Share

28

Author: Gleoriud
last update Last Updated: 2023-01-14 09:39:28

Raihan mendekati Via dengan hati yang membuncah bahagia. Ternyata taktiknya selama ini berhasil, wanita keras kepala itu tidak bisa dipaksa atau ditekan. Dia hanya perlu didengar dan dituruti. Memaksa hanya akan membuatnya berontak dan melawan.

Termasuk, membiarkan wanita itu berbuat sesuka hatinya. Tidur seranjang? Mimpi.

Via menata bantalnya di karpet tebal yang berada di atas lantai kamar besar milik Raihan. Tampaknya walau mulai jinak, bukan berarti Via akan menyerahkan diri secara sukarela. Dia tetap mempertahankan kesadarannya bahkan sampai titik akhir. Kalau begitu apa boleh buat. Raihan hanya perlu bersabar sedikit lagi.

"Jadi, tidur di bawah?" Raihan tak bisa menahan protesnya.

Via memandang Raihan yang menunjukkan wajah penuh harap.

"Iya, mas pikir saya tidur bareng mas? Aduuh! Nggak mas. Saya ke sini supaya si Grace itu tak kegenitan lagi. Mas tau nggak? Dia sampai mendatangi saya, curhat masalah masa lalu kalian. Apa pentingnya buat saya." Via mulai merebahkan diri tanpa m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Yeaay ...akhirnya via luluh juga sama Raihan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Sementara   29

    Via menuntun Raihan melafaskan doa sebelum berjima', laki-laki itu mengikuti dengan antusias setiap arahan yang dikatakan oleh sang istri. Dia baru tau, banyak adab dan tata krama melakukannya. Via, bidadari yang sudah jatuh ke pelukannya, rambut hitam tergerai dengan kulit selembut sutra. Dia bagaikan berlian yang berharga dan berkilau selalu tersembunyi.Via tak menolak, dengan keridhaan dia memasrahkan dirinya yang dari awal memang milik suaminya. Detak jantung penuh cinta, nafas berat dan keringat yang tak terhitung tetesnya. Sebagai saksi dua manusia yang menabur pahala yang diberkati seribu malaikat, malam mengantar nyanyian cinta dua manusia yang halal menyatu demi ridha-Nya.--------Via masih enggan beranjak dari rebahannya. Mukena putih masih terpasang di kepalanya, Raihan pun masih mempertahankan baju Koko dan peci hitamnya. Via menyandarkan kepalanya dengan manja pada paha suaminya itu. Memainkan jari besar Raihan yang tak berhenti mengelus pipinya yang merona, lafaz cin

    Last Updated : 2023-01-14
  • Suami Sementara   30

    Via mulai mengajar hari ini. Kedatangannya disambut antusias oleh rekan rekan sesama pengajar di pondok pesantren itu. Ketua yayasan sempat tersenyum geli saat Via menemuinya di kantor dan mencabut surat cuti panjang yang diajukan Raihan sebelumnya. Untung saja, belum ada guru pengganti untuk menggantikan Via.Orang yang paling semangat dengan kehadiran Via adalah Maryam, dia bahkan memeluk Via erat seperti bertahun tahun tak bertemu. Tanpa basa basi dia meyeret tangan sahabatnya itu tak sabaran."Ceritakan! Apa yang membuat suami tampanmu itu memberi izin kepadamu untuk kembali mengajar." Maryam menyelidik. "Aku bosan di rumah, dan kurasa masa mabuk mulai berkurang. Setidaknya aku masih memiliki kesempatan untuk berbagi ilmu."Maryam memicingkan mata, seperti tengah membaca pikiran Via."Kau terlihat habis menangis, matamu bengkak.""Benarkah? Apakah begitu jelas?" Via meraba kelopak matanya yang terasa menebal. Tentu saja, dia bahkan menangis semalaman dan tertidur kelelahan, berp

    Last Updated : 2023-01-14
  • Suami Sementara   31

    Via mengetuk mejanya sambil melirik jam dinding yang terpajang di ruang tamu kecilnya. Hari ini, bertepatan tiga minggu Raihan bekerja di Amerika. Raihan sempat mengirim pesan dua hari yang lalu, bahwa dia akan sampai hari ini di Indonesia, jika pesawat tidak Delay.Via sudah menghabiskan waktu seharian ini, untungnya hari ini bertepatan dengan hari Minggu, jadi dia punya waktu banyak di rumah. Banyak hal yang dilakukan Via, mulai dari menata perabot sederhana miliknya, meletakkan bunga diberbagai sudut dan mengganti seprai serta memasak makanan enak untuk menyambut kepulangan suaminya itu.Saat ini, dia sudah dalam keadaan bersih kerena menyempatkan berdandan dan memakai pakaian bagus.Hal yang paling lucu bagi Via, dia sempat membuka YouTube, mempelajari bagiamana cara memakai make up sederhana dan tidak kelihatan norak. Bahkan dia sampai memaksa Maryam membeli peralatan make up yang dia sendiri tak mengerti bagaimana cara menggunakannya.Satu jam mencoba, Via menyerah putus asa. P

