Home / Rumah Tangga / RAHASIA SUAMIKU / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of RAHASIA SUAMIKU: Chapter 101 - Chapter 110

171 Chapters

Temui Arman!

"Kamu mampu mengingat pembicaraan Ardi semalam, Nan?" tanya Dinda yang berhasil membuat Kinan sadar dari lamunannya. Ya, nama itu jelas sekali diucapkan oleh Ardi semalam."Ada satu nama yang disebut Bang Ardi semalam," sahut Kinan dengan perlahan.Ya, hanya nama itu. Tak ada yang lainnya. Entahlah jika itu ada sebelum Kinan mendengar pembicaraan Ardi sebelumnya."Siapa?" sahut Dinda dengan cepat.Kinan mengerucutkan bibirnya sebelum akhirnya menyebutkan satu nama."Arman. Hanya nama itu yang Kinan sempat dengar disebutkan oleh Bang Ardi semalam," ujar Dinda sembari kembali meneruskan aktivitas makannya. Perutnya lapar apalagi dengan harus menghadapi kenyataan yang baru saja dilihatnya tadi."Arman bos sawit itu?" tanya Dinda untuk memastikan. Nama itu memang sering didengar Dinda di kampung mereka. Apalagi jika bukan terkait banyaknya uang yang dimiliki laki-laki itu. Mempunyai istri yang tampil cukup berbeda dari keb
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more

Keyakinan Kinan

Kekhawatiran Kinan itu sungguh beralasan. Pertemuan yang sudah sangat lama terjalin tentunya membuat hubungan Arman dan suaminya sangat dekat. Jika diminta memilih, laki-laki itu tentunya akan memilih Ardi dibandingkan dirinya. Dan itu membuat Kinan bimbang. Bagaimana jika Arman menyampaikan maksud Kinan itu kepada Ardi? Suami Kinan itu pasti akan marah dan tak terima karena menganggap Kinan ikut campur urusannya."Tapi hanya ini yang dapat kamu lakukan, Nan! Tak ada cara lain, Kakak rasa. Ini ikhtiarmu, berdoalah semoga Allah mempermudah. Kakak akan menemanimu jika memang kamu ragu menemui Arman sendirian," ujar Dinda seraya menepuk punggung tangan Kinan dengan lembut. Kinan diam, tak tahu harus berkata apa. Keraguan itu masih menyelimuti hatinya."Berusaha itu jauh lebih baik ketimbang kamu duduk dan berdiam diri saja, Nan. Apakah dengan berdiam diri rasa ingin tahumu akan terjawab, Nan? Tentu tidak kan? Jika sudah mencoba, kamu tak akan menyesali
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more

Ke Rumah Arman

Kinan melangkah dengan ragu. Ini kali pertama kalinya menginjakkan kaki ke rumah ini, rumah teman suaminya. Rumah seseorang yang cukup terpandang di daerah mereka Walaupun tak satu kampung tetap saja yang namanya orang terpandang gaungnya sampai kemana-mana. Jangankan ke kampung sebelah, semilir angin pun akan menerbangkan kabar itu melintasi hutan belantara.Mengedarkan pandangan ke sekeliling, Kinan berdecak kagum melihat bayangan yang ditangkap oleh netranya. Rumah yang besar untuk ukuran di perkampungan dengan bentuk yang minimalis kekinian. Halaman luas menyempurnakannya dengan pagar setinggi kurang lebih satu setengah meter dengan model kekinian berbahan besi berwarna hitam. Memberi kesan yang kuat dan gagah bagi siapa pun yang melihatnya.Dua mobil dengan tipe yang berbeda ada di garasi bersama tiga kendaraan roda dua keluaran tahun ini. Kinan mengenal dari modelnya yang banyak berseliweran di iklan televisi. Untuk ukuran kampung seperti tempat tinggal mer
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

