Beranda / Fantasi / GGAP 3 : THE LAST / Bab 401 - Bab 410

Semua Bab GGAP 3 : THE LAST: Bab 401 - Bab 410

639 Bab

BAB 401

Awan hanya bisa terkejut mendengar kalimat Abimana dan betapa santainya Abimana menanggapi hubugannya dengan Calista. Ketimbang menyalahkan Awan karena telah memiliki wanita lain selain cucunya atau justru memaksanya untuk menyingkirkan Calista demi Amanda, Abimana justru lebih khawatir tentang urutan wanita yang akan menjadi pasangan Awan. Awan hanya bisa mengangguk tanpa tahu harus berkomentar seperti apa saat itu. "Sekarang, ada hal penting yang harus kakek bicarakan denganmu." Awan hanya bisa bengong ketika mendengar Abimana bicara seperti itu, 'Jadi, apa yang kami bahas sekarang, tidak penting? Lalu, untuk apa semua kekhawatiranku tadi?' Pikir Awan greget. Padahal sebelumnya, ia sudah cemas setengah mati dan sempat berpikir bahwa Abimana akan memarahinya habis-habisan. Siapa sangka, Abimana justru tidak mempermasalahkannya dan terkesan seolah membiarkan Awan memiliki pasangan sebanyak apapun, asal Amanda tetap berada di nomor urut dua. *Sudah kayak penentuan nomor urut caleg
Baca selengkapnya

BAB 402

Kamar Amanda terletak di bangunan tengah yang berbentuk seperti perumahan keraton klasik dan Amanda sendiri menempati kamar bagian tengah dan dekat dengan sebuah kolam antik dan taman bunga kecil yang berada persis di samping kamarnya.Bahkan saat Awan sampai di sana, ia disambut oleh seorang pelayan wanita dan di depan kamar juga terdapat dua orang penjaga. Sepertinya, setelah Amanda tidak bisa menggunakan kekuatannya dan berada dalam kondisi terlemahnya, keluarga Pitaloka sengaja menempatkan pengamanan ekstra untuk menjaga keamanan calon penerus keluarga Pitaloka tersebut."Nona Amanda saat ini sedang beristirahat. Apa tuan ingin saya membangunkannya?" Tanya pelayan wanita ramah.Kebanyakan dari pelayan keluarga Pitaloka sudah mengenal Awan sebagai calon suami Amanda dan ditambah, Abimana juga sudah mengumumkan hubungan keduanya pada semua orang. Jadi, mereka tidak merasa aneh lagi saat melihat Awan mengunjungi Amanda saat itu."Tidak usah,
Baca selengkapnya

BAB 403

"Sayang, maafin aku, ya! Aku gak sengaja!" Ujar Amanda khawatir dan merasa bersalah saat melihat ekspresi kesakitan di wajah Awan. Ia terlalu bersemangat sebelumnya, tanpa memperhatikan kondisinya yang saat itu begitu terbuka.Sudah kebiasaan Amanda tidur dengan pakaian seperti itu, karena itu membuatnya merasa lebih rileks. Amanda lupa, kalau saat itu ada Awan di dekatnya. Saat menyadarinya, gerak reflek Amanda terlalu cepat dari otaknya.Setelah semua terjadi, Amanda jadi merasa bersalah karena hampir saja membunuh calon suaminya itu. Amanda bahkan dengan polosnya ingin memeriksa cidera Awan. Tapi, Awan segera menahan tangannya."Sudah-sudah, tidak apa-apa!" Ujar Awan nyengir sambil menahan pilu di bawah sana.Iya aja, Awan akan mengijinkan Amanda memeriksa pusaka pribadinya. Yang ada, pusakanya malah menuntut perawatan 'lebih' nantinya.Lagian Amanda polos banget juga sih! Apa ia gak tahu, jika benda itu sangat pribadi, main periksa-periksa aja! "Beneran?" Tanya Amanda meragukan
Baca selengkapnya