    Last Updated : 2023-01-21
  • Suami Sementara   32

    Raihan mendengar antusias saat Via mempraktekkan bagaimana cara mengucapkan huruf Hijaiyah yang benar. "Pengucapan alif itu, mulut kita harus dibuka.""Begini?" Raihan membuka lebar mulutnya. Hal itu malah membuat Via tertawa."Tidak usah terlalu lebar, Mas! Sekedarnya saja, mas seperti orang yang ingin mencabut gigi." Via menghabis kan sisa tawanya. "Aduh, dari tadi saat membaca Taawudz, Alifnya nggak lulus-lulus, kapan sampai huruf Ya nya?" Raihan mulai lelah, dua puluh menit dia mempraktekkan Alif, masih saja salah dan dinilai Via belum tepat."Namanya belajar, Mas. Ya musti tepat, biar lambat asal benar.""Kalau aku jadi muridmu, aku dapat nilai berapa?""Nanti mas marah kalau saya jujur." Via menahan senyum."Ayo lah, aku janji tidak akan marah.""Janji?""Janji.""Kalau Ta'awudznya belum lulus , ya tidak tuntas, Mas.""Tidak tuntas?""Ya, belum lulus.""Oh, begitu. Sekarang begini, tadi kamu yang jadi guru dan aku jadi murid. Iya kan?" Raihan membuka pecinya.Via mengangguk se

    Last Updated : 2023-01-21
  • Suami Sementara   33

    Via dan Raihan berangkat pagi-pagi sekali ke Jakarta. Seperti yang sudah diatur oleh laki-laki itu, besok bertepatan dengan hari Minggu, mereka akan melangsungkan pesta yang tertunda.Sesuai dengan kepribadian Via, pesta hanya dilakukan dengan sederhana tanpa menghambur hamburkan uang. Raihan hanya geleng-geleng kepala, saat semua wanita ingin pesta yang mewah, istrinya itu malah ingin pesta yang sederhana dan tak berlebihan."Yang perlu itu, keberkahannya, Mas. Buat apa membuang buang uang, bagus dikasih ke panti asuhan atau orang yang membutuhkan," kata Via saat Raihan membicarakan masalah pesta lima hari yang lalu."Relasi yang akan datang banyak, bahkan dari luar negri, jika pestanya sederhana kita bisa malu.""Malu itu, pestanya besar-besaran dan diliput media masa, eh! tau-taunya bercerai diliput juga. Nah itu baru malu, Mas.""Ya sudah! Terserah padamu saja. Terus konsepnya gimana?""Yang penting nggak berlebihan, aku juga nggak mau pakai gaun berat dan bulu mata palsu, Mas."R

    Last Updated : 2023-01-21
  • Suami Sementara   34

    Pesta itu sesuai dengan keinginan Via, sederhana dan sakral. Setiap tamu laki laki yang memberikan ucapan selamat, Via menangkupkan tangan di depan dada dan Raihan mengikutinya. Awalnya orang berbisik bisik aneh, tapi saat melihat penampilan muslimah Via para tamu menghormati dan berdecak kagum. Termasuk yang berasal dari luar negri. Pesta sederhana ini malah menuai pujian.Sebelum mereka berdiri di pelaminan sederhana pilihan Via, mereka sudah menyepakati banyak hal. Raihan masih ingat kesepakatannya dengan istrinya itu."Pertama, mas nggak boleh pelukan sama tamu wanita, apalagi cipika- cipiki. Nggak boleh."Raihan terlihat keberatan."Apa salahnya? Itu hanya bentuk ucapan selamat.""Bentuk ucapan selamat yang meniru budaya Barat, dalam agama kita sentuhan sangat dibatasi. Haram bersentuhan dengan selain mahram.""Tapi saat bersentuhan kan tidak menimbulkan perasaan apa-apa?" Raihan berusaha mencari dalih."Mungkin bagi mas yang nggak apa- apa, tak ada jaminan bagi orang yang memelu

