Home / Romansa / ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT : Chapter 41 - Chapter 50

67 Chapters

INIKAH 2 (Roger)

ROGERKuparkirkan mobil di luar gerbang bangunan yang tampak terawat ini. Sepertinya sering dikunjungi orang-orang. Atau memang tempat pasangan haram melampiaskan napsu bejatnya.Sebagian cat dindingnya terkelupas. Banyak lubang dan retakan juga pada tembok penghalang itu. Pintu yang terbuat dari kayu tampak kusam dan ada serpihan kayu memanjang yang terbuka. Handlenya pun tidak lagi berwarna silver sebab hampir seluruhnya di penuhi karat hitam. Lantainya pun sama sekali tak terawat. Dipenuhi debu yang tebalnya mungkin berlapis-lapis. Kuayunkan kaki perlahan agar tak menimbulkan suara gesekan sepatu dengan lantai. Darah ini berdesir hebat, beriringan dengan degup jantung yang menghentak kala netra menyaksikan pemandangan durjana di ruangan yang pintunya terbuka sempurna.Arsela tengah dihujani ciuman oleh lelaki tinggi besar yang otot lengannya tampak menyembul."Arsela!" Dengan tangan terkepal aku melangkah menuju pasangan haram tersebut.Arsela menoleh cepat dengan mata terbelalak,
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more

KENAPA 2 (Arsela)

ARSELA"Kau sama saja membunuh cucuku, Roger. Dasar anak tak tahu diuntung! Bagaimana bisa Arsela sampai tertembak! Mana tanggung jawabmu sebagai lelaki, sebagai seorang suami dan ayah?" Papi menambahkan umpatan yang ditelan mentah-mentah oleh lelaki yang masih mendekapku. Memberi ketenangan. Ia sama tersulut dengan besannya.. Pastilah marah sebab cuvu pertama telah tiada. Padahal kelahiran mahluk mungil itu sangay ditunggu-tunggu. Keluarga itu hanya punya satu anak. Harapan generasi penerus tentu daja berasal dari Roger saja. Andai punya anak lebih, mungkin masalahnya takkan sebesar ini. Sepintas kulirik ada senyum sinis di bibir si penyihir. Bahagia mungkin melihatku menderita dan Roger menjadi bulan-bulanan kemarahan lelaki-lelaki serakah itu. Dari awal bertemu aku sudah tahu kalau mertua tiriku memang bukan orang baik. Dia pasti menikah dengan papi mertua demi harta saja. Anak-anaknya juga sama tak berguna. Dan aku benci mereka dari awal sampai sekarang. Pertanyaan dan caci ma
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more

6

SAFNAHari berganti minggu, ayah dari putraku belum menampakan batang hidungnya. Telah kukalilipatkan ikhlas dan bersabar.Tuan menjanjikan derita dalam kesepian tak kan terulang. Aku mencoba percaya.Kecemasan ini masih menguasi hati. Hanya doa yang tak henti kupanjatkan, memohon perlindungan atas diri suamiku. Deru mesin kendaraan memasuki halaman istana ini menerbitkan senyum lebar di bibir. Gundah gulana yang menjajah hati musnah hanya dengan mendengar suara mobil yang kupastikan milik suamiku.Bergegas keluar kamar setelah selesai merapihkan rambut yang kubiarkan tergerai karena basah.Lagi pula di rumah ini hanya ada Bi Asih, tidak ada kaum adam. Jikapun ada, tempatnya di luar sana, tidak akan masuk kalau tidak kupanggil. Langkah ini mendadak berhenti kala mata tertuju pada wanita yang memakai dres merah selutut, dengan bahu terbuka. Wajah ovalnya begitu sempurna. Mata bulat itu bermanik biru terang. Di padu bibir merah yang sanggup menggoda naluri lelaki. Jantungku berdegup
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more

