Leandra menghentikan langkahnya, kemudian memandang Tian.“Bapak sudah tahu kan kalau ....”“Kamu tidak bisa punya anak?”“Betul, dan saya pernah menikah sebelumnya—jadi saya ini ....”“Janda? Saya tahu itu, Leandra.”“Apa Bapak yakin kalau Bapak bisa bahagia menikah sama saya yang punya banyak kekurangan ini?”“Kekurangan itu bukan untuk dipermasalahkan, tapi untuk dilengkapi.”Leandra terdiam selama beberapa saat. “Soal anak, saya rasa Bapak perlu mempertimbangkannya. Untuk awal-awal menikah mungkin kita tidak akan mempermasalahkan itu, tapi setelah beberapa tahun terlewati ... saya yakin Bapak pasti kepikiran dan bukan tidak mungkin disitulah kita mulai diuji.”Tian menarik napas, kemudian memandang hamparan kebun sayur seperti cabai, kacang panjang, dan tomat segar.“Punya anak atau tidak, pada akhirnya seorang istri atau suami akan menghabiskan masa tua mereka bersama pasangannya.” Tian berkata. “Jadi kamu tidak perlu merisaukan soal anak, karena ketika mereka tumbuh b
Read more