BAB 404

Amanda yang semula menahan diri untuk tidak mendekati Awan. Melihat Awan sampai berteriak kesakitan, membuatnya tidak tega dan coba mendekati Awan. Hanya saja, Amanda baru saja mendekati Awan dan sebuah energi besar menghempaskan tubuhnya.Wosh.Amanda terlempar dan terhempas ke dinding kamarnya dengan wajah kesakitan. Tubuhnya yang sekarang tidak memiliki kekuatan apapun, tidak bisa menahan fluktuasi energi besar yang mengelilingi Awan."Nona, anda tidak apa-apa?" Pengawal Amanda segera bergegas masuk ke dalam kamar, begitu merasakan ada suara ribut dari dalam kamar Amanda dan mereka terkejut, ketika mendapati Amanda sudah dalam keadaan terluka di sudut kamar.Melihat Amanda yang coba bangkit dan mendekati Awan, mereka segera menghalangi Amanda."Nona, tolong jangan ke sana, bahaya!" Teriak mereka megingatkan.Energi yang sangat besar tersebut, ternyata tidak hanya mempengaruhi Awan dan secara aktif, mulai mempengaruhi ruang nyata di sekelilingnya dan sempat menyebabkan gempa dan pus
Baca selengkapnya

BAB 405

"Apa anda adalah leluhur ku, Lian?" Tanya Awan penasaran. Awan merasakan perasaan yang sangat akrab ketika bertemu dengan wanita bergaun hijau tersebut, seakan ia sedang melihat keluarganya sendiri. Perasaan yang membuat Awan merasa sangat yakin, jika wanita cantik bergaun serba hijau setengah transparan tersebut adalah leluhurnya. "Buat apa kamu masih bertanya, pertanyaan yang kamu sendiri sudah tahu jawabannya." Jawab Lian sambil tersenyum. "Namun, jika kamu masih penasaran, jawabannya bisa ya dan bisa juga tidak.""Benar, bahwa aku adalah leluhurmu. Tapi, aku hanyalah kenangan yang tertinggal dalam cincinku." Jelasnya."Ikutkah denganku, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.""Ke mana, Nek?" Tanya Awan bingung, karena di sana hanya ada mereka berdua dan pohon besar tersebut. Lian hanya tersenyum tipis ke arah Awan dan detik berikutnya, Lian menjentikkan jarinya ke udara.Seketika, pemandangan yang sebelumnya gelap, tiba-tiba dipenuhi oleh cahaya terang dan membuat seluruh area
Baca selengkapnya

BAB 406

Sedetik kemudian, Awan segera membuang harapan fana tersebut. 'Jika kekuatan nenek Lian sebesar itu, bukankah seharusnya ia menjadi yang terkuat di antara semua saudaranya dan bahkan dari pendiri klan Sanjaya itu sendiri?' Pikir Awan dengan ekspresi bertentangan. Memikirkan hal itu, Awan segera berkata, "Nenek, aku tahu ini bukan pohon yang memiliki kekuatan penghancur. Lalu, apa gunanya pohon ini sebenarnya?" Tanpa diduga oleh Awan, Lian tertawa setelah mendengar pertanyaan Awan, sampai-sampai membuat seluruh tubuhnya berguncang. Jika saja Lian bukanlah leluhurnya, Awan mungkin akan menikmati pemandangan indah di depannya, di mana sepasang gunung kembar Lian yang tertutup gaun hijau transparan itu, ikut turut naik karena tawa lepas yang mengguncang tubuhnya. Namun, yang bisa dilakukan Awan saat itu hanya bisa menatap heran Lian dengan penuh tanya. "Ternyata kamu memang anak yang ditakdirkan itu! Jika saja, kamu tergoda untuk menggunakan pohon besar itu sebagai kekuatan untu
Baca selengkapnya

BAB 407

Dhuaar. Batu sebesar rumah, hancur dalam satu tebasan Amanda dan serangan itu, membuat gadis berparas cantik tersebut semakin bersemangat mengeluarkan semua kemampuannya. Amanda seakan bersenang-senang layaknya seorang anak kecil yang sedang mendapatkan mainan baru. Apalagi, setelah ia sempat kehilangan kekuatannya. Wosh. Dengan menggunakan kemampuan pengendali waktu milik Marin, Amanda yang sudah menggunakan zirah biru terang berpindah secepat kilat ke sisi lain, untuk menangkap Awan dan menjebaknya ke dalam zona waktu miliknya. "Sayang, terimalah serangan satu ini!" Tebasan Zephyr. Wosh. Baam. Amanda melancarkan serangan dengan kekuatan penuhnya. Awan bisa merasakan semangat membara kekasihnya itu dalam serangan tersebut. Meski begitu, kekuatan waktu milik Amanda berhasil di eliminasi oleh Awan dan tanpa menghindari serangan Amanda sedikitpun, Awan menepis serangan tersebut dengan pedang hitam miliknya. Dhuaar. Energi serangan Amanda meledak di sisi lain pulau dan seket
Baca selengkapnya

