Home / Romansa / ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of ISTRI RAHASIA KONGLOMERAT : Chapter 21 - Chapter 30

67 Chapters

KEWALAHAN

ARSELA Berjalan mondar-mandir, memikirkan cara supaya Beruang kutub itu bisa tidur denganku. Haruskah meminta bantuan Mama dan Papa? Ah, tidak mungkin. Bisa makin runyam masalah ini, jika mereka tahu selama delapan bulan putri semata wayangnya pisah ranjang, tak saling menjamah layaknya suami istri. ‘Ayo, Arsela ... pikirkan caranya .... ‘ Menekan-nekan telunjuk ini yang berpindah-pindah dari kepala ke hidung. Tak sengaja netra tertuju pada bingkai raksasa berisikan foto pernikahanku dengan Roger. Beralih menatap kalender yang teronggok di atas nakas samping ranjang. Senyum kemenangan terukir di bibir ini. September. Yes, beruntungnya aku,. Melompat girang. Saat yang tepat. *** Hampir dua minggu Roger tak kembali ke mansion ini. Selama itu pula aku tak keluyuran. Lemahnya tubuh, juga mual yang kerap mengganggu membuatku enggan keluar rumah. Bram berkali-kali minta bertemu sama sekali tak kugubris. Aku harus menyempurnakan rencana menaklukan Beruang kutub. Menelponnya adalah
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

ANDAI

ARSELA Pintu kamarku di buka Roger, melanjutkan akting memasang wajah sedih. Membelakanginya yang duduk di tepi ranjang."Tempat apa yang kau inginkan?" Tersenyum miring sebelum membalikkan tubuh. Menghapus air mata buaya ini. Tersenyum seraya berkata lembut. "Aku ikut ke mana kau membawaku, Mas.""Baiklah, aku akan mengurus segala keperluannya."Saat dia hendak pergi aku memanggilnya. "Mas ....""Kenapa?""Terima kasih," ucapku. Dia hanya membalas dengan senyuman tipis. Lalu keluar dari kamar. Tertawalah Arsela! Kemenangan itu nyata. ***Setelah mengurus semua keperluan berlibur, Roger membawaku ke sebuah Negara yang terletak di bagian utara samudera Atlantik. Islandia."Kau senang, Arsela?" tanya Roger saat sampai di sebuah hotel kelas dunia yang dipesannya.Aku mengangguk. "Terima kasih, Mas." Kupeluk tubuh lelaki berbadan atletis itu."Mas, aku ingin berburu aurora," pintaku."Besok saja.” Keesokan harinya kami bersiap menuju lokasi tersebut dengan menggunakan travel yang me
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

TAK LEBIH BAIK

SAFNA***Tak lebih baik keberadaanku di manapun, kemewahan ini tak menjamin kebahagiaan.Satu minggu lebih tak terasa dalam kesepian. Merintihkan rindu akan sentuhan dan kehadiran lelakiku.Lelah menangis, hingga keringnya air mata tak mendatangkan tuan pulang ke peraduan yang tak ubahnya sangkar emas.Aku merindukanmu, Tuan."Bi," panggilku pada asisten rumah tangga yang baru saja beres menyiram tanaman. "Iya, Nyonya."Ah, risih sekali dipanggil nyonya untuk ukuran gadis kampung sepertiku. Kutepuk kursi agar ia duduk di sini. "Bibi, sudah lama kerja sama Tuan Roger?" Kuajukan pertanyaan sebagai awal penghilang kejenuhan dengan mengajaknya berbincang."Sejak Tuan Roger Alvendo menikah sama Nyonya Arsela Van Hoevell. Dulu saya bekerja di rumah mereka, tapi Tuan memindahkan saya ke sini."Aku manggut-manggut menyimak penuturan Bi Asih. Wanita itu sangat antusias diajak berbincang, mungkin sama halnya seperti diriku, butuh teman ngobrol di rumah megah. Selanjutnya kutanyakan tentang
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