BAGAIMANA KALAU

SAFNAWahai dunia, kalian memang tidak ada yang tahu keberadaanku, tetapi rasa yang aku miliki bersama Tuan, nyata adanya.. Begitu indah dan panasnya terasa hingga seluruh raga. Kami saling cinta, bukan omong kosong belaka. Juga bukan untuk kesenanga peraduan saja. "Berani sekali kau membantahku, gadis kampung tidak tahu diri!" Nyonya Arsela mencekal lengan kuat, hingga kuku jarinya menekan kulit yang tertutup baju, aku meringis, sakit.Andai bisa, aku ingin berlari, keluar dari suasana mencekam yang membuat hidungku kesulitan memasok udara."Kumohon, Nyonya Arsela. Kasihanilah, Nyonya Safna sedang hamil."Mata wanita itu membola. Mulutnya mencebik. Wajah yang memerah itu makin merona, lalu ia berteriak tepat di wajahku. "Hamil? Kau sedang hamil anak Roger?""Iya, Nyonya. Saya mohon belas kasihanmu untuk Nyonya Safna," ucap Bi Asih lagi."Sialan! Kalian berdua memang tidak tau diri!"Permintaan Bi Asih yang begitu lirih tak digubris Nyonya Arsela. Tubuh ini limbung karena lemas penga
last updateLast Updated : 2022-09-09
Read more

LUKA

ROGERSetelah Arsela tertembak aku mengalilipatkan kekuatan untuk melumpuhkan kekasihnya. Entah kekuatan dari mana hingga dalam waktu singkat pria itu terkapar tanpa daya.Setelah menelpon polisi, kubawa Arsela menuju rumah sakit terdekat. Untunglah peluru tak mengenai organ vital. Hanya saja, karena tubuh itu terlalu syok, dan darah banyak keluar, istriku keguguran.Tentu saja hilangnya bayi itu tak hanya memicu histeria Arsela. Papa dan papi langsung meradang saat tahu apa yang terjadi."Kau telah membunuh cucu kami!”Papi menunjuk tepat ke wajahku. Di sampingnya ada ayah mertua yang beraut sama merahnya. Kali ini mereka benar-benar murka. Namun, aku tak mungkin mengatakan kebenaran anak siapa yang dikandung Arsela. Meski kesal setengah mati, kasihan juga jika dia diamuk para lelaki otoriter itu.Si wanita penyihir itu kulihat matanya mendelik dengan bibir tersungging sebelah. Pastilah ia bahagia. Dasar bodoh, aku sudah punya anak dari Safna. Akan ada saatnya kusampaikan pada dunia
last updateLast Updated : 2022-09-10
Read more

ANCAMAN

ROGER Ancaman Arsela kali ini tak bisa kuanggap main-main. Dia nekat sepertinya.Setelah menenangkan Safna, aku menghubungi seseorang untuk melaksanakan solusi yang baru saja terbersit di otak.Tak selang dua puluh menit pria kepercayaanku datang. Lelaki berjas biru salur dengan rambut klimis itu langsung duduk di sofa tanpa kupersilakan."Aku minta empat bodyguard, dua lelaki, dua perempuan untuk menjaga Nyonya Safna Alvendo selama dua puluh empat jam!" Dahinya mengerut, mencoba mencerna terkait nama nyonya baru mungkin.. "Jangan sampai Nyonya Arsela atau siapa pun menyakitinya!"Kedua alisnya terangkat. Sudah paham mungkin siapa Safna."Boleh aku bertemu Nyonya Safna?"Meski tak suka, harus kukabulkan permintaannya. Bagaimana mungkin ia bisa menjaga Safna jika tak tahu rupamya.Aku masuk sebentar untuk mengajak Safna menemui Reynaldi. Setelah berpakaian lengkap dengan kerudung kugandeng tangan mungil itu.Aku tahu Safna keheranan, hanya tak berani melontarkan tanya pada suaminya
last updateLast Updated : 2022-09-10
Read more

BENCI

ARSELABrengsek kau Roger! “ Aku membanting pintu rumah sialan itu sekeras mungkin. Aku melesatkan mobil mewah yang baru dimiliki wanita menyedihkan ini. Seperti kesetanan, mobil melaju dengan kecepatan di luar batas toleransi di jalanan. Jelas sekali Roger memiliki cinta tak terkira pada wanita kampung itu. Ia membelanya dengan segenap jiwa. Aku benar-benar murka. Rasanya dada ini hampir meledak“Kurang ajar! Matilah kalian!”Kutekan klakson untuk melampiaskan kemurkaan yang telah mencapai puncaknya. Ada kepuasan saat orang-orang berteriak agar aku menghentikan. Aku benar-benar butuh pelampiasan. Teriakan bergema begitu masuk kamar dan membanting pintu, keras. Menangis sejadi-jadinya seraya melempar barang apapun yang kugapai. Foto pernikahan yang terpajang di dinding kamar tak luput dari amukan. Hingga serpihan kaca dan bingkai berserakan di lantai. “Brengsek kau, Roger!" Kulempar botol parfum tepat mengenai lemari kaca rias berukir indah.Tubuhku bergetar luruh di atas lantai,
last updateLast Updated : 2022-09-11
Read more

