"Lalu kenapa kamu bilang dan mengakuinya?"Sarah menghela nafasnya panjang. "Aku terus memikirkannya. Aku bahkan tidak bisa tidur dengan tenang.""Aku berusaha untuk meyakinkan diriku bahwa apa yang aku lakukan itu sudah benar, tetapi aku tidak bisa menghilangkan kecemasan karena sudah membohongi." Sarah memasang wajah sedih di depan Jenar. "Aku muak dengan diriku sendiri ketika mulai merasa bersalah padamu."Dalam hati, Jenar menaruh iba pada temannya ini. Ingin memeluk Sarah dan mengatakan bahwa dia tidak seharusnya memohon kata maaf, berbicara tentang kerasnya hidup yang sedang dialami oleh teman masa kecilnya itu. Akan tetapi, Jenar saja sedang mencoba melawan permasalahannya sendiri. "Aku akan terjaga di malam hari, aku terus memikirkan bagaimana perasaanmu Jika kamu tahu ini dari orang lain," imbuh sarah. Dia melirihkan nada bicara. "Itu sebabnya aku bicara langsung padamu.""Jenar, Aku tahu kamu marah dan kecewa sama aku." Sarah berusaha mendekatinya perlahan-lahan, dia mengen
Read more