/ CEO / Hei, Angel / 챕터 111 - 챕터 120

Hei, Angel의 모든 챕터: 챕터 111 - 챕터 120

130 챕터

BAB 111

Clark mempunyai niatan baik untuk memberikan uang kompensasi untuk Pras, sebagai permintaan maaf nya atas perilaku nya yang memukuli laki - laki yang berusaha menggoda istrinya.Jauh di dasar hati Clark sesungguh nya ia tak perduli atas nasib Clark kini, namun karena Hani, istri nya mempunyai hati yang mulia, maka atas permintaan istri nya itu ia pun menyetujui untuk mengucap kan permintaan maaf kepada Pras."Kenapa sih teriak - teriak ma, kayak di hutan aja, kamu panggil pelan juga aku langsung nempel" ujar Clark yang semakin mengerat kan pelukan nya."Emang nya aku medan magnet apa, kamu aja yang dari dulu susah lepasin aku" ujar Hani."Emang kamu mau pergi dari aku?" ucap Clark dengan penuh drama."Sudah ah, jangan melebar ke kanan, kiri" Hani langsung menghenti kan pembicaraan yang ia yakin pasti akan berakhir menjadi debat kusir."Ya sudah, aku hanya ada segitu, kalau menurut kamu kurang, ya besok kita ke atm saja ambil beberapa ribu dollar lagi" saut Clark yang mulai kembali ke
더 보기

BAB 112

Matahari kini telah menghampiri negara paman sam, sinar nya memaksa masuk meski jendela kamar belum terbuka, namun Clark dan Hani masih menikmati istirahat mereka.Namun tidak begitu dengan si kembar, anak mereka sudah bangun dan berlarian keliling kamar dengan teriakan canda tawa mereka, David yang masih melajang dan tak terbiasa mengurus anak, sudah merasakan resah, karena sudah hampir jam sebelas siang namun tuan dan nyonya nya itu belum bangun juga."Angelo, kita ke kamar sebelah yuk, aku mau sama mama" ajak Angel yang sudah merindukan pelukan hangat sang mama."Yuk, aku juga sudah mulai bosan di kamar" saut Angelo, kemudian mereka berlari dan menggedor - gedor pintu kamar hotel orang tua mereka.Kelopak mata Hani mulai terbuka, namun pelukan Clark membuat nya tak dapat bergerak, semakin ia bergerak semakin erat pelukan Clark."Jangan kemana - mana, kita sudah lama nggak pelukan sampai siang ma" bisik Clark yang masih ingin menikmati waktu berdua dengan istri nya."Pa, itu suara a
더 보기

BAB 113

"Ting"Pintu Lift kini telah terbuka dan kamar rawat tujuan mereka sudah berada di depan mata, hanya tinggal beberapa langkah lagi mereka sudah sampai tujuan."Ayo pa" ajak Hani setelah ia dan kedua anak nya berada di luar lift."Kamu berubah pikiran? apa kita akan pulang saja?" ujar Hani yang curiga karena Clark seakan enggan melangkah kan kaki nya keluar dari lift."Tidak, sudah tinggal selangkah lagi, ayo kita temui laki-laki penggoda itu" jawab Clark yang mengikuti langkah kaki Hani dari belakang."Aku tau, suami ku memang pria sejati yang mau mengakui kesalahan nya dan meminta maaf untuk mengakhiri pertengkaran" ucap Hani yang sangat membangga kan suami tercinta nya.'Itu kan menurut kamu ma, kalau aku sebenernya masih mau nonjok muka baji ngan itu, huh!" racau Clark di dalam hati nya.Demi wanita yang paling ia cintai yang kini tengah mengandung anak nya lagi, ia menanggalkan keangkuhan nya dan berusaha sebisa mungkin untuk meredam emosinya.Cinta memang bisa mengalah kan segala
더 보기

