Sudah berbulan - bulan lama nya Clark dan keluarga kecil nya kini telah tinggal di negara paman sam itu, bahkan si kembar pun telah mulai belajar di sekolah baru.Kehamilan Hani pun berjalan dengan baik janin yang ada di rahim nya tumbuh dengan sempurna, perut rata Hani kini sudah mulai membuncit, Clark memang telah menjaga mereka dengan baik, namun Clark sepertinya harus segera kembali ke Indonesia karena para pengacara yang ada di Indonesia sudah berkali - kali menghubunginya untuk kelanjutan kasus Tirta.Kali ini Clark kembali berusaha untuk berbicara dengan Hani mengenai kasus ini, walau sebelumnya Hani dengan tegas tak ingin melanjutkan tuntutan itu, namun untuk kali yang terakhir Clark akan berbicara kembali dengan istri nya itu."Mbok, saya mau ke supermarket, coba lihat apa saja yang habis supaya kita bisa pergi berbelanja" titah Hani kepada si mbok yang kini telah menjadi salah satu orang kepercayaan Hani untuk membantunya mengurus keperluan rumah."Sudah hampir semua nya hab
POV Clark .....Baru asisten Clark ingin memencet bel pintu apartment. Clark, atasannya itu sudah menghubungi seluler nya."Ya sudah, masuk lah saya akan menemui mu di ruang tamu" jawab ku setelah mengetahui orang kepercayaan ku itu telah sampai.Aku bersiap keluar dari kamar tidur, tak lupa aku juga membawa komputer jinjing ku bersama ku saat hendak menemui asisten ku itu."So, apakah ada perkembangan? atau pihak pemerintah masih belum menjawab apapun?" tanya ku saat melihat asisten ku yang kini telah berada di ruang tamu."Good news pak, SK nya sudah keluar, hari ini juga pembangunan sudah bisa di laksanakan" jawab asisten ku itu."Bagus, untuk blueprint design, sudah saya kirim kan ke email, tolong segera di mulai, saya tidak perduli berapapun banyak pekerja dan biaya nya, yang saya minta rumah harus selesai dalam tiga bulan" pinta ku setelah mendengar kabar baik yang di bawanya."Ohh, tiga bulan ya pak" ucap Dito dengan menelan air liur nya seperti terkejut mendengar penuturan ku
Entah apa isi email itu, aku hanya membaca nama si pengirim pesan itu, mungkin Hani pun seperti itu sehingga ia kini merajuk."Hon, honey, please, please, jangan marah sama aku donk" ucap ku sambil mengejar nya dan menahan lengan nya agar tak pergi dari ku."Aku ndak marah kok, aku sudah terbiasa hidup hanya dengan anak - anak ku saja, pergilah, mungkin dia lebih membutuh kan mu" setelah mengatakan hal itu Hani langsung menghempas kan tangan ku kencang dan ia pun bergegas masuk ke kamar si kembar dan meninggal kan ku.Aku kembali mengambil laptop ku, dan aku melanjutkan kembali pekerjaan ku di dalam kamar, meski tadi ia mengatakan tak marah tapi aku yakin semua sedang tak baik - baik saja.Aku mengirim kan pesan kepada nya, aku sangat ingin ia ada di dekat ku.[Clark] Ma, ke kamar donk, kita bicara kan di sini saja yuk, supaya nggak ada kuping lain yang mendengar.[Hani] Ceraikan aku Clark, kita akhiri semuanya agar kamu bisa segera bersama dengan dia!'Hah! jawaban apa itu, memang ny
Malam telah berganti menjadi pagi, saat ini hampir memasuki musim dingin meski salju belum jatuh namun rasa dingin nya telah menusuk di kulit.Ku peluk erat tubuh istri ku yang masih meringkuk di bawah selimut, tadi malam kami bergelut dengan hebat, semakin hari aku semakin menikmati kebersamaan kami."Pa, sudah jam berapa?" tanya Hani, saat ini ia telah menenggelam kan kepala nya di dada ku."Baru jam enam pagi, tidurlah lagi, ini masih terlalu pagi untuk bangun" ujar ku sambil mengusap lembut rambut nya."Aku harus bangun dan memasak kan sarapan, anak - anak masih sekolah, belum waktu libur sekolah" ujar Hani yang langsung bangun ketika ku jawab pertanyaan nya tadi, lalu ia mengambil piyama nya yang berserakan di kursi panjang setelah percintaan kami tadi malam."Kapan kamu akan bangun lama? aku mau memeluk mu sampai siang di kasur" tanya ku yang sangat merindukan waktu berdua dengan nya, memeluk nya erat tanpa perlu memperhatikan waktu lagi."Nanti saat aku melahirkan, itu waktu ny
