Semua Bab Pembalasan Berkelas Istri Tak Sempurna: Bab 201 - Bab 210

225 Bab

Suami Yang Diabaikan

Bab 201) Suami Yang Diabaikan "Keren apaan? Adzkar belum genap dua tahun lo," dengus Hanum. Wanita itu langsung memasang wajah cemberut. Apa-apaan ini? Masa iya suaminya malah menagih anak kedua? Luka bekas operasi saat melahirkan kemarin saja belum sembuh benar! Fahri yang baru saja selesai melepas penutup kepala di wajah sang istri, mengacak helaian mahkota hitam itu dengan gemas. "Tak usah cemberut begitu, Sayang. Aku juga tahu kok. Aku kan hanya mengusulkan. Kalau kamu emang berkenan ngasih Adzkar adik lagi, please berhenti minum pil. Semua kendali ada di tanganmu. Tubuhmu, perutmu, semua tentang dirimu adalah hak kamu dan aku hanya menikmati keindahan yang sudah Allah halalkan untukku," ujar Fahri. Tak sabar ia mendekatkan wajah, mendaratkan bibirnya di benda serupa, lengkungan kenyal milik sang istri yang terlihat basah dan menggoda. "Mampang hari ini nggak ada jadwal kegiatan di travel, kita bikin kegiatan sendiri yuk," bisiknya. Suaranya terdengar mulai serak dibakar oleh g
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Tidak Adil

Bab 202) Tidak AdilCupp!Sebuah kecupan mendarat di pipi Andi, meski hanya sekilas.Sesudah itu Yasmin lantas menjauh, melangkah begitu hati-hati menuju ranjang. Jangan sampai Andi terbangun. Dia tak mau resiko menanggung malu sudah mencuri cium lelaki itu saat sedang tidur.Wanita muda itu menghela nafas sembari menatap sosok lelaki itu dari ranjang tempat ia berbaring kini. "Kita akan terus bersama, meskipun tak tahu bentuk hubungan kita seperti apa. Aku tidak berani menjanjikan apapun. Selama aku belum bisa mencintaimu, aku tidak bisa melakukan hal yang paling kamu inginkan sebagai seorang lelaki normal. Aku tahu, seorang lelaki tak perlu jatuh cinta untuk bisa menyatukan tubuhnya dengan seorang wanita, tetapi bagiku tidak, kecuali malam itu, malam saat aku kehilangan semuanya." Yasmin mendesah. Dia menyelimuti dirinya sendiri, kemudian memeluk guling, mencoba memejamkan mata.***"Kenapa Mas lebih sering di rumah Mbak Herlita? Apakah Mas tidak betah di sini? Aku pengen Mas itu a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-08
Baca selengkapnya

Tahu Diri

Bab 203) Tahu DiriLantaran merasa sangat penasaran, Ismah terus mengiringi sang putri yang melangkah menuju dapur. Lagi-lagi pemandangan miris ia temui. Ruangan yang disebut sebagai dapur itu tak lebih dari ruangan kecil dengan perabotan seadanya. Hanya ada perabotan standar, seperti kompor, panci, wajan, piring, gelas dan lainnya. Sama sekali tidak keliatan mewah seperti dapur orang-orang kaya yang biasa ia lihat di televisi. Bahkan dengan dapur di rumah Hanum pun kalah jauh."Apa yang terjadi, Nak?" Ismah tak sanggup lagi menahan rasa ingin tahunya"Maksud Mama?" Mila menoleh sekilas, lalu kembali melanjutkan memasukkan gula ke dalam gelas. "Tidak terjadi apa-apa kok, Ma. Aku sedang membuatkan minuman untuk kalian." "Bukan itu maksud Mama, Mila. Kenapa keadaanmu jadi seperti ini? Bukankah Sandi itu orang kaya? Dia punya usaha kontraktor...."Mila menghela nafas. Sebenarnya ia pun paham dengan maksud ibunya dari awal. Jika boleh jujur, dia pun malu dikunjungi ibu dan kakaknya dalam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-10
Baca selengkapnya

Tahu Diri (2)

