Ia berkata dengan santainya, membuat mental kedua pemuda itu seperti terhentak ke tembok. Mereka mati-matian melawannya, namun pria itu bahkan tanpa harus menunjukkan batang hidungnya bisa membuatnya terbunuh."Kenapa kalian diam saja?" Ia dengan riang mendekat, lalu menepuk pundak keduanya. Bagaikan melihat teror yang sangat menakutkan, mereka melihat sesosok ular naga raksasa di belakangnya. Dengan aliran air yang mengalir di sekitarnya, juga berwarna putih kebiruan layaknya sisiknya. Sorot matanya yang besar begitu menggetarkan hati, dengan taring yang tajam dan hembusan napas yang begitu dalam. "Ahh maaf, aku lupa menutup energiku," seakan tanpa dosa, pria itu melepaskan mereka dan terkekeh pelan. Setelah energi yang begitu dahsyat itu ditutup, kedua pemuda ini langsung gelagapan, menghirup udara begitu dalam seperti sehabis tenggelam dalam air. "Hahaha, padahal aku sudah menutup aura, tapi kadang secuil energiku masih keluar," jelasnya tak berdosa, membuat Akara dan Sin saling
Read more