All Chapters of Pembalasan Berkelas Istri Tak Sempurna: Chapter 151 - Chapter 160

225 Chapters

Di Pesta Perkawinan Mila

Bab 151) Di Pesta Perkawinan Mila"Paman.....""Masih belum cukup kamu mempermalukan kami di hadapan semua orang? Semua orang di kampung ini sudah tahu jika kamu hamil di luar nikah. Dan sekarang...?" Haji Alwi tertawa sumbang penuh kekecewaan."Kamu dengan percaya dirinya membawa anak harammu ini kemari. Tidak punya rasa malu kamu?" ketusnya."Paman, aku datang kemari untuk menghadiri pesta perkawinan Mila, bukan apa-apa. Aku tidak berniat membuat keonaran di sini." Yasmin mendongakkan wajah, menatap lelaki yang dulu begitu menyayanginya. "Aku merindukan Paman dan Bibi, karena itu aku datang kemari dan membawa Tania.""Rindu? Buang saja kerinduanmu terhadap kami. Aku tidak sudi punya keponakan seperti kamu. Dari kecil kamu aku urus, tapi apa balasanmu?!"Meskipun hatinya mendongkol, haji Alwi tetap memberi jalan Yasmin untuk masuk ke dalam rumah. Dia tidak tega melihat wanita muda itu kerepotan membawa tas besar dengan tetap menggendong putrinya.Dia melirik sekilas balita itu, kemud
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Tania Rindu Papa?

Bab 152) Tania Rindu Papa?"Papa?" tanya Yasmin kebingungan.Tania kini bukan hanya menunjuk-nunjuk, tetapi tubuhnya melonjak-lonjak. Nyaris kuah soto yang ia pegang tumpah."Ada apa sih?" gumam Yasmin sembari berjalan ke arah yang di tunjuk oleh putrinya. Kebetulan ada bangku yang masih kosong di sisi seorang pria yang tengah asyik makan."Pa Pa...!" ucap Tania saat Yasmin meletakkan sotonya di atas meja dekat pria itu.Lelaki itu mendongak pandangan mata keduanya beradu, membuat Yasmin seketika memekik. Yasmin mengusap matanya seolah tak percaya dengan penglihatannya sendiri. Bagaimana mungkin lelaki itu ada di sini?"Zidan!""Pa Pa!" imbuh Tania. Zidan tersenyum lantas berdiri. Dia meraih Tania yang berada dalam gendongan Yasmin. Tania melonjak-lonjak. Sepasang tangan kecilnya direntangkan memeluk lelaki muda itu. "Pa pa!" Wajah kecilnya dibenamkan di dada Zidan. "Pa, du!""Tania rindu Papa?" tanya Zidan seraya menciumi wajah menggemaskan itu penuh kerinduan.Tania mengangguk. Y
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Tawaran Zidan

Bab 153) Tawaran Zidan"Apa? Istri bayaran?!" jerit Yasmin. Tiba-tiba keringat dingin muncul begitu saja dari pelipisnya. Entah kenapa, Yasmin merasa seperti tidak mengenal Zidan lagi. Zidan yang sekarang bukan cuma gaya dan penampilannya yang berubah, tapi sikapnya juga. Entah apa penyebabnya.Yasmin menatap mata itu dengan sedikit takut."Iya, biar kita impas. Dulu kamu yang membayarku untuk menjadi suami bayaranmu. Sekarang giliran aku yang membayarmu untuk menjadi istri bayaranku. Bahkan aku berani membayarmu berkali-kali lipat dibanding bayaran yang dulu pernah kuterima. Ya, mungkin nominalnya cukup untuk membangun kembali usahamu yang hancur itu." Tawaran Zidan begitu menggiurkan.Lelaki itu terlihat tenang duduk di balik kemudi. Dia balas menatap intens Yasmin. Tatapannya setajam elang yang penuh dengan aura intimidasi.Tak ada cara lain. Langkah pertamanya harus berhasil. Zidane harus mampu menundukkan kesombongan wanita itu. Yasmin harus tahu kelasnya sekarang. Jika dulu Yasm
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Membuka Amplop

