"Ken, tidak akan pernah selesai kalau seperti ini. Stamina kita terbatas, berbeda dengannya yang tanpa batas!" seru Akara disela-sela pertarungan."Baik tuan muda!" Ken lalu menyembur lagi, namun langsung melesat. Ia menggunakan semburannya untuk berkamuflase.Wushh…Ken mengincar leher Amphipthere untuk digigitnya, namun kurang tepat sasaran karena pandangannya juga tertutupi oleh semburannya sendiri. Ia meluncur ke belakang Amphipthere, sedangkan ular terbang itu segera mengepakkan sayapnya untuk kabur. Ken langsung mengejarnya, setiap kepakan sayapnya membakar udara layaknya seekor Phoenix. Mereka kejar-kejaran hingga mencapai awan, meliuk-liuk keluar-masuk awan hingga dapat terlihat dari kedua kota. Sania yang melihatnya begitu terkejut, tidak menyangka akan terjadi hal seperti itu.Mereka kembali saling menyembur, membuat awan tersibak hingga nampaklah cahaya bintang di langit gelap itu. Segera setelahnya Ken meluncur, kali ini gigitannya tepat pada Esensi Angin Surgawi di dada Am
Read more