Pagi harinya Nia pun terbangun, melihat jam yang terpasang di dinding yang ternyata sudah tidak bisa di sebut sebagai pagi.Karena, matahari pun sudah memancarkan sinarnya dengan begitu terang."Dila, udah makan?" tanya Nia yang melihat Dila yang duduk di kursi meja makan sambil memainkan boneka kecil milik Nia."Udah, Mami. Mbak Asih yang nyuapin," kata Dila."Syukurlah," Nia pun merasa lebih tenang, sebab Dila tidak boleh telat minum obat."Cie, telat bangun ya. Enak ya di kelonin sama suami," goda Asih yang baru saja keluar dari kamar mandi."CK! Minggir!" Nia langsung menyenggol Asih, kemudian masuk ke dalam kamar mandi.Sedangkan Dion entah di mana, sebab saat Nia terbangun pun sudah tidak ada di sampingnya.Dan sama sekali tidak membuat Nia penasaran kemana perginya Dion.Setelah menyelesaikan ritual paginya, Nia pun kini duduk di kursi meja makan.Sarapan pagi dengan nasi goreng kampung dan juga telur mata sapi kesukaannya, tampaknya pagi ini Asih yang memasak."Dila, nggak bos
Terakhir Diperbarui : 2023-04-07 Baca selengkapnya