Kedatangan Via disambut hangat para asisten rumah tangga, walaupun belum lama saling mengenal, namun nyonya muda itu sangat supel dan rendah hati. Via mengikuti Raihan menaiki tangga menuju kamar mereka dulu, setiba di pintu masuk , Via berjalan mundur dan memandang Raihan penuh tanda tanya."Kamar ini lagi, Mas?""Iya, kamar ini yang terbaik. Kenapa?""Hmmm, bisa saya memiliki kamar sendiri?" Via bertanya tidak enak. Sedangkan Raihan mencerna situasi. Dia memilih mengalah, tidak ada salahnya mundur selangkah untuk mendapatkan beribu langkah selanjutnya."Kamar ini milikmu, kamar ku di Sebelah. Istirahatlah! Kau pasti lelah, jangan lupa! Jaga dirimu. Kalau butuh sesuatu kau bisa memanggil pelayan.""Mas, mau kemana?" Via ingin tahu saat Raihan malah berbalik berniat menuruni tangga."Ada pekerjaan yang harus aku tangani segera.""Oh," Via hanya mengangguk pasrah."Aku pergi.""Hati-hati, Mas."Raihan hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Cukup banyak kemajuan, Via mulai menunjukkan
Read more