Bagas semakin mendekati Dinara yang masih terdiam. Terlihat semburat pink di pipi mulusnya, jantungnya berdetak tak beraturan. Telapak tangan kanan yang kokoh itu meraih lembut pipi Dinara yang memerah lucu. Sedangkan tangan kiri meraih pinggang ramping gadis dihadapannya ini semakin merapat ke tubuhnya. " Hmmmm wangi, aku suka" Dengan suara serak. Tak ada jawaban, seseorang sibuk menahan nafas karena gugup. Wajah nya semakin mendekat ke arah pipi gembul Dinara, menempelkan hidung mancungnya dan menghirup kuat aroma nya. Dari pipi turun ke leher jenjangnya. Di kecupnya pelan leher jenjang itu. Merinding, itulah yang saat ini dirasakan Dinara, sentuhan di pinggang dan ciuman itu membuat sekujur tubuhnya menegang, serasa mendapat sengatan listrik namun tidak sakit dan malah rasanya nyaman dan bikin ketagihan. Entah apa yang sedang dalam pikiran Bagas, seakan ia lupa kalo yang di hadapannya kini adalah istri barunya, dia masih seorang gadis yang belum pernah tersentuh pria manapun.
Read more