Home / Pernikahan / Mantan Kakak Iparku, Suamiku / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Mantan Kakak Iparku, Suamiku: Chapter 101 - Chapter 110

247 Chapters

Penyelidikan Rehan

Rehan lupa kalau dia harusnya tidak menceritakan bagian itu kepada sang istri.Harusnya dia bilang saja bahwa dirinyalah yang sudah mencoba menyelamatkan Oliver dari kecelakaan tersebut. Kenapa tadi tidak terpikirkan ya, ide itu di kepalanya? Sekarang jadi dia harus bingung dan memutar otak lagi untuk berbohong kepada Olivia dan menutupi keberadaan Amora yang merupakan orang sebenarnya yang telah menyelamatkan nyawa Oliver dari kecelakaan."Orang itu sudah aku berikan imbalan. Kebetulan kondisinya jauh lebih baik daripada kondisi Oliver. Dan dia langsung pergi setelah dia menyelamatkan Oliver. Jadi aku tidak sempat untuk mengenalkannya padamu. Tapi aku sudah berucap Terima kasih padanya kok." Rehan memberikan alasan yang dia buat sendiri."Kamu yakin? Kalau dia memang menyelamatkan anak kita, Seharusnya kamu tidak hanya memberikan dia uang. Tapi juga memberikan dia imbalan yang lebih. Karena nyawa itu harganya jauh lebih berharga dari apa pun. Apalagi kalau dia sampai bisa menyelamat
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Penyelidikan Rehan II

Karena saking penasarannya tentang hubungan antara sang kakak dengan Amora, Rehan pun mencoba untuk mencari tahu.Dia keluar dari ruang perawatan Oliver dan pergi ke ruang perawat jaga yang ada di ujung lorong dari ruang perawatan ini. Dari situ, kemudian Rehan menanyakan tentang sosok Amora pada perawat yang bertugas.“Selamat malam Tuan, apa yang bisa kami bantu? Kenapa Tuan sendiri langsung datang ke tempat ini dan tidak memanggil kami melalui bel yang sudah tersedia?” tanya seorang perawat yang merasa heran karena Rehan langsung datang ke tempat dirinya berjaga saat itu.“Selamat malam juga. Maaf kalau aku mengganggu pekerjaan kalian di sini. Tapi aku hanya ingin menanyakan sesuatu secara langsung. Dan rasanya tidak nyaman saja kalau aku menanyakannya di dalam kamar anakku. Karena ini bukan mengenai kondisi Oliver.”Setelah berkata demikian, Rehan langsung menunjukkan sebuah foto. Foto tersebut adalah foto milik Amora yang masih dia simpan di dalam galeri ponselnya selama ini. Dia
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Anggota Keluarga Dwipangga

Setelah memeriksa berkas milik Oliver yang baru saja mereka selesaikan untuk isi kelengkapannya. Perawat itu kemudian memberi jawaban kepada Rehan."Rencananya untuk pemeriksaan lanjutan dari pasien, akan dimulai pada pukul 10.00 pagi. Setelah dilaksanakan makan pagi. Untuk pemeriksaan laboratoriumnya sendiri sudah dilakukan, karena sampel darah sudah diambil tadi saat berada di ruang unit gawat darurat. Jadi besok tidak akan diambil lagi sampel darahnya.”Lalu perawat itu berkata kembali, “Rangkaian pemeriksaannya juga dimulai dengan CT Scan terlebih dahulu. Dan sesuai dengan yang Anda minta, situskan akan dilakukan di bagian kepala dan juga dada. Untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang tidak baik di dalam kepala dan juga dadanya dari Oliver.”"Oke ya sudah, berarti mulainya nanti jam 10.00 pagi ya.”Perawat tersebut menganggukkan kepalanya.“Kalau begitu saya ingin minta tolong. Karena besok saya kemungkinan tidak bisa menemani anak saya untuk menjalani rangkaian pemeriksaan tersebu
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Amora Mabuk I

