All Chapters of Pembalasan Berkelas Istri Tak Sempurna: Chapter 181 - Chapter 190

225 Chapters

Belanja Di Mini Market

Bab 181) Belanja Di Minimarket"Ada apa, Kak?" tanya Mila setelah menempelkan benda pipih itu ke telinganya. Dia melirik Sandi yang tampak fokus menyetir. Mila menghela nafas. Semoga saja Sandi tidak kepo dengan urusan pribadinya."Mila." Suara Hanum mulai terdengar. "Kamu di mana?""Aku sedang dalam perjalanan pulang, Kak. Kenapa? Apakah ada masalah di rumah?" Keningnya berkerut, karena ia tahu Hanum tengah berada di rumahnya sendiri, di kampung asalnya."Mila, Ilham mengalami kecelakaan dan dia dirawat di rumah sakit....""Apa?!" Mila buru-buru menutup mulut supaya teriakannya tertahan."Iya, Mila. Saat ini kondisinya kritis," sambung Hanum. Matanya kembali melirik Sandi. Mila menghela nafas. Ingin rasanya ia memaki-maki Hanum, tetapi tidak enak dengan Sandi. Jangan sampai Sandi tahu sifat aslinya. Selama ini dia memasang tampang polos dihadapan lelaki setengah baya itu. Sandi mengenalnya sebagai wanita yang baik, terlepas dari kenyataan bahwa dia adalah seorang wanita penjaja sel
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

Bela Sungkawa

Bab 182) Bela SungkawaDemi menghormati keluarga sang suami yang sebenarnya tidak pantas untuk dihormati, akhirnya Mila bersedia kembali ke rumah keluarga itu. Pagi ini dia berangkat bersama dengan Faiz, Husna, Zainab dan Ismah. Sesampainya di sana, orang-orang sudah banyak berkumpul, terdiri dari kaum kerabat Ilham dan para tetangga. Suaminya Inayah menyambut kedatangan mereka, lalu mempersilahkan masuk ke dalam. Keempat wanita itu melenggang masuk ke dapur, sementara Faiz diajak suami Inayah untuk berkumpul dengan para tamu laki-laki di ruang tamu."Bagus ya. Suami sudah meninggal dunia, baru kamu datang. Kemarin ke mana saja? Enak banget kabur begitu saja dari rumah ini, melupakan tanggung jawabmu sebagai seorang istri dan menantu!" cecar Hayati tak memperdulikan tatapan orang-orang yang tertuju kepada mereka. Suaranya bergetar. Meskipun wajahnya merah padam melihat kedatangan menantu dan keluarganya, tetapi itu tak bisa menyembunyikan wajahnya yang sembab habis menangis. Wanita
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

Mengundurkan Diri

Bab 183) Mengundurkan Diri"Kamu berani mengancam saya?!" pekik wanita tua itu.Husna tersenyum miring. "Saya hanya meminta agar keluarga di sini bisa memperlakukan keluarga kami dengan baik hari ini. Keinginan kami tidak muluk-muluk.""Kamu pikir saya takut dengan ancaman kamu? Memangnya kalian tidak takut jika seandainya saya menyebarkan kelakuan adik bungsu kalian....""Bukankah Bu Hajjah sendiri yang bilang jika kelakuan adik bungsu kami sudah banyak yang mengetahui? Ibu tidak perlu repot-repot menyebarkannya. Kami pun sudah kebal dan siap mental dengan semua omongan orang. Itu sudah biasa, Bu." Masih dengan senyumnya yang miring, Husna melambaikan tangan saat menyadari kehadiran Mila sudah berada di area dapur."Sedangkan keluarga di sini terkenal harmonis, kaya dan terhormat. tentunya akan sangat memalukan jika semua orang tahu jika salah seorang putra mereka menghamili dua orang wanita sekaligus, sehingga terpaksa menikahinya." Suara Husna pelan. Namun memberikan penekanan terh
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