Bab 154) Membuka Amplop "Cemburu dari Hongkong?! Aku cuma penasaran, kok mereka bisa nongol ke sini ya? Padahal kita nggak ngundang mereka, bahkan Mama aja masih marah sama Yasmin setelah kejadian yang itu." Fahri mengingatkan soal Yasmin yang membatalkan bantuan uang sebesar 25 juta yang sempat dijanjikannya. "Iya juga ya? Nggak mungkin Mama mengundang Yasmin. Mila juga nggak mungkin mengundang Yasmin. Kamu kayak nggak tahu tabiat adikmu saja. Apa mungkin Kak Zainab?" Lagi-lagi Hanum menggeleng. "Tapi ya sudahlah, bukan urusan kita. Lagi pula suka-suka mereka, mau datang apa nggak...." Fahri tak menanggapi. Dia malah mengamati gerak-gerik Yasmin dan Zidan. Setelah menyalami Mila dan Ilham, keduanya bergerak turun dari panggung pelaminan dan menuju ke tempat Ismah duduk. Wanita tua itu tampak cemberut melihat kedatangan Yasmin bersama dengan seorang laki-laki. Dia menyambut uluran tangan Yasmin dan Zidan, menatap mereka berdua sekilas, kemudian melengos, memasang ekspresi wajah dat
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Hutang Sisa Pesta

Bab 155) Hutang Sisa Pesta Pemandangan yang sangat miris sebenarnya. Pesta belum sepenuhnya usai, tenda dan dekorasi pelaminan belum selesai di bongkar, bahkan kerabat yang berasal dari tempat jauh masih banyak yang belum pulang, tapi sudah ribut isi amplop para tamu undangan, apalagi sampai menyebut-nyebut soal hutang. Sungguh berbeda jauh dengan saat ia menikah dulu. Pernikahan dengan pesta sederhana. Alih-alih ribut soal amplop, ia dan Mama Filza baru ingat untuk membongkar kotak berisi amplop pemberian para tamu setelah beberapa hari kemudian. Bahkan uang isi amplop tersebut di serahkan mama Filza kepadanya secara utuh, walaupun ia sempat menolak. Ya, itu bisa terjadi karena mereka tak punya hutang sisa pesta perkawinan sepeserpun. Diam-diam ia menyesalkan semua ini. Namun apa dayanya? Keputusan mutlak ada pada ibu mertuanya. Hanum berharap, semoga ibu mertuanya tidak melibatkan dirinya lagi untuk bayar hutang. "Ada apa, Hanum?" tegur Ismah. "Maaf, Ma. Sebaiknya Mama dan Mila
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

Tanggung Jawab

Bab 156) Tanggung Jawab "Aku harus melunasi semua hutang ini?!" Aziz menepuk dadanya sembari menggeleng keras, tak percaya dengan pendengarannya sendiri. Ismah menatap menantunya dengan penuh harap, meski hati kecilnya merasa tak yakin. "Bukankah kamu adalah menantu laki-laki? Bukankah uang adalah urusan laki-laki, seperti katamu barusan?" Ismah tersenyum lantaran merasa menang. Aziz menoleh kepada Diana. Wanita itu hanya mengangkat bahu. "Masalahnya, apakah aku pernah diajak rembuk saat Mama mau mengadakan acara sebesar ini? Lalu kenapa tiba-tiba saat punya hutang, aku yang di suruh melunasinya?" sahut Aziz setelah beberapa saat berpikir. "Bagaimana mungkin kami bisa mengajakmu rembukan, sementara kamu tinggal jauh dari kami?" kilah Zainab yang diamini ibunya. "Tapi bukankah sekarang zaman sudah canggih? Jangankan rembukan keluarga, orang rapat atau meeting aja bisa memanfaatkan teknologi. Disini semuanya sudah punya ponsel, kan? Kalian bisa melakukan video call dan aku bisa me
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Barang Bekas

Bab 157) Barang BekasHanum yang lebih dulu sampai di kamar mandi segera menangkap tubuh Mila yang limbung, lalu membimbingnya keluar. "Kenapa dengan Mila, Hanum?" tegur Ismah. Rupanya wanita tua itupun menyusul ke belakang."Aku tidak tahu, Ma. Aku menemukan Mila muntah-muntah di kamar mandi....""Mungkin aku pusing dan kelelahan, Ma. Maklum, dari pagi harus berdiri dan bersalaman dengan para tamu," tukas gadis itu lemah. Susah payah ia menyeret kakinya. Tubuhnya terasa sangat lemas, meski sudah ditopang oleh Hanum. Kini mereka sudah tiba di kamar Mila. Kamar yang masih dihias indah selayaknya kamar pengantin.Hanum terbeliak mendapati Ilham yang tengah duduk di kamar itu malah asyik memainkan ponselnya."Ilham, tolong ambilkan minyak angin. Sepertinya Mila masuk angin," perintah Hanum."Tuh, ada di atas meja rias itu, Kak," tunjuk Ilham tanpa menoleh kepada Hanum. Dia tak mau kehilangan fokus pada ponsel di tangannya."Ya." Terpaksa Hanum mengambil sendiri setelah membantu Mila ber
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Barang Bekas (2)