JARANG PERGI

SAFNAFoto tak berubah, memang Tuan. Wajah cantik sang nyonya terlihat bahagia. Desir nyeri kian menjalar, meremukan sendi-sendi tulang.'Happy Unniversary to Arsela And Roger.''Duuh, senangnya yang lagi honey moon kedua.'Ucapan dari beberapa pengguna aplikasi IG yang tercantum di kolom komentar. Mungkin para sahabat atau kerabat kedua pasangan yang sedang bahagia itu.Nyeri nian mendapati kenyataan. Melempar benda pipih itu, menelungkupkan wajah di bantal, menangis sejadi-jadinya. Aku kesepian di sini, kau bersenang-senang di sana. Tega sekali dirimu, Tuan.Dua minggu hidup bergelimang kemewahan tak menyurutkan kerinduan pada sang tuan yang tak kunjung datang.Sungguh jiwa raga ini tersiksa, mengingat betapa bahagianya tuan di sana bersama belahan jiwa.Aku lelah ... lelah dengan rintihan ketidakpastian ini.***Bertahan untuk satu ketidakpastian adalah kebodohan. Mengapa baru menyadari sekarang? Jadinya sakit’kan? Harapan itu sudah tak ada rupanya. Cukup, Safna. Dia takkan kembal
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

MENYONGSONG

ROGER "Apa yang kamu lakukan, Arsela!" Kuhentakkan tubuh berbalut selimut, turun dari pembaringan, meyambar kimono yang terserak sembarang di lantai. Wanita itu benar-benar keterlaluan! Mengapa harus memakai cara murahan untuk dapat tidur bersamaku. Apa maunya? Bukankah dia sendiri yang beratus kali menolakku. Dasar egois! Saat dirinya butuh pelampiasan, lantas menjebakku. "Mas." Apa ini? Sandiwara apalagi yang sedang dimainkannya. Cukup, aku muak! Kusentak kasar tangan yang melingkar di kaki ini erat. Melangkah cepat-cepat, meninggalkan aktris wanita paling hebat yang pernah kutemui. Harusnya dialah pemenang piala oscar. Tak sulit mendapati tempat Membersihkan diri di rumah ini. Seluruh kamar, memilikinya. Guyuran air cukup mendinginkan otak juga merefresh tenaga yang terkuras semalaman. Tak kupungkiri gairah akibat doping itu meledak-ledak melampaui tenaga yang tersedia. Tak terbayang kepayahan Arsela meladeniku. Ah, tiba-tiba ada yang berdenyut di satu sudut hati. Menga
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

MAAF

ROGERTak bisakah berkompromi dengan inginku? Dua jam sudah aku merutuk, melemparkan serapah atas kondisi lalu lintas yang jalannya seolah di huni kura-kura. Kupukul setir berulang-ulang. Klakson tak terlewat untuk ditekan sekeras mungkin. Apa peduliku dengan gendang telinga mereka yang tersakiti. Salahkan saja macet sialan ini. Yes! Go! Melesat membelah jalanan ibukota. Menyalip kendaraan demi kendaraan yang menghalangi kecepatan. Tanpa ampun roda melibas beton hitam, debu pun beterbangan. Sampai! Tergesa turun dari sedan hitam, kaki telah bersepakat dengan hati untuk menemui kekasihnya. Semua lelah, payah sudah kalah oleh letupan kerinduan Hai, Apa itu? Kenapa Safna membawa koper. Mata yang semula datar, membesar seketika. Itu juga yang terjadi padanya sambil mulut ternganga, wajah mulai menegang. Ayunan kakinya terhenti, tatap kami bertemu. Dalam kebeningan lensa yang mulai dihiasi kaca-kaca aku tahu ada rindu di sana. Kau tak bisa berbohong, takkan bisa. Aku tak sedang m
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

BOHONG

ARSELA ‘Safna’ ... nama wanita yang masih terngiang di telinga. Nama yang keluar dari mulut lelakiku saat berada di puncak pelepasan gairah. Siapa dia? Kenapa nama wanita itu mampu menguasai alam bawah sadar suamiku. Keingintahuan ini memuncak akan sosoknya. Apakah Roger memiliki wanita lain selain aku? Jika benar, takkan kubiarkan itu berlangsung lama. Tak boleh ada yang merebut milik Arsela. Mencari waktu yang tepat untuk mengetahui kehidupan Roger di luar rumah. Semenjak kepulangan dari bulan madu seminggu lalu, tak pernah menampakan batang hidungnya di rumah ini. Menggunakan taksi untuk melakukan pengintaian, supaya terhindar dari kecurigaan. Sore ini, menunggunya keluar dari kantor, menyuruh supir taxi mengikuti sedan merah suamiku. Mengamati Roger dari jendela kaca. Pagar besi rumah itu membuatku dapat melihat apa yang terjadi di sana. Seorang wanita tinggi semampai menyambut kedatangannya. Roger merangkul mesra perempuan muda berhijab itu. Dada bergejolak seketika, dar
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