Hari Yang Terburuk

Bab 184) Hari Yang TerburukSebenarnya Hanum tak sepakat dengan keputusan Fahri untuk pulang kampung, jikalau masalahnya hanya karena Mila. Hanum cenderung lebih menyetujui usul ibunya, agar Mila tinggal di rumah ibunya saja. Mila bisa menjalani kehamilannya dengan tenang, di samping itu fasilitas kesehatan di daerah sini juga lebih dekat dan mudah dijangkau.Setidaknya Mila pun akan mendapatkan gambaran bahwa menjadi orang kaya itu tidak semudah seperti yang ia duga selama ini. Memang, menjadi orang kaya itu berlimpah dengan harta, tapi bukan berarti kehidupan akan menjadi sangat mudah. Mila itu butuh dibimbing supaya ia tahu setiap sisi kehidupan. Menjadi orang kaya ataupun miskin, semua memiliki kesulitan masing-masing. Ada kelebihan dan ada juga kekurangannya.Memaksa Mila tinggal di tempat bibinya Husna juga bukan ide yang baik. Tidak mungkin Mila dipaksa untuk hidup lebih sederhana lagi. Menurut pengalaman yang sudah-sudah Mila justru menghalalkan segala cara agar ia bisa setar
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Tumbal

Bab 185) TumbalTanpa memperdulikan orang-orang yang riuh rendah lantaran prosesi akad nikah yang ia hentikan secara paksa, Andi melemparkan sebuah map kepada adik tirinya."Apa ini, Bang?" Zidan menangkap benda itu sebelum map mendarat di lantai."Buka saja sendiri. Dan aku pastikan kamu akan terkejut saat mengetahui apa isinya," tutur Andi sembari menyeringai. Dia melirik Yasmin yang tertunduk di sisi Zidan. Andi tahu jika Yasmin setengah hati dengan pernikahan ini dan justru karena itu dia mengambil kesempatan ini untuk mengatakan sesuatu. Hal yang ia selidiki diam-diam, tapi baru hari ini ia memberanikan diri untuk mengatakan fakta yang sebenarnya. Andi tahu ini sangat beresiko. Bisa-bisa ia baku hantam dengan Zidan. Akan tapi Andi tidak mau Zidan terus terperangkap dalam obsesinya dengan Yasmin. Lelaki muda itu berhak untuk bahagia, tapi bukan dengan Yasmin, karena Yasmin lebih berhak untuknya. Dialah lelaki yang seharusnya menjadi suami Yasmin.Dia sudah menyelidiki Yasmin dan
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

Alangkah Miris!

Bab 186) Alangkah Miris!"Puas sekarang Abang sudah menghancurkan acara pernikahanku??" Zidan memekik. Dia meronta keras saat sepasang tangan kekar milik Andi mencekal, mencegahnya yang bermaksud mengejar Yasmin."Sadar, Zidan. Yasmin itu hanya terpaksa menikah denganmu! Dia tidak sukarela mau menikah denganmu! Apakah kamu tidak dengar dia barusan berkata apa?" Andi balas berteriak. Lelaki itu bersikeras menarik Zidan keluar dari ruangan itu."Aku tidak peduli. Aku hanya ingin Tania menjadi anakku!""Tania itu keponakanmu, Zidan! Jangan ngeyel!"Namun Zidan tertawa keras. Otaknya merespon cepat saat Andi memberi tekanan pada kata-kata keponakan. Dia mengibaskan kasar pegangan Andi pada lengannya."Ya, aku mengerti sekarang. Tania itu keponakanku, karena dia putri biologis Abang, kan?" Masih dengan tawanya yang hambar, Zidan melangkah cepat menuju mobilnya."Zidan, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya mengingatkan....." Andi mengejar adiknya, tapi Zidan keburu menutup pintu mobil."Ab
last updateLast Updated : 2023-02-15
Read more

Mengerti Takdir

Bab 187) Mengerti Takdir "Ini tidak. Aku membiarkan Andi membawa Zidan pergi. Dan sekarang pernikahan Zidan dan Yasmin benar-benar batal," sambungnya.Haji Alwi menghela nafas. Mendengar ocehan saudaranya sungguh membuat perutnya terasa mual. Memang susah menghadapi orang gila. Ya, ia menyebut saudaranya sendiri sebagai orang gila. Bagaimana tidak gila? Binatang saja tidak mau mengorbankan anak sendiri, tetapi ini, manusia yang dikaruniai akal pikiran seharusnya lebih bisa mengontrol diri, bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk dan memiliki hati nurani. Ternyata nafsu di dalam diri saudaranya lebih dominan sehingga membuatnya gelap mata.Lelaki setengah baya itu menyeret lengan istrinya menuju kamar Yasmin, memilih tak lagi melayani omongan kakaknya.Tok tok tok."Buka pintunya, Nak. Ini Paman," serunya."Pamanmu bersama Bibi, Nak. Bukalah pintunya. Kami ingin bicara," timpal Rahma membujuk. Dia turut mengetuk pintu.Pintu kamarpun terbuka. Yasmin muncul dengan wajah yang ber
last updateLast Updated : 2023-02-16
Read more