Bab 158) Barang Bekas (2)Di samping berisi video-video 21+, galeri ponsel adiknya juga penuh dengan foto-foto super seksi. Fahri pun membuka sosial media Mila yang masih memakai akun fake. Akun yang membuat dunianya serasa runtuh seketika. Di akun fake, Mila jelas-jelas open BO dengan beragam layanan yang membuatnya bergidik."Sekarang kalian semua sudah tahu, kan?" Lagi-lagi Ilham bersuara."Kamu kenapa jadi begini, Mila?" ratap Zainab setelah ia menerima ponsel Mila dari Fahri. "Apa yang kamu cari dari semua ini, Mila? Mama tidak pernah mengajari kamu jual diri!" Suara Ismah sangat pelan, berlawanan dengan kebiasaannya yang selalu meninggikan suara jika sedang marah. Ditatapnya sang putri dengan pilu. Hancur sudah masa depan putrinya. Meskipun tubuhnya masih lemas, tetapi gadis itu berusaha untuk duduk. Matanya menatap semua orang yang ada di kamar ini. Tatapan yang berakhir pada Hanum. Dia menatap kakak iparnya itu dengan penuh kebencian dan dendam."Kalian mau tahu, kenapa aku
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Jodoh Itu Cerminan Diri

Bab 159) Jodoh itu Cerminan DiriSudah tak ada lagi rasa cinta sedikitpun di dalam hati Ilham untuk Mila. Padahal dulu dia menyukai Mila karena sikapnya yang terlihat santun, bahkan keluarganya pun mendukung. Hanya saja sejak kejadian di hotel saat mereka menginap setelah pulang dari suatu tempat wisata, pandangan Ilham kepada Mila berubah drastis.Dia benci kepada Mila. Bahkan dia bermaksud untuk memutuskan hubungan dengan gadis itu, tetapi Mila tidak mau. Mila selalu memohon kepadanya agar mereka tetap berhubungan, tentu dengan imbalan tubuhnya sendiri. Mereka memang melakukan adegan layak sensor itu berkali-kali hingga akhirnya sebuah tespek diperlihatkan oleh Mila kepadanya. Mira hamil. Dan dia mau tidak mau harus bertanggung jawab meskipun di hatinya ragu janin yang dikandung gadis itu sebenarnya milik siapa."Biarkan aku pergi. Biarkan aku kembali ke pelukan Dinda. Setelah nanti kamu melahirkan, beri kabar padaku agar aku segera melakukan tes DNA dengan anak itu. Jika nanti set
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Jodoh Itu Cerminan Diri (2)

Bab 160) Jodoh Itu Cerminan Diri (2)Setelah Hanum mempersilahkannya masuk, kedua lelaki itu duduk berhadapan. Wajah Faiz pun tak kalah keruh. Kulit wajah berwarna coklat gelap itu tampak semakin gelap lantaran masalah yang tiba-tiba saja menimpa keluarga mereka.Rasanya bagaikan mimpi. Baru saja mereka menggelar pesta pernikahan adik bungsunya, tiba-tiba harus dihadapkan oleh hutang yang harus dibayar. Tak cukup itu. Terbongkarnya semua aib yang selama ini di sembunyikan oleh Mila dan Ilham membuatnya terguncang. Faiz pun tidak menyangka jika ternyata Mila berani melakukan itu. Padahal selama ini ia merasa sudah memenuhi keperluan Mila. Dia, Fahri dan Diana tak pernah sekalipun absen membantu ibu dan adik mereka. Alih-alih Zainab yang selama ini paling dekat dengan ibu mereka."Pikiranku rasanya buntu. Kamu punya ide, Fahri?" keluhnya. Faiz sengaja datang sendiri, karena Husna lebih memilih pulang ke rumahnya sendiri setelah ketahuan Mila hamil. Husna tak mau ikut campur yang justru
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status