Kembali di mana Giandra kemudian menjemput Amora di dalam bar. Giandra akhirnya memilih opsi pertama, yaitu ikut mabuk bersama dengan Amora dan menghabiskan waktunya bersama gadis itu. Setidaknya jika dalam kondisi yang sedemikian rupa, maka Amora tidak akan terlalu menolak ketika akhirnya Giandra kemudian mengajak Amora untuk pulang kembali ke rumah. Karena kondisi mereka yang sama-sama mabuk dan Amora pasti akan kira bahwa Giandra adalah orang lain."Kamu tahu tidak, apa yang membuat aku akhirnya ada di sini sekarang?"Amora yang sudah mulai mabuk berat dan tidak sadar dengan apa yang dia lakukan saat ini, juga tidak merasa sadar bahwa dia sedang mengatakan hal yang aneh-aneh di hadapan dokter Giandra. Yang merupakan dokter seniornya sendiri.Giandra menatap wajah Amora yang sudah memerah karena mabuk sambil meminum minuman keras yang ada di tangannya sendiri.Dia lalu menanggapi ucapan Amora dengan menanyakan alasan melakukan hal segera ini."Coba jelaskan padaku, sebenarnya apa y
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Sebuah Ajakan

“Bayangkan! Aku sudah menyelamatkan anaknya dari bahaya dan maut. Tapi dia justru hanya menawarkan bayaran sejumlah uang kepadaku. Tapi dengan cara yang merendahkan aku dan sama sekali tidak menunjukkan rasa simpati dan rasa terima kasihnya kepadaku.”“Aku sangat sakit hati padanya. Tidak adakah cara untukmu bisa membalas dendam? Aku akan melakukan apa pun agar aku bisa membalas dendam padanya...” ucap Amora di depan Giandra."Jadi kamu akan melakukan apa pun untuk bisa membalas dendam pada keluarga Dwipangga yang sudah menyakiti hatimu? Terutama pada Rehan?"Pertanyaan itu akhirnya terlontar juga dari bibir seorang Giandra."Tentu saja! Kalau ada orang yang mau menunjukkan jalan bagaimana caranya aku bisa membalaskan semua rasa sakit hatiku ini pada keluarga Dwipangga. Terutama pada orang yang bernama Rehan itu! Dan juga istrinya yang bernama Olivia! Aku tidak akan pernah menolak apa pun caranya. Aku benar-benar akan melakukannya walaupun itu artinya aku harus mengorbankan diriku sen
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Pagi Berlalu

Di rumah sakit.Perkiraan Rehan ternyata benar. Dia tidak bisa menemani istrinya untuk mengikuti perjalanan pengobatan dari Oliver dari awal itu dikarenakan Rehan sendiri diharuskan untuk mengejar pesawat yang berangkat pagi-pagi hari sekali. Sementara perawatan yang Oliver akan lakukan, justru baru dimulai pada pukul 10.00 pagi ini.“Sayang maafkan aku... karena sepertinya tidak bisa untuk menemani kamu dan Oliver. Pesawatku harus berangkat pagi ini juga. Tapi aku akan membiarkan sopir dan juga pengawalku di sini untuk menemani kamu.”“Seandainya nanti kamu butuh sesuatu, kamu bisa menghubungi mereka dan minta tolong pada mereka saja. Supaya nanti kamu tidak perlu repot harus keluar dari ruang rawat Oliver dan meninggalkan dia sendirian.”Rehan kemudian kembali menambahkan.“Apa kamu sekarang sedang membutuhkan sesuatu? Kalau memang kamu sedang membutuhkan sesuatu saat aku ada di sini, katakan saja, nanti biar aku urus dan berikan padamu."Tidak menjawab pertanyaan sang suami, Olivia
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Histeria Amora

“Kyaaa .... apa yang kamu lakukan di kamarku?!” Amora berteriak sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.Pikirannya sungguh kacau menemukan dirinya tidur bersama dengan dokter pembimbingnya. Terutama pria itu adalah salah satu anggota keluarga Dwipangga.Dia menatap Giandra dengan tatapan menuduh.Giandra bangun dari tempat tidur menyebabkan selimut yang menutupi tubuhnya meluncur ke bawah, memperlihat tubuh bawah seorang pria yang terbentuk sempurna. Dia memiliki perut six pack. Cahaya matahari pagi masuk melalui jendela menyinari tubuh pria seksi itu membuatnya terlihat hot.Amora sesaat melirik dan kemudian membuang muka dengan pipi bersemu. Dia menggelengkan kepalanya mengalihkan pandangannya. Dia mengernyit tatapannya berubah tajam dan dingin.Bagaimana dia bisa berakhir tidur dengan pria itu?!“Dokter Giandra bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?!” Amora menarik selimutnya semakin erat melindungi tubuhnya yang telanjang di bawah selimut.“Kamu tidak ingat apa yang terjadi s
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more

