"Raka, jika kamu tetap mengejar perempuan itu, Aku akan bongkar semua rahasiamu sekarang juga!" Raka terperanjat, tiba-tiba saja Aina sudah berada di belakangnya. "Dia istriku, Aina!" sahut Raka dengan suara meninggi. "Aku juga istrimu! Apa kamu lupa, hah?"Aina berdiri dengan sombong seraya melipat kedua tangannya di bawah dada. Sorot matanya tajam semakin tampak angkuh dengan gaya rambutnya yang berkibar. Raka meremas rambutnya sendiri. Dalam hatinya tak henti-hentinya merutuki diri yang tak sanggup melawan Aina. Ancaman demi ancaman yang perempuan itu ucapkan membuatnya tak berdaya hingga mengabaikan Shinta, Istri sahnya. Raka dan Aina kembali ke meja mereka. Dalam hatinya Raka berdoa semoga Shinta baik-,baik saja. Dia yakin Istrinya ke Bandung pasti dengan supir. Mungkin dia akan menghubungi supirnya itu nanti untuk menanyakan keadaan Shinta. "Aina, sampai kapan kamu selalu akan mengancamku seperti ini? Semua keinginanmu sudah aku turuti. Bahkan aku rela menikahimu, meningg
Baca selengkapnya