BAB 408

"Tuan muda, sesuai perintah anda, saya telah menghubungi semua pemasok bahan obat perusahaan Walton. Namun, hampir tidak ada satupun yang tahu tentang bunga es abadi, seperti yang anda minta.""Tapi, kami menemukan petunjuk lain." Ujar Haris Walton dalam telpon."Benarkah? Cepat, katakan!" Balas Awan bersemangat.Semula, Awan sempat pesimis untuk menemukan bunga langka ini, setelah orang-orangnya sendiri tidak berhasil menemukan informasi apapun tentang keberadaannya. Siapa sangka, keluarga Walton, keluarga yang hampir dihancurkannya dan ternyata adalah keturunan dari leluluhurnya, Lian, ternyata berhasil menemukan petunjuk bunga langka ini untuknya. Harapan Awan untuk bisa segera menyembuhkan Amanda menjadi lebih positif.Saat itu, Awan masih bersama Amanda. Sehingga, Amanda yang ikut mendengar pembicaraan mereka, ikut terlihat sama bersemangatnya dengan Awan."Hmn, bagaimana saya mengatakannya, ya..." Suara Haris Walton terdengar ragu, karena ia sendiri belum bisa memastikan petunju
Baca selengkapnya

BAB 409

Namun, ketika melihat kesungguhan dalam mata Amanda dan juga tekadnya untuk bisa segera pulih. Awan akhinya menyetujui permintaan Amanda. "Baiklah! Kalau begitu, kamu bisa menyiapkan diri dan ingat, situasi seberat apapun, kamu jangan sampai melakukan hal diluar kendali seperti pagi tadi! Sementara itu, aku akan meminta Lana menyiapkan penerbangan pribadi untuk kita." "Baiklah, sayang. Aku pasti akan mengikuti semua ucapanmu." Balas Amanda senang dan sudah tidak sabar untuk segera memulihkan kultivasinya. Awan ditahan oleh Amanda dan hari itu, terpaksa ia harus menginap di kediaman Pitaloka dan baru pulang ke Vilanya pada keesokan harinya. Semenjak mendapat kekuatan baru dari Lian, Awan bisa menggunakan kekuatannya dengan bebas tanpa perlu khawatir energi murninya habis. Itu karena kekuatan Lian, juga memiliki kemampuan meregenerasi energi di dalam tubuhnya. Pantas saja, Lian pada masanya, bisa mengobati korban perang yang jumlahnya ribuan tanpa sedikitpun kehabisan energi. Kekuat
Baca selengkapnya

BAB 410

"Aku datang ke sini, dua hari setelah kasus percobaan penculikan Hanna." "Aku melihat notifikasi perintah perlindungan atas nama Hanna dari daftar perintah tinggi dan aku tahu, kalau perintah itu, kamu yang mengeluarkan." "Saat itu, aku kebetulan ada tugas untuk melakukan observasi bahan skripsiku di kampus JIS. Jadi, aku sekalian mengambil misi ini." "Oleh pihak kampus aku diberikan jatah untuk melakukan tugas observasi di beberapa kelas dan salah satunya adalah kelasnya Hanna." Jelas Aldo dengan senyum malu-malu. Awan terkekeh dan bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya, "Hmn, jadi kalian sering bertemu dan akhirnya saling suka?" "Hmn, itu..." Aldo salah tingkah dan tersipu sambil melirik Hanna yang duduk tidak jauh darinya. Sementara itu, Hanna hanya menunduk dan terlihat seperti orang yang sedang bersalah. "Kak Awan, Hanna- Hanna minta maaf. Hanna.." Hanna berkata dengan gugup. "Hanna, kenapa kamu minta maaf? Cinta itu bukan kesalahan. Aku justru akan mendukung hubungan k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3940414243
...
64
DMCA.com Protection Status