Bab 204) Tahu Diri (2)"Aku bisa apa, Kak? Yang punya kuasa di sini adalah Mas Sandi dan istri pertamanya, bahkan aku nggak punya kekuatan apapun. Pernikahan kami hanya pernikahan siri. Nikah di bawah tangan, nggak ada legalitas hukum." Mila merunduk sedih."Jadi...?" Ismah tercekat menatap putri bungsunya. "Kamu ini dianggap apa sebenarnya? Bukankah kamu adalah istrinya yang juga punya hak atas semua harta Sandi?""Asal Mama tahu, Mas Sandi menikahiku karena Mbak Herlita sudah tidak mau lagi memberikan hak batinnya sebagai suami dan akulah yang mengambil bagian itu. Iya, mungkin istri pertama Mas Sandi berpikir bahwa aku bisa dijadikan alat untuk memuaskan hasrat suaminya, makanya dia mau dimadu. Anggap saja menyewa pelacur, tapi bedanya ini dinikahi. Jadi hubungan kami sah. Kurang lebih begitulah." Wanita muda itu mengangkat bahu. Analisanya ini mungkin saja benar, karena mengingat tidak ada seorangpun wanita yang mau sukarela dimadu, kecuali ada persoalan mendesak yang tidak bisa d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-10
Baca selengkapnya

Seperti Inikah Rasanya Dimanfaatkan?

Bab 205) Seperti Inikah Rasanya Dimanfaatkan?Namun Ismah dan Zainab tidak menyerah. Keduanya terus mengiringi Mila sampai ke kamar, meskipun tidak bersuara apapun lantaran tak mau mengusik Alina yang mulai terlelap.Mila membaringkan Alina di tempat tidur, kemudian memutar tubuhnya menghadap dua orang tamu yang tak diundang itu. Dia melewati Ismah dan Zainab, lantas keluar dari kamar menuju ke ruang tamu."Itu tidak semudah yang kalian pikirkan. Kalian pikir setelah aku menjaminkan sertifikat rumah ini ke bank, lalu Mas Sandi dengan sukarela mau membayar cicilannya, begitu?! Apa sih yang ada di otak kalian? Kalian pikir suamiku tidak perhitungan, sehingga mau mengeluarkan uang lebih untuk membayar cicilan di bank?" ujar Mila setengah membentak."Tapi dia mau tidak mau harus membayar. Kalau tidak mau, rumah ini akan disita!" balas Zainab tak mau kalah."Kak, perkara rumah ini disita atau tidak, itu bukan urusan Mas Sandi lagi, karena aku adalah pemilik rumah ini. Mas Sandi memberikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-11
Baca selengkapnya

Mila Berubah?

Bab 206) Mila berubah? "Anak itu tidak bisa diatur. Padahal Mama melakukan semua ini untuk kebaikannya juga. Kenapa ia tak juga mengerti? Apa susahnya sih membujuk Sandi?! Takut amat sama suami." Ismah terus mengomel meski mobil yang mereka tumpangi sudah meluncur di jalanan ramai. "Aku juga tidak mengerti jalan pikirannya, Ma. Aku merasa sejak menikah dengan Sandi, Mila mulai berubah," sahut Zainab menimpali. "Itulah yang sangat Mama sayangkan. Percuma saja menjadi istri muda orang kaya, tapi kehidupannya gitu-gitu aja. Masa iya minta uang 50 juta saja susah banget? Padahal seharusnya bagi orang seperti Sandi, uang 50 juta itu kecil, apalagi dia kan pengusaha...." "Mila sih tidak tegas. Padahal seandainya dia mau, aku rasa Sandi juga tidak akan menolak memberikan hal yang sama seperti yang sudah diberikannya kepada istri pertamanya. Mama masih ingat kan, gimana penampilan istri pertama Sandi saat pernikahan kemarin?" Zainab mengingatkan. Ismah menoleh ke arah putrinya, menatap w
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-12
Baca selengkapnya

Kita Pasti Bisa

Bab 207) Kita Pasti BisaDorongan keras dari Zainab membuat tubuh Husna oleng, bahkan nyaris terjungkal ke samping. Untung saja wanita itu berpegangan pada sandaran kursi yang ada di teras itu dan kebetulan berada di dekatnya.Pintu terbuka. Ismah dan Zainab bergegas masuk ke dalam dan menutup kasar pintu depan rumah mereka lalu menguncinya."Pokoknya Mama tidak mau tahu. Ketika Hanum dan Fahri pulang dari umroh, Mama harus bicara kepada Hanum. Kita harus sudah punya uang untuk membeli kembali sawah itu. Itu sudah merupakan rencana Mama saat menikahkan Mila dengan Sandi. Kamu tentu sudah tahu, bukan?" Wanita tua itu menghempaskan tubuhnya di sofa. Zainab menyusul duduk di sisinya."Tapi kita tidak bisa memaksa Mila, Ma." Lagi-lagi Zainab mendesah. "Kita pasti bisa. Kamu pikir saja. Mila itu jauh lebih muda dan cantik daripada istri pertama Sandi. Dia pasti akan lebih disayang. Kenapa Mila jadi setakut itu sama Sandi? Heran Mama. Tuh lihat, si Diana. Kamu tahu sendiri kan, gimana Aziz
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-14
Baca selengkapnya