OBAT

ARSELA Ketenangan seakan tak memihakku, Bram tak henti mengusik. Mencecarku dengan kalimat cinta, rindu dan gombalan lainnya. Namun, sebisa mungkin aku tetap menghindarinya. Brengsek, Bram berani mengancamku lagi. Akan menemui Roger membeberkan semua rahasia ini, jika aku tak memenuhi keinginannya untuk bertemu. Ancamannya kali ini tak bisa kuanggap main-main, dia meminta haknya atas anak ini. Bahkan berani mengancam akan menculik dan membawaku pergi jauh dari kota ini. Sial kau Bram. Tak cukupkah kau jamah tubuhku tanpa perlu mempermasalahkan janin ini. Salahmu sendiri melarangku melenyapkan bayi ini. Kau membuatku kehilangan kewarasan, Bram. Ok, kupenuhi permintaanmu. Mencari waktu yang tepat untuk menemui Bram di tempat yang sudah direncanakan. Sebuah Villa yang cukup jauh dari kotaku. Mengamati waktu Roger, saat berada di rumah dan di luar. Aku mulai paham aturan waktunya. Aku yakin kau sedang menemui wanitamu saat tak bersamaku, Roger. It's ok. Kita sama-sama bermain di
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

KABAR

SAFNATak terlintas keinginan menanyakan foto-foto kebersamaan tuan dengan nyonya Arsela. Moment bulan madu kedua di negara seberang yang kutemukan dalam aplikasi IG itu anggaplah tak pernah ada.Kebahagiaan langka ini tak ingin kurusak dengan menuntut penjelasan. Itu hak tuan melakukan apapun dengan istrinya.Menuntut pun percuma, tidak akan merubah keadaan, aku tetaplah istri siri dengan segala keterbatasan.Biarlah duka lara ini kutelan sendiri, tak perlu tuan tahu bahwa batinku tak cukup dengan melayaninya di atas ranjang.Hari ini, tuan mengajakku jalan-jalan. Bahagia tak terlukiskan, kuanggap sebagai penebus kesepian selama tak ada dia.Kami bermain di Dunia Fantasi, Ancol. Mencoba berbagai permainan yang aman maupun menakutkan. Kami tertawa bersama, membebaskan segala beban yang menghimpit di dada. Hari ini hanya ada aku dan dia. Jikapun bisa meminta, akan kupinta waktu berhenti saja. Biar kami terus berdua, tanpa takut ada yang merebut kebahagiaan iniKepuasan telah kuraup.
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

EMOSI

“Alhamdulillah,” desisku mengiringi tarian bahagia di dalam dada. Kita akan punya anak. Kau dengar itu, Tuan? Tangan ini mengusap perut yang masih datar. Senyum ini sedkit terkembang membayangkan akan hadirnya buah hati kami. Air mata berjatuhan tanpa diundang. Memeluk Bi Asih, orang yang paling dekat saat ini untuk berbagi haru."Selamat ya, Nya. Tuan pasti bahagia."Sekedar mengangguk, mulut sulit berkata, dibungkam bahagia yang membuncah.Selamat datang, Sayang.***Yaa Allah, bagaimana kabar bahagia ini kusampaikan pada Tuan. Nomor telponnya saja aku tidak tahu, tuan sengaja tidak meninggalkan kontaknya.Untuk apa tuan memberiku benda komunikasi ini, jika tak ada yang bisa kuhubungi. Teronggok seperti bangkai.Menangis, hanya itu yang bisa kulakukan. Kehamilan ini membuat tubuhku terkulai tak bertulang. Tak ada asupan apapun untuk menguatkan badan.Apa yang kumakan termuntahkan kembali. Ingin memakan sesuatu yang sulit dijangkau olehku maupun Bi Asih atau siapapun penghuni di is
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status