menghubungi atau di hubungi oleh Clark."Kalian nonton youtube saja dulu ya dari tv yang ada di dalam kamar kalian, jangan lupa istirahat, siapa tau besok kita jalan - jalan" ucap ku dengan sedikit janji manis agar mereka mau untuk menuruti keinginan ku."Ayo, si mbok temenin den Angelo sama den Angel main yuk, atau kita berenang saja, sudah lama kan aden berdua ndak berenang" bujuk si mbok dan akhir nya kedua anak kembar ku itu pun luluh
Kami sudah sampai di bandara, situasi di bandara kali ini belum terlalu ramai, mungkin dalam beberapa hari lagi akan padat penumpang karena musim libur akan segera tiba.Setelah memasuk kan semua koper kami ke bagasi pesawat, aku memimpin rombongan ku ke ruang tunggu, beruntung kehamilan ku belum menginjak enam bulan jadi aku masih di perboleh kan untuk melakukan penerbangan jarak jauh."Ma, kenapa kita terbang tengah malam? bukan nya besok pagi saja" dumel Angel yang masih merasakan kantuk."Ndak ada penerbangan nya nak, mama juga cari pesawat charteran semuanya full booked, jadi kita pakai pesawat komersil saja ya, di penerbangan ini saja yang tersisa hanya first class jadi kita semua bisa berangkat" terang ku kepada kedua buah hati ku ini yang sudah bertambah besar.Kami pun akhirnya sampai di ruang tunggu VIP untuk menunggu pesawat yang akan kami tumpangi, terlihat Narti sedang memakan beberapa makanan yang memang di sedia kan khusus untuk para penumpang first class, sedang kan pa
Jam berdetak, aku sangat gelisah menunggu si kembar kembali dari sekolah, ku coba menenangkan diri dengan berendam air hangat di bathtub, 'Untuk apa semua kemewahan ini kamu berikan kepada kami Clark, kalau pada akhirnya kamu mengkhianati kami sebagai keluarga mu' aku coba memejam kan mata untuk sekedar menikmati kesendirian ku, namun aku tak mampu, raga ku berada di sini namun pikiran ku melayang jauh ke sana, aku tak terima di perlakukan seperti ini.Tepat pukul dua siang, kedua anak ku pulang dari sekolah. Aku menyambut mereka dengan pelukan hangat dan meminta mereka untuk makan siang terlebih dulu lalu beristirahat setelah lelah melakukan aktivitas belajar nya seharian."Iya mama" angguk kedua anak ku menyetujui permintaan ku, kemudian mereka pun menyantap habis makanan yang ku sajikan untuk mereka.Saat si kembar telah selesai menghabis kan makanan mereka, terdengar suara pertengkaran dari arah kamar para pegawai."Mbok, ada apa ya? kenapa seperti ada suara orang bertengkar" tany
POV Hani .....Pagi Hari yang cerah, hari ini angin berhembus bertambah kencang, namun salju belum juga menghampiri negara ini, aku terbangun karena hari ini adalah hari terakhir si kembar masuk sekolah, setelah ini mereka akan mendapatkan hari libur sekolah mereka sebulan lamanya.Aku bergegas ke dapur bersih untuk menyiap kan sarapan ku dan si kembar, di dapur si mbok sudah bersiap untuk membantu ku seperti hari - hari sebelumnya."Pagi mbok" sapa ku dengan tersenyum ketika mendapati si mbok yang sudah bersiap dan sedang menyiap kan segelas susu untuk kehamilan ku."Pagi buk, ini sudah saya buat kan susu nya si dede bayi, supaya si dede ndak kelaparan di perut mama nya" ujar si mbok sambil menyerah kan segelas susu strawberry kesukaan ku."Makasih ya mbok" ucap ku sambil mengambil segelas susu yang di buat kan nya."Hari ini mau masak apa buk?" tanya si mbok kemudian."Mbok, hari ini saya mau memasak chicken teriyaki untuk si kembar dan tempura goreng beserta balado udang kesukaan p