Dwipangga Sialan

“Aku tidak akan menjadi seperti Rehan karena aku menyukaimu, Amora! Aku akan bertanggung jawab padamu Amora.”“Diam! Aku tidak ingin mendengarkan apa pun!” Amora mendorong Giandra dan menutup telinganya sambil terisak.Dia tidak ingin mendengarkan apa pun yang dikatakan dokter Giandra. Hatinya sudah terlanjur marah dan kecewa. Kecewa dan marah pada dirinya karena terlibat dengan pria dari keluarga Dwipangga yang dibencinya.“Amora ....” Giandra tidak tahu bagaimana lagi menenangkan Amora atau meyakinkan wanita.Amora masih terisak.“Kumohon pergi ....” bisik Amora lirih tanpa menatap Giandra. dia menarik selimut menutupi dirinya dan menangis. Dia tidak peduli pria itu adalah dokter pembimbingnya.Giandra mengepalkan tangannya melihat Amora menangis dalam selimut. Dia ingin merangkul wanita itu tapi penolakan terus-menerus dari Amora membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.“Baiklah, aku akan pergi.” Giandra akhirnya menyerah.Dia membuka selimut dan turun dari tempat tidur memungut paka
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more

Pria bernama Randika

Sementara itu di tempat lain.“Liam?”Randika mengangkat kepalanya ketika seorang wanita bertampang Asia tiba-tiba muncul di depannya. Wanita itu menatapnya dengan tatapan terkejut.“Liam ....” Matanya berubah berkaca-kaca menatap wajah pria yang teramat mirip dengan almarhum suaminya yang selalu dirindukannya selama ini.Randika mengangkat sebelah alisnya lalu menatap ke sekeliling lalu berdiri.“Maaf, apa Anda memanggil saya?” Dia menunjukkan dirinya sendiri dan berbicara sopan dalam bahasa Inggris.Air mata mengalir di wajah Olivia.“Kamu sungguh Liam!” Tanpa berpikir dua kali dia langsung memeluk Randika.“Liam, aku sangat merindukanmu!” isaknya memeluk erat pria itu.Baru saja dia mengantar sang suami pergi, dia sudah memeluk pria lain. Olivia tidak memikirkan hal itu karena di pikirannya adalah pria yang sangat mirip dengan almarhum suaminya.Randika gelagapan tiba-tiba dipeluk oleh seorang wanita yang tak dikenalnya. tak peduli bagaimana cantiknya wanita itu, tidak sopan memelu
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more

Wanita Gila

“Nyonya, kamu mengalami halusinasi. Bagian psikolog ada di bagian sana. Panggil saja suster dan mereka akan menunjukkan jalan ke bagian psikolog,” ujarnya tidak sabar.Mata Olivia memerah sebelum kemudian menangis disangka gila.“Aku tidak gila!” tangis Olivia keras menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka.Biasanya orang-orang akan prihatin ketika dia sudah menangis dan menghiburnya. Olivia berharap pria itu meminta maaf dan menghiburnya. Hanya itu yang dia butuhkah dari pria yang dicintainya.Dia sangat sedih Liam mengiranya sudah gila.Namun Randika justru mengernyit kesal. Dia paling benci perempuan yang menangis. Apa lagi itu yang terlihat sangat cengeng, seperti orang yang selalu menggunakan air matanya untuk mendapat simpati.Orang di sekitar tempat itu menatap Randika dengan tatapan menuduh mengira dia membuat wanita itu menangis.Mood Randika seketika menjadi jelek dan ekspresinya tampak tidak ramah.“Apa yang kamu tangisi? Kamu yang lebih dulu memelukku seperti orang
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more
PREV
1
...
910111213
...
25
DMCA.com Protection Status