Hari telah menjelang sore, Hani terbangun dari tidur nya, ia tersenyum manis ketika mendapati suaminya sedang bekerja di depan laptop.'Ganteng banget sih papa nya anak - anakku' cicit Hani saat memandang wajah Clark dari kejauhan.Hani beranjak dari kasur, kemudian ia langsung membersihkan diri nya ke kamar mandi, ia tak mau mengganggu Clark yang sedang serius bekerja."Pa, papa, ayo kita berangkat ke rumah sakit untuk mengecek kandungan".'Kemana lagi sih? perasaan tadi ada di meja kerja, kok di panggil ndak nyaut - nyaut, aneh!' Hani keluar dari kamar nya setelah tak mendapati tanggapan dari Clark."Mama, mama mau kemana? kok pakaian nya bagus? biasanya hanya pakai kaos dan celana pendek saja kalau di rumah" ujar Angel yang sedang duduk di meja makan sambil mengunyah kentang goreng rasa keju kesukaan nya."Mama mau mengecek adik bayi yang ada di dalam kandungan, papa mana? kalian lihat papa ndak?" tanya Hani kepada kedua anak nya."Itu papa" tunjuk si kembar ke arah dapur bersih ya
Setelah Clark menyelesaikan transaksi pembayaran dan membawa semua vitamin kehamilan yang sudah di tebus nya, ia langsung mengajak Hani untuk pulang."Pa, pekerjaan kamu sudah berbulan - bulan terbengkalai, apakah papi kamu tak mempermasalahkan nya?" Hani sedikit merasa bersalah karena tadi marah kepada Clark, meskipun ia merasa kecewa namun ia menyadari bahwa sudah berbulan - bulan lamanya Clark tidak pernah datang kembali ke kantor nya."Itu perusahaan aku yang mendiri kan sayang, papi hanya sering datang untuk memberikan nasihat - nasihat pada saat di perlukan" jawab Clark."Sebesar itu? memangnya kamu ambil pinjaman atau papi memberikan modal kerja untuk mu? tanya Hani kembali."Aku menjual pesawat jet pribadi kita, waktu itu aku sangat ingin menghilangkan semua tentang kamu, karena aku tidak bisa terima di tinggalkan sendiri pada saat itu" Clark kemudian mempersilahkan Hani masuk ke dalam mobil terlebih dahulu."Iya ndak apa, aku mengerti, lalu kamu jual kepada siapa pesawat itu?
Clark keluar dari kamar mandi, ia langsung mengambil baju tidur nya dari lemari pakaian yang terletak tepat di depan pintu kamar mandi."Ma, ada apa? kok diam seperti itu?" tanya Clark yang melihat Hani terperangah dengan posisi handphone Clark ada di genggaman tangan istrinya itu."Ada yang menghubungi kamu nih" tungkas Hani sambil menyerah kan ponsel Clark lalu ia kembali merebah kan tubuh nya di kasur.Clark mengambil ponselnya, lalu ia menerima panggilan itu dengan keluar dari kamar tidur mereka."Ya Hallo" sapa Clark saat ia menjawab panggilan telephone itu."Ya selamat sore pak, bagaimana pak, apakah bapak setuju untuk meneruskan rencana pernikahan antara Tirta dan Cindy? sebab semua telah siap terencana hanya tinggal menunggu pembayaran, sedangkan Tirta mengatakan bahwa ia tidak memiliki dana untuk melakukan pembayaran apapun" ungkap sang sekretaris nya Clark."Ya, saya setuju pernikahan di langsung kan, kirimkan saja semua rincian pembayaran nya, nanti akan saya kirimkan uang
POV Hani .....Pagi Hari yang cerah, hari ini angin berhembus bertambah kencang, namun salju belum juga menghampiri negara ini, aku terbangun karena hari ini adalah hari terakhir si kembar masuk sekolah, setelah ini mereka akan mendapatkan hari libur sekolah mereka sebulan lamanya.Aku bergegas ke dapur bersih untuk menyiap kan sarapan ku dan si kembar, di dapur si mbok sudah bersiap untuk membantu ku seperti hari - hari sebelumnya."Pagi mbok" sapa ku dengan tersenyum ketika mendapati si mbok yang sudah bersiap dan sedang menyiap kan segelas susu untuk kehamilan ku."Pagi buk, ini sudah saya buat kan susu nya si dede bayi, supaya si dede ndak kelaparan di perut mama nya" ujar si mbok sambil menyerah kan segelas susu strawberry kesukaan ku."Makasih ya mbok" ucap ku sambil mengambil segelas susu yang di buat kan nya."Hari ini mau masak apa buk?" tanya si mbok kemudian."Mbok, hari ini saya mau memasak chicken teriyaki untuk si kembar dan tempura goreng beserta balado udang kesukaan p
Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya
Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali
Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s
Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum
POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam
Aku langkah kan kaki ku menuju ke depan rumah, mobil rolls royse kesayangan ku sudah menunggu sesuai dengan perintah ku tadi."Mama, mama mau kemana? iya mama mau kemana?" tanya si kembar saat melihat ku hendak pergi dari rumah."Mama pergi sebentar ya, mama ada pertemuan" jawab ku dengan santai, aku berusaha untuk tidak gugup agar kedua anak ku ini tak mencurigai apa pun."Mama, mana handphone kami? tablet kami juga masih ada sama mama kan?" cecar Angelo dengan pertanyaan.Memang semua gadget mereka aku tahan, agar tidak satu pun dari mereka dapat menghubungi atau di hubungi oleh Clark."Kalian nonton youtube saja dulu ya dari tv yang ada di dalam kamar kalian, jangan lupa istirahat, siapa tau besok kita jalan - jalan" ucap ku dengan sedikit janji manis agar mereka mau untuk menuruti keinginan ku."Ayo, si mbok temenin den Angelo sama den Angel main yuk, atau kita berenang saja, sudah lama kan aden berdua ndak berenang" bujuk si mbok dan akhir nya kedua anak kembar ku itu pun luluh
Kami sudah sampai di bandara, situasi di bandara kali ini belum terlalu ramai, mungkin dalam beberapa hari lagi akan padat penumpang karena musim libur akan segera tiba.Setelah memasuk kan semua koper kami ke bagasi pesawat, aku memimpin rombongan ku ke ruang tunggu, beruntung kehamilan ku belum menginjak enam bulan jadi aku masih di perboleh kan untuk melakukan penerbangan jarak jauh."Ma, kenapa kita terbang tengah malam? bukan nya besok pagi saja" dumel Angel yang masih merasakan kantuk."Ndak ada penerbangan nya nak, mama juga cari pesawat charteran semuanya full booked, jadi kita pakai pesawat komersil saja ya, di penerbangan ini saja yang tersisa hanya first class jadi kita semua bisa berangkat" terang ku kepada kedua buah hati ku ini yang sudah bertambah besar.Kami pun akhirnya sampai di ruang tunggu VIP untuk menunggu pesawat yang akan kami tumpangi, terlihat Narti sedang memakan beberapa makanan yang memang di sedia kan khusus untuk para penumpang first class, sedang kan pa
Jam berdetak, aku sangat gelisah menunggu si kembar kembali dari sekolah, ku coba menenangkan diri dengan berendam air hangat di bathtub, 'Untuk apa semua kemewahan ini kamu berikan kepada kami Clark, kalau pada akhirnya kamu mengkhianati kami sebagai keluarga mu' aku coba memejam kan mata untuk sekedar menikmati kesendirian ku, namun aku tak mampu, raga ku berada di sini namun pikiran ku melayang jauh ke sana, aku tak terima di perlakukan seperti ini.Tepat pukul dua siang, kedua anak ku pulang dari sekolah. Aku menyambut mereka dengan pelukan hangat dan meminta mereka untuk makan siang terlebih dulu lalu beristirahat setelah lelah melakukan aktivitas belajar nya seharian."Iya mama" angguk kedua anak ku menyetujui permintaan ku, kemudian mereka pun menyantap habis makanan yang ku sajikan untuk mereka.Saat si kembar telah selesai menghabis kan makanan mereka, terdengar suara pertengkaran dari arah kamar para pegawai."Mbok, ada apa ya? kenapa seperti ada suara orang bertengkar" tany
POV Hani .....Pagi Hari yang cerah, hari ini angin berhembus bertambah kencang, namun salju belum juga menghampiri negara ini, aku terbangun karena hari ini adalah hari terakhir si kembar masuk sekolah, setelah ini mereka akan mendapatkan hari libur sekolah mereka sebulan lamanya.Aku bergegas ke dapur bersih untuk menyiap kan sarapan ku dan si kembar, di dapur si mbok sudah bersiap untuk membantu ku seperti hari - hari sebelumnya."Pagi mbok" sapa ku dengan tersenyum ketika mendapati si mbok yang sudah bersiap dan sedang menyiap kan segelas susu untuk kehamilan ku."Pagi buk, ini sudah saya buat kan susu nya si dede bayi, supaya si dede ndak kelaparan di perut mama nya" ujar si mbok sambil menyerah kan segelas susu strawberry kesukaan ku."Makasih ya mbok" ucap ku sambil mengambil segelas susu yang di buat kan nya."Hari ini mau masak apa buk?" tanya si mbok kemudian."Mbok, hari ini saya mau memasak chicken teriyaki untuk si kembar dan tempura goreng beserta balado udang kesukaan p