TAWARAN KERJASAMA

ARSELALepas sarapan, aku melesatkan mobil merah Mercedes menuju kediaman papa. Ancamanku bukanlah main-main, saat ini juga lelaki paruh baya itu harus tahu, bahwa putrinya dikhianati sang suami. Beliau takkan terima putri tercintanya disakiti demikian rupa.Tak membuang waktu, begitu bertemu Papa, meluncur di bibir ini tentang pernikahaan siri Roger. Pengaduanku sukses membuat pria paruh baya itu murka."Kurang ajar kau, Roger!" umpat papa. Mukanya terlukis kegeraman yang amat sangat."Papa tahu, Roger mengancam akan menceraikanku. Aku benar-benar tidak dihargainya sebagai istri. Dia lebih memilih simpanannya dari pada aku yang sudah dua tahun menemaninya."Pemaparan yang ditambah sedikit rekayasa membuat rahang Papa semakin mengeras. Tangan terkepal kuat di kedua sisinya. "Keterlaluan. Berani sekali dia terus menyakiti putriku. Dasar rakus!" celanya lagi. Sumpah serapah pun keluar dari mulut papa."Pokoknya, papa harus mencegah Roger menceraikanku dan Roger harus menceraikan wanita
last updateLast Updated : 2022-09-11
Read more

DATANG

SAFNASeorang bodyguard wanita sewaan suamiku, mengabari ada tuan besar David Alvendo ingin bertemu, dan kini sedang menunggu di ruang tamu. Jantung seakan loncat dari tempatnya mendengar kabar itu. Di kepala ini muncul bayangan - bayangan mengerikan. Apakah ia datang untuk memisahkanku dari putranya? Atau akan menganiayaku sebab lancang telah menjadi istri dari putra Alvendo. Jantungku bertalu-talu seiring langkah yang kupijakan di undukan tangga. Pria yang sebagian rambutnya ditumbuhi uban itu tengah mengedarkan pandangan saat aku datang. Dia yang gurat ketampanan masih kentara meski usia di makan senja melemparkan sorot tajam saat menyadari kehadiranku. Tanpa senyum, tanpa binar cinta mertua pada menantunya.Tak sanggup beradu dengan sorot elang itu, aku menunduk. Jari-jari ini bertaut satu sama lain.Rasa yang sama sewaktu kedatangan nyonya Arsela kembali hadir. Sehelai demi sehelai tabir kehidupanku bersama Tuan Roger tersibak."Selamat siang, Tuan!" sapaku dengan ritme suara s
last updateLast Updated : 2022-09-12
Read more

TAK SUDI

SAFNAAku wanita lemah, tetapi tak sudi harga diri ini diinjak sedemikian rupa. Tidak .... Kuberanikan memandang wajah calon kakek dari anak yang kukandung ini.Apakah tak ada pilihan yang lebih baik untukku, selain pilihan yang kejam itu. Raut wajah itu terlihat masam. Sorot matanya tajam. Sama sekali tak ada tatap persahabatan apalagi kasih sayang. “Kau menolak semua tawaranku? Kau pikir aku akan tinggal diam. Ingat, sampai kapanpun aku takkan pernah mengakui kau dan anakmu itu!“Rahang Tuan Alvendo mengeras, muka putihnya dipenuhi warna merah menyiratkan amarah yang menggelegak. Tangan terkepal memukul sandaran tangan kursi roda.Aku melakukan ini dengan menekan segala rasa yang berkecamuk dalam dada. Mengenyahkan kelemahan demi harga diri dan buah hati yang kujaga sepenuh jiwa.Tuan Alvendo pulang dengan tangan hampa membawa segunung kemarahan, pastinya. Tak berhasil membujukku bercerai dengan tuan Roger atau memenuhi perjanjian yang ia tawarkan supaya aku menyerahkan bayi ini b
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status