Dua Hal Yang Berbeda

Bab 188) Dua Hal Yang BerbedaTatapannya begitu fokus, tak lepas dari sebuah mobil yang diamatinya. Dia harus bisa mengatur posisi mobilnya agar tidak kentara. Dia ingin tahu, kemana ibu dari putri biologisnya itu pergi.Setelah membawa Zidan ke rumahnya dan memastikan semua aman di bawah pengawasan orang-orang kepercayaannya, Andi segera berbalik menuju rumah orang tua Yasmin. Sedianya ia akan mengajak bicara wanita itu, tetapi ternyata Yasmin keburu pergi. Untung dia sempat melihat mobil yang membawa Yasmin dan bisa mengikutinya"Yasmin, tunggu!" Andi buru-buru turun dari mobil sesaat setelah ia menginjak rem. Lelaki gagah itu berlari kecil menghampiri wanita yang sudah menginjakkan kakinya di teras rumah milik haji Alwi."Bang Andi!" Wanita itu tersentak kaget. Dari mana lelaki ini tahu jika ia berada di sini? Bukankah tadi Andi sudah pulang bersama Zidan? "Aku ingin bicara denganmu, Yasmin.""Sebaiknya kita masuk dulu, Nak. Bicara di dalam tentu lebih enak," tegur Rahma seraya me
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more

Kenapa Dengan Rambutmu, Mila?

Bab 189) Kenapa Dengan Rambutmu, Mila? Hanum mengangguk, lalu bangkit dan menyusul Zainab ke dapur. "Nggak usah, Hanum. Kakak bisa melakukannya sendiri." Zainab menepis tangan Hanum saat ia akan mengambil gelas di rak piring. Hanum mengurungkan niatnya. Dia hanya menonton Zainab yang dengan cekatan menuangkan air teh di beberapa gelas. "Kakak memang tinggal di sini?" tanya Hanum. "Lebih sering tinggal di sini, Hanum. Kakak hanya balik ke rumah untuk membersihkan rumah itu saja. Kasihan Mama jika harus tinggal hanya bersama dengan Mila, apalagi Mila sedang hamil," jawab Zainab sembari membuka lemari makanan. Dia mengeluarkan kue pais pisang dan menatanya di piring. "Wah, kue pais pisang." Mata Hanum berbinar. Fahri sangat menyukai kue itu kue baik pisang buatan Zainab yang memang lembut dan gurih, tidak seperti yang ia beli di warung. Hanum pernah mencoba membuat kue itu, tetapi rasanya tidak seenak buatan Zainab. Benar-benar, dia tidak punya bakat memasak. Kalau berdagang, itu m
last updateLast Updated : 2023-02-19
Read more

Ini Asli, Bukan Editan

Bab 190) Ini Asli, Bukan Editan "Aku?! Keramas? Apa maksud Kakak?" Refleks ia menggeleng. Terlihat sekali jika ia gelagapan. "Aku hanya bertanya, Mila." Hanum tetap tenang. "Itu buktinya. Aku melihat sendiri rambutmu basah seperti bekas keramas. Memangnya kamu mandi di rumah temanmu? Mandi keramas malam-malam begini? Itu tak masuk akal, Mila!" "Tapi aku memang mandi di tempat Ratih!" kilahnya. "Malam-malam begini? Emangnya kamu habis ngapain di rumah Ratih?" "Kak." Suara Mila meninggi. "Apa perlu aku lapor setiap apa yang kulakukan setiap hari? Kakak tidak berhak mengetahui semua yang kulakukan." Namun Hanum hanya tersenyum tipis. "Kakak hanya bertanya, Mila. Tidak usah marah." "Tapi Kakak seolah menuduhku! Aku tahu apa yang ada di pikiran Kakak saat ini. Kakak ingin bilang, kalau aku baru saja keramas karena habis anu anu, gitu?!" "Kak, biarkan aku mengatur hidupku sendiri. Nggak perlu turut campur mengatur hidupku. Hidupku sudah cukup susah karena ulah Kakak!" Mila mendorong
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
23
DMCA.com Protection Status