    Last Updated : 2023-01-21
  • Suami Sementara   35

    Pesta berlangsung sampai jam sembilan malam, pas waktu shalat magrib dan isya, pasangan itu minta izin kepada tamu untuk menunaikan shalat wajib. Beberapa bulan mengenal Via, Raihan jadi terbiasa mengikuti kedisiplinan istrinya itu dalam beribadah. Terkadang jika Raihan tidak shalat tepat waktu, dia merasa ada yang mengganjal di hatinya. Semacam perasaan lalai yang menggangu.Hari hari Raihan berkutat dengan urusan kantor. Ibunya sangat senang dengan keputusan Raihan yang tanpa dipaksa olehnya mengurus langsung perusahaan milik mereka. Via juga menjadi menantu kesayangan, ibu Raihan merasa bersyukur anaknya itu menemukan bidadari seperti Via. Benar benar menantu idaman setiap orang. Dia memiliki keahlian seorang istri ideal. Pintar memasak, mengurus rumah tangga dan yang paling penting membantu Raihan menjemput hidayahnya.Saat ini Via tengah membuka jilbab panjang yang ditempeli berbagai aksesoris. Periasnya sempat mengomel karena mendandaninya berulang kali."Mbak, apa nggak bisa

    Last Updated : 2023-01-21
  • Suami Sementara   36

    Seperti biasa, Grace melempar sepatu dan tasnya ke sembarang arah, dengan mata setengah terpejam dia membanting tubuhnya ke tempat tidur. "Oh God, aku benar-benar merindukan ranjangku."Dua Minggu ini sangat melelahkan baginya, bagaimana tidak, dia berkeliling ke beberapa negara untuk melakukan pemotretan yang tak biasa. Bahkan dia hampir diserang hypotermia saat berpose dengan gaun terbuka milik perancang pakaian terkenal dunia, yang salah satunya berlatar di pegunungan Himalaya. Grace mengutuk ide fotografer handal yang namanya sudah dikenal di dunia itu. Mereka hanya peduli pada hasil yang sangat bagus.Grace baru saja memejamkan matanya, saat Rudolf yang merupakan sang pengawal sudah berada di kamarnya sambil menenteng koper berukuran sedang.Rudolf mengira wanita itu sudah tidur, tapi suaranya masih terdengar segar di telinga laki-laki matang itu."Kau ingat kan? Tiga hari lagi kita akan menikah." Rudolf tertegun, rencana awal yang hanya satu minggu , tertunda karena panggilan

    Last Updated : 2023-01-21

Latest chapter

  • Suami Sementara   67. Ending

    Satu bulan kemudianTidak terhitung jam yang telah berlalu, sepanjang satu bulan ini komunikasi Rudolf dan Grace berjalan lancar. Namun satu hal yang belum juga terucap dari mulut pria kaku itu, kata cinta dan kata rindu.Grace bangun memijit kepalanya. Beberapa hari ini dia merasa tidak sehat. Pusing dan mual mendera setiap saat, dia merasa lelah padahal Tidak melakukan apa-apa di rumah maminya.Grace menyeret kakinya ke kamar mandi, memuntahkan cairan dari mulutnya. Sang mami muncul, wanita yang masih cantik itu, sebenarnya sudah menaruh curiga pada kondisi Grace. Sebagai orang tua yang sudah dua kali mengandung, dia yakin anaknya itu sedang hamil muda."Mual lagi?" Mami Grace duduk di atas ranjang, memperhatikan wajah pucat Grace. Beberapa hari ini Grace lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur."Iya, semakin menjadi." Grace mengikat rambutnya asal. Dia meneguk paksa air putih yang terletak di atas nakas."Sudah berapa lama kamu telat, Grace?"Grace terdiam, dia tidak tau p

  • Suami Sementara   66

    "Aku akan pulang saat kau merindukanku dan menyatakan cinta padaku." Kalimat itu terngiang-ngiang di telinga Rudolf bahkan setelah seminggu berlalu. Apa maksud dari perkataan Grace, dia bukan laki-laki yang berpengalaman dalam merayu wanita, apa lagi sampai berbohong supaya tujuannya tercapai.Rudolf kembali membuka pintu kamar utama yang dihuni Grace selama ini, menghirup sisa aroma Grace yang tertinggal. Baju-baju Grace masih terlipat dalam lemari serta beberapa alat-alat pribadinya seperti charger handphone dan alat kosmetik.Jika dilihat dari barangnya yang tertinggal, sepertinya Grace tak berniat pergi lama, dia hanya membawa baju yang melekat di badannya serta tas kecil. Tapi kenapa wanita itu belum juga pulang?Mengatakan cinta dan mengatakan rindu? Rudolf memang senang dengan keberadaan Grace akhir-akhir ini, jika bersama wanita itu, dia lebih bersemangat, lebih betah di rumah. Padahal dulu, jika mendapatkan cuti, dia begitu bersyukur tak bertemu dengan wanita itu.Sekarang a