Akhirnya Bertemu Juga

"Saya permisi dulu, Kak. Maaf mengganggu waktunya," ucap Kinan sembari menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada.Salahnya telah menginjakkan kaki di rumah ini. Nasibnya sudah bertemu wanita ini. Takdirnya gagal bertemu Arman hari ini."Sama-sama. Hanya satu pesan saya, jika ingin bertemu Bang Arman, di rumah ini saja. Jangan mau diajak Bang Arman bertemu di luar sana! Lagi pula saya harus tahu apa yang kalian bicarakan nantinya," tukas wanita yang sama sekali tak diketahui Kinan namanya itu dengan sengit.Kinan memilih menganggukkan kepalanya untuk mempersingkat cerita. Cukup sekali berurusan dengan wanita ini. Lantas bagaimana jika dirinya ikut dalam pembicaraan Kinan dan Arman nantinya? Kinan tak mampu membayangkan bagaimana reaksi wanita ini setelah mendengar semua penuturan yang disampaikan Kinan nanti.Gegas Kinan membalikkan tubuhnya. Berjalan ke arah pagar, jalan masuknya ke rumah ini tadi. Kinan merasa heran saja, mengapa ta
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

Abang Siap?

"Aku datang di pernikahan kalian saat itu. Kamu saja yang tak mengenaliku," sahut Arman sembari memainkan gawainya dengan santai.Kinan paham jika laki-laki yang duduk di hadapannya ini sedang berusaha tak menimbulkan kecurigaan orang-orang yang ada di tempat mereka duduk ini. Kentara sekali dari cara Arman berbicara, sedikit menurunkan nadanya. Lebih keras sedikit dari berbisik. "Kamu belum menjawab pertanyaanku tadi. Mengapa ke rumah dan ingin menemuiku?" ulang Arman kembali. Segelas es teh sudah hadir di hadapannya dan langsung diseruput Arman dengan semangat empat lima. Arman sangat yakin jika istri Ardi ini ingin menemuinya. Tak mungkin wanita ini akan menginjakkan kaki di rumah mereka jika bukan karena ingin bertemu dengannya. Istrinya tak saling mengenal dengan istri Ardi ini. Jadi tak mungkin jika wanita ini ingin menemui istrinya."Aku Kinan, Bang. Panggil nama saja," pinta Kinan sembari mulai menghirup kuah baksonya. Tak nyaman rasany
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

Hampa

"Maksudmu?" tanya Arman dengan wajah yang bingung yang bercampur panik. Kontak mata pertama terjadi di antara mereka saat Arman tiba-tiba menghujamkan pandangannya pada Kinan.Saat ini Kinan yakin jika Arman juga memiliki rasa khawatir terhadap suaminya itu. Kepanikan itu jelas sekali terlihat, tak dapat tertutupi.Mungkin apa yang dikatakan Dinda benar. Tak ada manusia sempurna dalam menjalankan perannya sebagai pasangan hidup. Tugas seorang istri adalah mendampingi, bukan meninggalkan. Tugas seorang istri adalah melengkapi, bukan menuntut kesempurnaan semata. Dan saat ini Kinan sedang berusaha untuk melakukan semua itu. "Abang hanya perlu menceritakan pada Kinan apa yang Abang ketahui. Tak perlu lagi menutupi. Apa pun masalah Bang Ardi, kita akan bantu untuk menyelesaikannya," ujar Kinan dengan tenang sembari menyeruput es jeruknya yang masih tinggal separuh gelas saja. Arman masih bergeming. Memilih menutup rapat mulutnya untuk seb
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

Menguak Rahasia

"Bagaimana pertemuanmu dengan Bang Arman kemarin, Nan?" tanya Dinda saat mereka sedang duduk di depan ruang salat. Mereka baru saja menjalankan salat Zuhur bersama anak-anak, agenda kegiatan rutin setiap harinya. Kegiatan selanjutnya adalah makan siang bersama. Dan itu menjadi tugas guru piket untuk mengkoordinirnya. Guru yang lain dapat beristirahat sejenak melepas lelah selama anak-anak menikmati makan siangnya.Kinan mendesah. Kecewa masih dirasakannya sampai saat ini. Dugaannya benar, Arman akan lebih membela Ardi dan menutupi apa pun yang diketahuinya. Padahal Kinan sudah berupaya menarik simpati dan empati laki-laki itu."Gagal, Kak. Dan aku bisa mengerti. Pertemanan mereka sudah sangat lama kalau menurut cerita Lidya.""Apa yang dikatakan Arman padamu?" tanya Dinda sembari melemparkan pandangannya ke arah area makan, anak-anak yang tampak riuh sekali.Kinan mengembuskan napasnya kuat-kuat. Membuang sesak yang menyeruak di dadanya
last updateLast Updated : 2022-10-07
Read more

