Share

Bab 102

Shinta melihat kekecewan pada Rein. Dia dapat merasakannya. Namun memang itu jawaban yang harus dia katakan.

"Baiklah. Terima kasih untuk meeting kali ini. Aku tunggu kabar berikutnya." Shinta berdiri dan bersiap hendak pergi.

"Aku antar!" Rein ikut berdiri

"Tidak usah. Seperti biasa, Aku pakai supir."

tegas shinta seraya menangkupkan kedua tangannya di dada, kemudian berbalik meninggalkan Rein.

Pria tampan yang tingginya di atas rata-rata itu hanya bisa menatap punggung wanita yang selalu mengisi hatinya, hingga menghilang di balik pintu kaca restauran ini.

---------

"Maira, aku ingin bicara." Raka tiba-tiba masuk dan menghampiri Shinta yang masih berkutat dengan laptopnya.

"Siapa sebenarnya pemilik Anggada Jaya?" tanya Raka berapi-api. Pria itu tak bisa menyembunyikan emosinya.

Sementara Shinta masih tenang. Pandangannya masih fokus pada layar laptop di hadapannya.

"Mas mau tau aja apa mau tau banget?" jawab Shinta berusaha meredam emosi suaminya. Dia menduga Raka sudah tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Lilik Soeprijani
balas dengan cara yg elegan ya meira biar pengkhianat seperti raka tdk punya muka
goodnovel comment avatar
Rokhimah Himah
kalo byk koin lama2 GK laku novelnya
goodnovel comment avatar
Aini Syafiqah Aminuddin
raka lelaki bodoh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status