  • Suami Sementara   65

    Wanita itu, masih secantik yang dia ingat. Entah sudah beberapa tahun berlalu, yang jelas sudah lama sekali. Apakah Grace mendapat pelukan? Ah, tidak. Wanita di depannya persis seperti dirinya, keras dan tak pandai mengekspresikan kasih sayang."Bagaimana kabarmu?" Mami Grace berkata datar. Tapi mata tajamnya mampu membuat detak jantung Grace berdetak cepat. Rasanya sungguh emosional, bagaimanapun hubungan ibu dan anak takkan terlepas dari kasih sayang."Mami pasti tau, apa yang menimpaku akhir-akhir ini.""Ya, semua media, bahkan di negara ini, memberitakan tentangmu.""Apa mami juga malu?" Bibir Grace bergetar."Kalau aku malu, mungkin kau takkan berada di sini saat ini." Datar, tanpa ekspresi, khas mami Grace."Aku tak seburuk itu.""Mami tau. Kau tak perlu menjelaskan. Yang jelas, itulah alasannya kami melarangmu selama ini, bukan karena kami tak menyayangimu, dunia hiburan penuh intrik, sesaat kau merasa beruntung, tapi setelah itu kau akan merasa merugi selamanya."Grace terdiam

  • Suami Sementara   64

    Setelah kemesraan itu, apakah mereka tidur di kamar yang sama? Tidak, mereka tetap tidur di kamar terpisah. Yang membuat Grace sebal, bagaimana bisa Rudolf kembali menjadi biasa saja setelah berulangkali mereka bermesraan. Laki-laki itu tak ada romantisnya sama sekali. Padahal Grace sudah merendahkan harga dirinya sebagai wanita penggoda. Lama-lama dia bisa menjadi wanita penggoda sungguhan.Saat ini, apa yang dilakukannya? Berdiri seperti orang bodoh dengan dua cup mie instan di depan kamar Rudolf yang tertutup. Ini sama sekali bukan dirinya. Tapi bagaimana lagi, sedetik saja tak melihat mantan pengawalnya itu, membaut Grace disiksa rindu berat."Aku memang sudah tidak waras." Grace menggerutu sendiri, tapi tangan mulusnya mengetok pintu kayu di depannya.Pintu perlahan terbuka, cengiran bodoh Grace disambut dengan wajah datar Rudolf.Tak hilang akal, Grace menyodorkan cup mie instan ke arah laki-laki itu."Aku yakin kau belum makan malam." Tanpa menunggu persetujuan, Grace menerobos

  • Suami Sementara   63

    Grace tak kehilangan akal, sambil menyelam minum air, wanita seperti Grace memiliki kemampuan akting yang luar biasa, antara pura-pura dan sebenarnya sulit untuk dibedakan. Padahal tidak sesakit itu, mungkin kakinya hanya keseleo biasa buktinya tak lagi sakit saat dipijakkan, tapi kapan lagi membuat dia bisa menempel dengan suami kakunya itu. Keseleo saja mendapat hadiah digendong. Grace berusaha menahan tawa dalam hati."Ya ampun, itu sakit sekali." Grace pura-pura meringis, saat jari besar Rudolf menyentuh pergelangan kakinya."Tahan sedikit nona." Rudolf menunjukkan wajah prihatin. Dia pun memijat dengan hati-hati, takut menyakiti kaki jenjang itu."Ini sakit sekali." Grace kembali mengeluarkan akting andalannya. Namun dia kurang teliti, yang dipijat Rudolf kaki sebelah kanan, tapi yang diraba Grace malah kaki sebelah kiri. Hampir saja Grace mengumpat dirinya yang hampir ketahuan."Kaki kiri anda terkilir juga nona?" Rudolf menyentuh pergelangan kaki sebelah kiri Grace. Wajahnya s