Pucuk Dicinta, Ulam Pun Tiba

"Atau apakah tak sebaiknya kamu bertanya dan berbicara dengan kedua kakak Ardi? Bukankah hubungan kalian cukup baik selama ini? Kakak rasa jika kamu bertanya baik-baik dan mereka memang mengetahui sesuatu, mereka akan mengatakannya padamu."Kinan diam. Berusaha mencerna saran dari Dinda. Mungkinkah kedua iparnya itu tahu sesuatu? Dan jika mereka tahu, apakah mereka akan menutupinya sama sepertinya Arman? Mungkin apa yang dikatakan Dinda benar. Jika Arman sebagai teman saja mengetahui sesuatu, besar kemungkinan kedua saudara Ardi juga mengetahuinya. Tapi selama ini, kedua kakak beradik itu tak pernah mengatakan apa pun padanya. Bahkan menyinggung masa lalu adik mereka itu pun tidak sama sekali. "Kakak yakin mereka akan menjelaskannya kepadaku?" tanya Kinan dengan ragu."Tak ada salahnya mencoba. Bukankah jika hendak ke Roma akan ada banyak jalan yang bisa kita tempuh? Mengapa hanya berpatokan pada satu jalan saja? Bahkan boleh jadi akan ada
last updateLast Updated : 2022-10-07
Read more

Kedatangan Ipar

Kinan melajukan kendaraan roda duanya lebih cepat. Walaupun Wina, sang kakak iparnya sudah berpesan tak usah menyiapkan apa-apa untuk menyambut kedatangan mereka, tetap saja hati Kinan tak nyaman. Bagaimanapun kedua kakak iparnya itu akan bertamu. Dan menjamu tamu hukumnya sunah.Wina sudah berjanji akan membawakan makanan untuk makan malam mereka. Berpesan pada Kinan tak usah memasak lebih untuk nanti malam. Menepikan kendaraan motornya di depan warung Mang Ijal, Kinan berharap masih ada sisa ikan yang dapat dibelinya sebagai persiapan. Di kulkasnya masih ada beberapa potong daging ayam dan beberapa ekor ikan kerisi. Hanya untuk berjaga-jaga saja jika diperlukan nanti."Mang, ada ikan apa yang tersisa?" tanya Kinan saat melihat meja dagangan Mang Ijal sudah hampir kosong. Hanya ada beberapa ikat kangkung dan bayam serta dua papan tempe di atas meja itu."Tak ada ikan apa pun lagi, Nan. Barusan tadi ada ikan cantik manis, tapi dibeli Wak Ida. La
last updateLast Updated : 2022-10-08
Read more

Akhirnya Ada Jalan

Kinan tahu wanita itu pasti lelah setelah menyetir selama hampir dua jam tentunya. "Tak apa. Lagi pula jarang bertemu Yuk Diana. Ambilkan Kakak kantung plastik yang berwarna putih itu, Nan!" pinta Wina kepada Ranti. Gegas Kinan mengambilkan kantung plastik yang dimaksud kakak iparnya itu. Sebuah kantung plastik berukuran cukup besar dengan isi yang entah apa itu, Kinan tak tahu."Baju sekolah dan peralatan sekolah, Nan," terang Wina seolah paham apa yang menjadi pikiran adik iparnya itu. Kinan tahu jika Wina memang sering membelikan anak-anak Yuk Diana baju ataupun peralatan sekolah. Bahkan setiap bertemu seperti ini, kakak iparnya itu akan selalu menyelipkan amplop untuk janda beranak dua itu."Kapan lagi bisa membagi rezeki, Nan? Yuk Diana itu janda. Bukankah menyantuni anak-anaknya merupakan kewajiban kita? Lagi pula mereka itu masih keluarga kita, kerabat sendiri." Jawaban itu diberikan Kinan saat melihat Wina ruti
last updateLast Updated : 2022-10-08
Read more
PREV
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status