Menyalakan Ponsel

Bab 208) Menyalakan PonselUdara kota Jeddah yang begitu dingin membuat Fahri mengeratkan rangkulannya ke tubuh sang istri. Sepintas keduanya terlihat begitu mesra. Pemandangan yang sekilas membuat orang-orang di sekelilingnya menjadi iri. Fahri dan Hanum seperti pasangan pengantin baru yang tengah berbulan madu sembari beribadah."Semoga ada kabar baik setelah ini ya." Fahri mengusap pelan perut istrinya yang rata. Mereka tengah berjalan menapak tangga pesawat. "Ish... apaan sih? Jangan ngadi ngadi, Kak. Adzkar masih kecil, belum pantas punya adik." Hanum mencubit pelan lengan suaminya."Nggak apa-apa. Kita besarkan anak-anak kita bersama-sama," sahutnya santai."Ngomong sih enak, tapi realitanya gimana? Nggak semudah itu, Sayang. Punya anak satu aja repot kok, apalagi Adzkar masih kecil, nggak ngerti kalau dia nanti punya adik.""Nggak apa-apa, Sayang. Biar saja. Mereka pasti akan terlihat seperti anak kembar."Bibir Hanum mengerucut. Dari saat mereka berkemas di hotel tempat meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-14
Baca selengkapnya

Perkara Oleh-oleh

Bab 209) Perkara Oleh-oleh"Pak Rizal...." Zainab seketika gemetar."Selama ini saya diam, bukan berarti tidak tahu bagaimana perlakuan kalian terhadap putri saya, Hanum. Saya sangat menghargai kalian sebagai keluarga dari suami putri saya dan kalian semua sudah saya anggap seperti keluarga sendiri. Selama ini saya mencoba bersabar, menahan diri, tapi kalian memang sudah keterlaluan." Rentetan kalimat bernada penuh kecewa meluncur begitu saja dari mulut Rizal. Wajah lelaki separuh baya itu merah padam. Habis sudah kesabarannya. Dulu dia hanya mendengar lewat cerita istrinya. Namun sekarang kakak ipar putrinya, Zainab bermaksud menampar Hanum dan itu ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri.Sejak kecil hingga dewasa, tak pernah sekalipun dia menampar putrinya. Hanum dibesarkan dengan penuh kasih sayang, tanpa kekerasan sedikitpun. Hanum tumbuh menjadi pribadi yang lemah lembut, namun tegas. Dia selalu mengajarkan kepada Hanum untuk bersikap bijaksana, penuh ketegasan tanpa harus mela
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-15
Baca selengkapnya

Perkara Oleh-oleh (2)

Bab 210) Perkara Oleh-oleh (2)Saking semangatnya Diana mengacungkan tangan, dia sampai tak sadar jika tangan yang ia acungkan tengah menggenggam sebuah ulekan. Sisa-sisa bumbu yang tengah menempel di ulekan akhirnya malah berjatuhan mengenai lantai. Husna menyenggol Diana dan mengingatkan wanita itu.Diana berdecak sebal, melotot kepada kakak iparnya. Husna hanya menanggapinya dengan sikap santai. "Bersabarlah sedikit lagi. Kita ini masih dalam suasana berkabung, lebih baik sekarang kita persiapkan semua masakan buat acara tahlilan dengan sebaik mungkin," jawab Hanum. Tangannya begitu terampil menyiangi kangkung yang akan menjadi sayur untuk makan siang mereka nanti.Menu masakan untuk acara tahlilan nanti adalah ayam masak tuha, masakan khas kampung ini. Jika daerah lain mungkin mirip gulai. "Alah, itu paling cuma alasan untuk mengulur-ulur waktu. Nyatanya nggak akan ada oleh-oleh buat kita," ejek Mila meremehkan. "Ah, kamu benar sekali Mila. Kalau memang dia benar-benar pergi um
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status