  • Suami Sementara   62

    Jika cinta yang menyusup tanpa bicara, dan hasrat yang berkobar tak terduga, dua insan yang terlena dan tak tau bagaimana cara berhenti , hanya bisa pasrah menikmati kenikmatan duniawi yang akan merubah kehidupan mereka untuk ke depannya. Grace yang jatuh cinta, Rudolf yang terlena, lalu apalagi alasan untuk menghentikan kemesraan yang dianjurkan bagi pasangan sah seperti mereka.Grace yang tak pernah menyangka akan mendapatkan perlakukan spesial dari sang suami, bersyukur dalam hati, Rudolf tak berniat berhenti. Mereka mengayuh kemesraan bersama, berlomba dengan detak jantung yang serasa ingin meledak di dada.Untuk ke dua kalinya, mereka menyatu, mengesahkan hubungan suami istri, memberi dan menerima. Tak memikirkan waktu, tak memikirkan status sosial, yang ada hanya suara sensual yang menggema di kamar kecil mereka.*****Grace menggeliat tak nyaman, sinar matahari masuk menyilaukan melewati ventilasi udara yang tak tertutup.Sejenak Grace membangun kesadarannya, kemudian dengan pi

  • Suami Sementara   61

    Grace mengedarkan pandangan pada rumah sederhana itu. Terdapat ruang tamu berukuran enam kali lima meter, dua kamar dengan kamar utama lebih besar ukurannya. Satu ruang makan dan dapur kecil, minimalis sekali. Luas bangunan tak lebih dari seukuran ruang tamu apartemen Grace.Satu yang dituju Grace, kamar utama. Terdapat tempat tidur dari kayu dan kasur kapuk. Sebuah lemari dua pintu dan meja kecil, serta jendela yang langsung menghadap ke persawahan."Aku mau kamar yang ini,"kata Grace sambil menggeret kopernya dan mencoba duduk di ranjang yang akan menjadi miliknya beberapa hari. Agak keras, mungkin karena kasur itu tidak dijemur dan sudah lama tidak dipakai. Namun kondisi rumah masih bisa dikatakan baru, sekitar enam tahunan setelah selesai dibangun.Rudolf tak menolak. Dia hanya mengangguk setuju."Mana kamar mandinya?" Grace mencoba mencari pintu yang menghubungkan ke kamar mandi di kamar itu, tapi tak terlihat sama sekali."Kamar mandi cuma satu, Nona. Dan itu pun berada di dekat

  • Suami Sementara   60

    Wanita itu menatap nanar ke luar jendela apartemennya. Di bawah sana, segerombolan wartawan tampak bertahan berdiri menunggu sang narasumber untuk memberikan keterangan dan klarifikasi.Sudah tiga hari berturut-turut, dimulai dari pagi-pagi sekali, bahkan ini sudah jam lima sore, para pemburu berita bertahan di depan Apartemennya.Selama tiga hari itu juga Grace tak keluar rumah, Grace tak keluar dari kamarnya. Hari ini saja, dia bahkan tidak mandi dan tidak makan.Otaknya terasa melambat dan berhenti bekerja. Dia sendiri tak tau mana yang harus dipikirkan terlebih dahulu. Semua ini, terlalu mengejutkan, pamor yang diraih susah payah selama ini, hancur dalam sekejap mata.Grace mematikan handphonenya yang meraung tak henti-henti sejak tadi pagi. Sempat dia menyalakan televisi, namun dia semakin pusing, setiap acara televisi memberitakan tentang dirinya. Malah kebanyakan ada ditambah-tambahi, atau menyerempet pada hal-hal lain yang tak ada hubungannya dengan video itu.Dunia hiburan me

  • Suami Sementara   59

    Apa yang menyebalkan bagi Grace? setelah dia tidak tidur semalaman memikirkan kemesraan berujung hubungan suami istri bersama Rudolf yang gagal kemaren pagi, dan pagi ini dia malah mendapati laki-laki itu berwajah tenang seperti tak pernah terjadi apa-apa pada mereka. Laki-laki itu menatapnya sekilas, kemudian kembali menekuni koran di hadapannya. Harapan Grace setidaknya dia merasa sedikit terpengaruh padanya, tapi mungkin itu hanya tinggal harapan yang takkan terkabulkan.Grace mengikat rambutnya asal, membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Lalu duduk di depan laki laki itu. Dua puluh empat jam mereka tak bertemu, sepanjang hari kemaren Grace menghabiskan waktu di tempat tidur karena nyeri haid yang melanda. Mereka baru bertemu kembali pagi ini, setelah Grace tak mampu meredam rindunya.Rudolf tampak tak terganggu sedikitpun, dia tengah seperti biasa, datar dan dingin. Grace merasa, laki- laki itu beribu kali lebih tampan pagi ini, rambut rapi yang ditata dengan gel, kemeja y

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status