SAFNA"Maksud Abah, ikut ke mana?" tanyaku seakan linglung."Pulang ke kampung, ke rumah kita, ke mana lagi!" sentak Abah. Melototkan mata, seraya berkacak pinggang."Tapi, Abah. Neng gak mau meninggalkan Tuan," kataku, keberatan dengan keinginan Abah membawaku pulang ke kampung.Bagaimana nanti kalau tuan mencari, tak mendapati diri berada di istana ini. Tak dapat kubayangkan perasaannya.Dalam keadaan seperti ini, aku tetap harus menghormati suamiku. Menunggu di sini adalah perintahnya yang tak bisa kubantah.Benih di rahim ini harus kusampaikan pada tuan dari mulutku sendiri."Mak, cepat kemas barang si Neng. Sekarang juga bawa pulang anak kita!" perintah Abah.Tanpa menunggu perintah kedua kali, emak bergegas membuka koper kosong dan mengisinya dengan pakaian yang di raup dari lemari. Mulutnya entah meracaukan apa."Abah, Emak, jangan! Neng akan tetap di sini. Menunggu Tuan," kataku di tengah rintihan."Kamu pikir, setelah melihat kamu dalam keadaan hamil, tersiksa lahir batin, Ab
Last Updated : 2022-08-29 Read more