BAB 114

Clark dan keluarga kecil nya akhir nya sampai di apartment besar milik Angela, kakaknya. Apartment ini akan menjadi rumah sementara mereka hingga tanah kavling yang mereka beli akan selesai di bangun oleh Clark menjadi istana megah."Akhir nya sampai juga, aku mau langsung istirahat di kamar ya ma, pa" pamit Angelo yang langsung melangkah kan kaki nya ke kamar tidur nya di ikuti oleh Angel di belakang nya, karena mereka masih merasa kan kantuk setelah melakukan perjalanan berjam - jam lama nya."Kasian, mereka pasti kelelahan, lain kali kalau ke sana mungkin kita pakai pesawat saja pa" ucap Hani kepada suaminya.Clark hanya menjawab dengan gumaman dan angguk kan, kemudian ia pun langsung berjalan ke kamar tidur mengganti bajunya dengan piyama lalu mengistirahat kan tubuh nya.'Astaga, wong aku lagi ngomong malah di tinggal' dumel Hani yang merasa kesal karena di tinggal pergi oleh Clark saat ia sedang berbicara."Buk" panggil si mbok dengan senyum sumringah saat melihat majikan nya it
더 보기

BAB 115

Sudah berbulan - bulan lama nya Clark dan keluarga kecil nya kini telah tinggal di negara paman sam itu, bahkan si kembar pun telah mulai belajar di sekolah baru.Kehamilan Hani pun berjalan dengan baik janin yang ada di rahim nya tumbuh dengan sempurna, perut rata Hani kini sudah mulai membuncit, Clark memang telah menjaga mereka dengan baik, namun Clark sepertinya harus segera kembali ke Indonesia karena para pengacara yang ada di Indonesia sudah berkali - kali menghubunginya untuk kelanjutan kasus Tirta.Kali ini Clark kembali berusaha untuk berbicara dengan Hani mengenai kasus ini, walau sebelumnya Hani dengan tegas tak ingin melanjutkan tuntutan itu, namun untuk kali yang terakhir Clark akan berbicara kembali dengan istri nya itu."Mbok, saya mau ke supermarket, coba lihat apa saja yang habis supaya kita bisa pergi berbelanja" titah Hani kepada si mbok yang kini telah menjadi salah satu orang kepercayaan Hani untuk membantunya mengurus keperluan rumah."Sudah hampir semua nya hab
더 보기

BAB 116

POV Clark .....Baru asisten Clark ingin memencet bel pintu apartment. Clark, atasannya itu sudah menghubungi seluler nya."Ya sudah, masuk lah saya akan menemui mu di ruang tamu" jawab ku setelah mengetahui orang kepercayaan ku itu telah sampai.Aku bersiap keluar dari kamar tidur, tak lupa aku juga membawa komputer jinjing ku bersama ku saat hendak menemui asisten ku itu."So, apakah ada perkembangan? atau pihak pemerintah masih belum menjawab apapun?" tanya ku saat melihat asisten ku yang kini telah berada di ruang tamu."Good news pak, SK nya sudah keluar, hari ini juga pembangunan sudah bisa di laksanakan" jawab asisten ku itu."Bagus, untuk blueprint design, sudah saya kirim kan ke email, tolong segera di mulai, saya tidak perduli berapapun banyak pekerja dan biaya nya, yang saya minta rumah harus selesai dalam tiga bulan" pinta ku setelah mendengar kabar baik yang di bawanya."Ohh, tiga bulan ya pak" ucap Dito dengan menelan air liur nya seperti terkejut mendengar penuturan ku
더 보기

BAB 117

Entah apa isi email itu, aku hanya membaca nama si pengirim pesan itu, mungkin Hani pun seperti itu sehingga ia kini merajuk."Hon, honey, please, please, jangan marah sama aku donk" ucap ku sambil mengejar nya dan menahan lengan nya agar tak pergi dari ku."Aku ndak marah kok, aku sudah terbiasa hidup hanya dengan anak - anak ku saja, pergilah, mungkin dia lebih membutuh kan mu" setelah mengatakan hal itu Hani langsung menghempas kan tangan ku kencang dan ia pun bergegas masuk ke kamar si kembar dan meninggal kan ku.Aku kembali mengambil laptop ku, dan aku melanjutkan kembali pekerjaan ku di dalam kamar, meski tadi ia mengatakan tak marah tapi aku yakin semua sedang tak baik - baik saja.Aku mengirim kan pesan kepada nya, aku sangat ingin ia ada di dekat ku.[Clark] Ma, ke kamar donk, kita bicara kan di sini saja yuk, supaya nggak ada kuping lain yang mendengar.[Hani] Ceraikan aku Clark, kita akhiri semuanya agar kamu bisa segera bersama dengan dia!'Hah! jawaban apa itu, memang ny
더 보기

BAB 118

Malam telah berganti menjadi pagi, saat ini hampir memasuki musim dingin meski salju belum jatuh namun rasa dingin nya telah menusuk di kulit.Ku peluk erat tubuh istri ku yang masih meringkuk di bawah selimut, tadi malam kami bergelut dengan hebat, semakin hari aku semakin menikmati kebersamaan kami."Pa, sudah jam berapa?" tanya Hani, saat ini ia telah menenggelam kan kepala nya di dada ku."Baru jam enam pagi, tidurlah lagi, ini masih terlalu pagi untuk bangun" ujar ku sambil mengusap lembut rambut nya."Aku harus bangun dan memasak kan sarapan, anak - anak masih sekolah, belum waktu libur sekolah" ujar Hani yang langsung bangun ketika ku jawab pertanyaan nya tadi, lalu ia mengambil piyama nya yang berserakan di kursi panjang setelah percintaan kami tadi malam."Kapan kamu akan bangun lama? aku mau memeluk mu sampai siang di kasur" tanya ku yang sangat merindukan waktu berdua dengan nya, memeluk nya erat tanpa perlu memperhatikan waktu lagi."Nanti saat aku melahirkan, itu waktu ny
더 보기

BAB 119

Hari telah menjelang sore, Hani terbangun dari tidur nya, ia tersenyum manis ketika mendapati suaminya sedang bekerja di depan laptop.'Ganteng banget sih papa nya anak - anakku' cicit Hani saat memandang wajah Clark dari kejauhan.Hani beranjak dari kasur, kemudian ia langsung membersihkan diri nya ke kamar mandi, ia tak mau mengganggu Clark yang sedang serius bekerja."Pa, papa, ayo kita berangkat ke rumah sakit untuk mengecek kandungan".'Kemana lagi sih? perasaan tadi ada di meja kerja, kok di panggil ndak nyaut - nyaut, aneh!' Hani keluar dari kamar nya setelah tak mendapati tanggapan dari Clark."Mama, mama mau kemana? kok pakaian nya bagus? biasanya hanya pakai kaos dan celana pendek saja kalau di rumah" ujar Angel yang sedang duduk di meja makan sambil mengunyah kentang goreng rasa keju kesukaan nya."Mama mau mengecek adik bayi yang ada di dalam kandungan, papa mana? kalian lihat papa ndak?" tanya Hani kepada kedua anak nya."Itu papa" tunjuk si kembar ke arah dapur bersih ya
더 보기

BAB 120

Setelah Clark menyelesaikan transaksi pembayaran dan membawa semua vitamin kehamilan yang sudah di tebus nya, ia langsung mengajak Hani untuk pulang."Pa, pekerjaan kamu sudah berbulan - bulan terbengkalai, apakah papi kamu tak mempermasalahkan nya?" Hani sedikit merasa bersalah karena tadi marah kepada Clark, meskipun ia merasa kecewa namun ia menyadari bahwa sudah berbulan - bulan lamanya Clark tidak pernah datang kembali ke kantor nya."Itu perusahaan aku yang mendiri kan sayang, papi hanya sering datang untuk memberikan nasihat - nasihat pada saat di perlukan" jawab Clark."Sebesar itu? memangnya kamu ambil pinjaman atau papi memberikan modal kerja untuk mu? tanya Hani kembali."Aku menjual pesawat jet pribadi kita, waktu itu aku sangat ingin menghilangkan semua tentang kamu, karena aku tidak bisa terima di tinggalkan sendiri pada saat itu" Clark kemudian mempersilahkan Hani masuk ke dalam mobil terlebih dahulu."Iya ndak apa, aku mengerti, lalu kamu jual kepada siapa pesawat itu?
더 보기
이전
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status